Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emirates Larang Penggunaan Power Bank dalam Penerbangan

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/UWE
Ilustrasi pesawat Airbus A380 yang dioperasikan maskapai Emirates. Emirates resmi melarang penggunaan power bank saat penerbangan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Maskapai penerbangan full-service asal Uni Emirat Arab, Emirates resmi melarang penggunaan power bank saat terbang.

Larangan menggunakan power bank di Emirates tersebut efektif berlaku mulai 1 Oktober 2025 mendatang.

Dengan begitu, penumpang tidak lagi diperbolehkan mengisi daya perangkat mereka menggunakan power bank saat berada di dalam pesawat Emirates.

Selain itu, para penumpang Emirates juga tidak diperbolehkan mengisi daya power bank menggunakan sistem listrik pesawat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Saat Penumpang Pesawat Air India Temukan Kecoak di Tengah Penerbangan...

Alasan larangan menggunakan power bank

Keputusan ini diambil setelah terjadinya beberapa insiden berkaitan dengan power bank yang menyebabkan kebakaran di dalam pesawat.

Emirates mengungkapkan, mereka telah melakukan peninjauan keselamatan yang komprehensif terhadap situasi mengenai power bank.

Mereka pun memutuskan untuk mengambil langkah tegas dan proaktif dalam mengurangi risiko terkait power bank di dalam pesawat.

“Aturan baru Emirates akan secara signifikan mengurangi risiko yang terkait dengan power bank dengan melarang penggunaannya di dalam pesawat,” jelas Emirates dikutip dari SimpleFlying, Jumat (8/8/2025).

Baca juga: Daftar Maskapai dengan Awak Kabin Terbaik Dunia 2025, Garuda Indonesia Masuk 5 Besar

Masih dibolehkan membawa power bank

Maskapai yang bermarkas di Dubai, Uni Emirat Arab itu masih membolehkan para penumpang membawa power bank.

Meski demikian, ada beberapa kebijakan baru terkait aturan maupun ketentuan mengenai hal itu.

Dilansir dari AerospaceGlobalNews, Jumat (8/8/2025), berikut ini rincian lengkap kebijakan baru Emirates mengenai power bank di dalam penerbangan:

Baca juga: Ban Pesawat Garuda Indonesia Lepas Saat Mendarat di Bandara Tanjung Pinang

Kenapa power bank memicu risiko?

Emirates mengungkapkan, baterai lithium-ion atau lithium-polymer yang terdapat dalam power bank modern adalah penyebab utama risiko kebakaran pada perangkat tersebut.

Baterai tersebut mengandung ion lithium yang terlarut dan mengalir melalui elektrolit, bergerak bolak-balik antara dua elektroda saat baterai diisi ulang atau digunakan.

Apabila baterai diisi ulang secara berlebihan atau bahkan rusak, hal ini dapat menyebabkan thermal runaway.

Thermal runaway pada baterai adalah proses yang mempercepat dirinya sendiri, di mana pembangkitan panas di dalam sel baterai melebihi kemampuannya untuk mendinginkan panas.

Hal tersebut kemudian mengakibatkan terjadinya peningkatan suhu yang cepat dan tidak terkendali. Sehingga akan menyebabkan konsekuensi berbahaya seperti kebakaran, ledakan, dan pelepasan gas beracun.

Namun begitu, Emirates tak memungkiri bahwa sebagian besar perangkat bertenaga baterai lithium canggih dilengkapi dengan sistem pengisian lambat internal.

Menurut maskapai, hal itu secara perlahan menambahkan arus ke baterai untuk mencegah pengisian berlebihan.

Namun mereka menilai masih banyak power bank yang mungkin tidak memiliki fitur pengaman seperti itu, sehingga dapat meningkatkan risiko berbahaya.

Baca juga: Viral, Video Penumpang Citilink Jakarta-Tanjungpinang Ngamuk Minta Turun Saat Pesawat Dialihkan ke Batam, Ini Penjelasan Maskapai

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi