Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Muslim Dapat Makanan Nonhalal, Singapore Airlines Minta Maaf

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi makanan pesawat
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com -  Penumpang kelas bisnis Singapore Airlines (SIA) muslim, Jiyad Hussain, menerima makanan nonhalal selama penerbangan SQ24 dari Singapura ke New York, pada Senin (7/7/2025) lalu.

Dalam penerbangan selama 18 jam tersebut, Jiyad atau yang dipanggil Jey mengaku mendapat hidangan mengandung babi dalam menu "Salad Mediterania Panggang dengan Prosciutto".

Dilansir dari Malay Mail, Selasa (6/8/2025), warga negara Singapura tersebut awalnya tidak mengetahui apa itu "Prosciutto".

Karena itu, dia menanyakan kepada awak kabin apakah menu itu maksudnya bacon.

Dua awak kabin mengatakan bahwa itu bukan bacon dan meyakinkan Jey bahwa menu itu aman dikonsumsi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah menyantap menu tersebut, Jey yang merasa asing dengan rasa dan tekstur makanan itu mencari tahu istilah Prosciutto. Dia menemui bahwa itu sejenis babi kering yang diawetkan.

"Saya benar-benar terkejut," ujar Jey kepada media. Jay menambahkan bahwa ia telah menjadi seorang Muslim yang taat selama lebih dari tiga dekade.

Baca juga: Dua Pria Asal Inggris Ditangkap karena Jual Daging Ayam Halal Palsu


Pihak maskapai minta maaf

Ketika ditemui, awak kabin ternyata merupakan staf junior yang tidak mengetahui jika prosciutto adalah daging babi.

Jey pun mengajukan keluhan pada pihak maskapai. Karena mendapat kompensasi voucher belanja KrisShop sebesar 150 dollar Singapura (sekitar Rp 1,9 juta), dia menolaknya.

Dia juga menolak diberikan program terbang reguler KrisFlyer 15.000 mil, yang dinaikkan menjadi 30.000 mil, dikutip dari Mothership, Rabu (6/8/2025).

Dia menyebut tawaran tersebut menyedihkan dan menghina. Ia juga mengungkit tiketnya seharga 10.000 dollar Singapura (sekitar Rp 127 juta) dan mendesak maskapai untuk berkomiten memperbaiki menunya.

Pihak SIA mengakui bahwa krunya telah menyajikan makanan tanpa konfirmasi.

SIA kemudian menyatakan bahwa masukan tersebut telah diteruskan ke departemen Layanan Penerbangan dan Kinerja Awak Kabin.

Selain itu, prosedur pelatihan telah ditinjau untuk mencegah kejadian serupa.

Dalam korespondensi terakhir pada 25 Juli 2025, SIA mengatakan kasus tersebut telah "memicu diskusi internal" dan menyatakan penyesalan atas kerugian yang ditimbulkan.

SIA juga menyarankan penumpang dengan kebutuhan makanan tertentu untuk memesan makanan terlebih dahulu sebelum penerbangan.

Baca juga: Saat Penumpang Pesawat Air India Temukan Kecoak di Tengah Penerbangan...

Label halal dan nonhalal tidak ada

Insiden ini menyoroti tidak adanya label bahan makanan, termasuk babi, di SIA. Sementara itu, makanan pedas dan makanan sehat sudah memiliki label yang jelas.

Jey mengaku sudah memesan makanan muslim sebelum penerbangan untuk layanan minuman. Baru untuk makan siang, dia baru memesan menu lewat opsi "Book the Cook" di maskapai.

Adapun pihak maskapai memahami penumpang dengan kebutuhan makan khusus sehingga membuka tiga putaran makanan yang sebaiknya dipesan lebih dulu.

Jey meminta pihak SIA untuk melengkapi label pada makanan agar kejadian serupa tidak terulang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi