Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Anggaran Nganggur, Amsterdam Bikin Tangga Penyelamat Kucing

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Ilustrasi kanal Amsterdam. Pemerintah Kota Amsterdam memanfaatkan anggaran tak terpakai alias nganggur untuk membuat tangga kayu penyelamat kucing yang tenggelam di kanal
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Amsterdam akan menggelontorkan dana hingga 100.000 euro (hampir Rp 1,9 miliar) untuk memasang tangga kayu kecil di kanal pusat kota. 

Dikutip dari Independent, Jumat (1/8/2025), fasilitas ini bukan dirancang untuk manusia, melainkan agar kucing dan hewan kecil lain dapat memanjat kembali ke daratan jika terjatuh di kanal.

Pemasangan tangga kayu ini difokuskan di area dengan dinding kanal yang tinggi.

Langkah ini muncul setelah data Dierenambulance Amsterdam mencatat 19 kucing tenggelam dalam enam bulan terakhir.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Penampakan Langka Kucing Emas Asia Langka di Thailand

Dierenambulance adalah kendaraan khusus di Amsterdam yang dirancang untuk memberikan pertolongan pertama dan evakuasi hewan, baik hewan peliharaan maupun hewan liar yang sakit, terluka, atau dalam keadaan darurat. 

Dari total jumlah kucing yang jatuh dan hanyut di kanal, enam di antaranya terjadi di pusat kota. 

Lantas, sejauh mana pemerintah Kota Amsterdam memperhatikan keselamatan kucing?

Baca juga: Video Viral Kucing Asyik Makan Sambal, Apakah Aman?

Tangga kayu penyelamat satwa

Gagasan pemasangan tangga kayu penyelamat kucing yang disebut dengan istilah “titik keluar satwa liar” diajukan oleh Judith Krom dari Partai untuk Hewan (PvdD).

Inisiatif itu muncul setelah menemukan dana tak terpakai alias nganggur dalam rencana keanekaragaman hayati kota. 

Usulan itu mendapat dukungan anggota dewan bidang kesejahteraan hewan, Zita Pels, meski sempat menyoroti minimnya pendanaan. 

Pada 10 Juli 2025, Dewan Kota resmi mengesahkan rencana tersebut.

Krom menegaskan, langkah sederhana ini dapat mencegah penderitaan hewan secara signifikan, sekaligus menunjukkan tanggung jawab kota dalam melindungi kehidupan satwa. 

“Sebuah tindakan sederhana dapat mencegah penderitaan hewan yang sangat besar," ujar Krom.

“Usulan yang diadopsi menunjukkan bahwa sebagai sebuah kota, kita bertanggung jawab untuk melindungi kehidupan hewan,” tambahnya.

Baca juga: Dokter Hewan Ungkap Alasan Mengapa Kucing Suka Masuk Kardus

Pemetaan lokasi kucing rawan tenggelam

Nantinya, pemerintah kota akan bekerja sama dengan Dierenambulance untuk memetakan lokasi rawan tenggelam sebelum memasang tangga di titik-titik berisiko tertinggi pada akhir tahun ini.

Upaya serupa juga dilakukan di Amersfoort, kota tetangga di Belanda yang pada Juni lalu mengumumkan pemasangan sekitar 300 perangkap kucing di dermaga dan kanal untuk mencegah hewan tenggelam. 

Anggota dewan Amersfoort, Johnas van Lammeren menyebutkan, inisiatif itu sebagai bagian dari program kesejahteraan hewan yang diadopsi pada 2024 dan akan menjadi langkah berkelanjutan setiap tahunnya.

“Sayangnya, hewan yang berakhir di air di daerah dengan dermaga tinggi atau dinding dermaga, tidak dapat keluar dan tenggelam," jelasnya.

Baca juga: Kucing Hilang 5 Tahun Bisa Pulang Lagi ke Rumah, Dosen UGM Jelaskan Caranya

Nyawa yang hilang di kanal Kota Amsterdam

Dilansir dari Euronews, Sabtu (26/7/2025), kucing bukan satu-satunya korban kanal di Amsterdam.

Data resmi mencatat, rata-rata 14 orang meninggal setiap tahun akibat tenggelam di perairan kota, sebagian besar akibat insiden tak disengaja. 

Dalam periode 2014–2024, tercatat 142 korban jiwa, banyak di antaranya wisatawan asing yang terjatuh saat mabuk atau di bawah pengaruh narkoba.

Menurut Maggie Ruitenberg dari pusat informasi kucing Katten Kenniscentrum, kucing kerap terjatuh ke kanal ketika terkejut. 

Meski mampu berenang, bulu yang basah membuat mereka cepat kehabisan tenaga. 

“Tangga benar-benar bisa menyelamatkan nyawa, asalkan jumlahnya cukup,” ujarnya kepada harian Volkskrant. 

Sejumlah kanal yang telah direnovasi kini dilengkapi tepian khusus agar orang dapat berpegangan dan memanjat keluar saat berada dalam kesulitan.

Baca juga: Video Viral Kucing Bawa Anak Musang ke Rumah, Naluri Predator atau Keibuan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi