Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percakapan Terakhir di Kokpit Germanwings 9525 Sebelum Pesawat Tabrak Lereng Alpen

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Ilustrasi pesawat Germanwings 9525. Germanwings menabrak lereng Alpen pada 2015.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Germanwings 9525 menabrak lereng Pegunungan Alpen, Perancis pada 24 Maret 2015 dan menewaskan 150 orang.

Germanwings 9525 adalah penerbangan terjadwal dari Barcelona, Spanyol menuju Dusseldorf, Jerman.

Pesawat dalam penerbangan itu dipiloti oleh Kapten Patrick Sondenheimer dan ditemani oleh kopilot Andreas Lubitz.

Hasil investigasi yang diperoleh dari perekam kokpit atau black box pun mengungkapkan percakapan terakhir pilot dan kopilot sebelum menabrak lereng Alpen.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 10 Kecelakaan Besar Air India Sepanjang Sejarah, Terbaru pada 12 Juni 2025

Percakapan terakhir di kokpit Germanwings 9525

Dikutip dari LadBible (7/5/2025), penerbangan Germanwings 9525 melakukan lepas landas dari Barcelona sekitar pukul 10.00 waktu setempat.

Lubitz terdengar memberitahu Sondenheimer bahwa dia siap mengambil alih kendali kapan saja.

Setengah jam setelah lepas landas, Germanwings 9525 melakukan kontak terakhir dengan pengatur lalu lintas udara (ATC).

Lubitz terdengar mengatakan kepada kaptennya “Anda bisa pergi sekarang”. Pada saat itulah Sondenheimer keluar dari kokpit untuk menggunakan toilet.

Baca juga: Kisah EgyptAir 990, Terjun Bebas ke Samudra Atlantik, Kopilot Disebut Sengaja Jatuhkan Pesawat

Sebelum itu, Sondenheimer memberitahu Lubitz bahwa ia mengendalikan komunikasi radio. Kemudian pintu kokpit terdengar tertutup.

Pada titik ini, Lubitz mengubah ketinggian Penerbangan 9525 dan mengabaikan upaya komunikasi dari pengatur lalu lintas udara saat pesawat turun.

Lubitz tetap diam sepanjang sisa penerbangan, sementara Sondenheimer terdengar menggedor pintu kokpit dan mencoba untuk membukanya.

Selain itu, Lubitz juga telah mengabaikan kode akses darurat yang memungkinkan awak pesawat mengakses kokpit, artinya ia terkunci sendirian di dalam.

Baca juga: Kisah Penerbangan Saudia 163 Tahun 1980: Saat Pintu Dibuka di Bandara, 301 Penumpang Ditemukan Sudah Tewas

Sondenheimer pun semakin putus asa, dia terdengar berteriak “buka pintu sialan ini” sambil berusaha mendobrak pintu.

Pada detik-detik terakhir rekaman, penumpang terdengar berteriak sebelum penerbangan Germanwings 9525 menabrak lereng gunung Alpen.

Dilansir dari BBC (23/3/2017), pesawat menabrak gunung dengan kecepatan 700 kilometer per jam (700 km/jam).

Baca juga: Kisah Pesawat Iran Air 655, Ditembak Rudal AS dan Hancur di Angkasa, 290 Orang Tewas

Kopilot menderita depresi berat dan tak layak terbang

Setelah kecelakaan, terungkap bahwa Lubitz menderita depresi parah dan kecenderungan bunuh diri.

Dia sebetulnya telah dinyatakan tidak layak terbang oleh dokternya. Namun, ia menyembunyikan informasi ini dari perusahaan.

Seorang mantan pacar Lubitz mengingat pernyataan yang dibuat oleh sang kopilot tersebut.

“Suatu hari nanti, aku akan melakukan sesuatu yang akan mengubah seluruh sistem, dan kemudian semua orang akan mengenal namaku dan mengingatnya,” kata Lubitz.

Mantan pacar Lubitz pun menyampaikan bahwa ada hubungannya antara kecelakaan tersebut dan pernyataan itu.

“Saya tidak pernah tahu apa yang dia maksud, tapi sekarang semuanya jadi jelas,” tuturnya.

Penyelidikan terhadap insiden tersebut menyimpulkan bahwa kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan disengaja yang disebabkan oleh kopilot Andreas Lubitz, yang memicu revisi aturan mengenai pilot yang berada sendirian di kokpit.

Sementara keluarga Lubitz menolak laporan akhir mengenai penyebab kecelakaan tersebut dan mengeklaim bahwa dia telah pingsan sebelum kecelakaan Germnwings 9525.

Baca juga: Kata-kata Terakhir Pilot MH370, Pesawat Malaysia Airlines yang Hilang Tanpa Jejak sejak 2014

Layanan konseling

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia berikut ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi