KOMPAS.com - Mang Deni, penjual cimin asal Majalengka, Jawa Barat, ramai diperbincangkan di media sosial TikTok karena membagikan dagangannya secara gratis untuk siswa berprestasi.
Dalam unggahannya, ia membagikan beberapa foto pelanggan yang menunjukkan sertifikat prestasi untuk mendapatkan cimin gratis.
"Ambil cimin free mu dan rayakanlah," bunyi keterangan unggahan, Sabtu (9/8/2025).
Sebagai informasi, cimin merupakan singkatan dari aci mini atau lebih umum disebut cilor.
Lantas, seperti apa kisah Mang Deni?
Baca juga: Penjual Koran Terakhir di Perancis Akan Terima Gelar Kebangsawanan dari Presiden Macron
Awal berikan gratisan ke pelanggan berprestasi
Kepada Kompas.com, Mang Deni mengaku telah berjualan sejak 2015. Setiap hari, ia mulai mangkal di SDN 4 Majalengka pada pukul 09.00 hingga 13.00 WIB.
Setelah shalat Dzuhur, ia lanjut berjualan di SMPN 3 dan SMAN 1 Majalengka hingga pukul 18.30.
Menurutnya, ide untuk memberikan bonus kepada siswa berprestasi sudah berlangsung sejak lama.
Semula, ia hanya memberikan bonus kecil-kecilan, seperti tiga buah cimin untuk juara kelas, bukan satu porsi.
Baca juga: Dari Warung Obat ke 57 Klinik Gigi, Kisah drg Ita Lestari Meretas Akses Kesehatan Gigi di Indonesia
Dia lalu bermain TikTok dan membagikan aktivitas "bagi-bagi cimin" dengan tujuan untuk memotivasi anak-anak yang sebagian besar adalah pelanggannya.
"Alhamdulillah, banyak yang DM dan chat WA. 'Mang aku juara 1,' dan juara-juara lainnya sampai lumayan banyak (yang datang)," kata Mang Deni saat dihubungi, Selasa (12/8/2025).
Karena kegiatan bagi-bagi cimin semakin dikenal luas, Mang Deni kini tidak hanya memberikan bonus kepada juara kelas.
Lebih dari itu, ia juga akan membagikan cimin gratis kepada pelanggan yang berprestasi dalam bidang non-akademik.
"Sampai yang tadinya enggak kenal jadi kenal. Dari cabang olahraga atau tari, apa pun, bukan dari ranking saja sekarang," ujarnya.
Baca juga: Kisah Fadel, Penyintas Thalassemia yang Temukan Harapan lewat Lari
Karena semakin banyak pelanggan yang datang, Mang Deni kemudian menambah porsi bonus yang diberikan, dari awalnya tiga buah menjadi satu porsi utuh.
Menurutnya, hal ini membuat anak-anak dari sekolah lain turut mendatanginya.
"Biasanya ke sekolah ini doang, terus tiba-tiba ada yang chat, 'Mang aku dari sekolah ini, dapat juara ini, apa dapat cimin gratis?'," lanjut Mang Deni.
Ia pun memperbolehkan siswa dari sekolah lain untuk datang ke tempat mangkalnya agar bisa mendapatkan cimin gratis.
Salah satu pengalaman Mang Deni yang tak terlupakan adalah didatangi anak-anak yang mengaku menang lomba 17 Agustus.
Namun, ia mengaku hanya menanggapinya dengan memberikan semangat.
Baca juga: 6 Fakta Avan Ferdiansyah, Anak Penjual Es di Ponorogo yang Rumahnya Penuh Piala
Bagi-bagi cimin tak membuatnya rugi
Mang Deni menegaskan, kegiatan bagi-bagi cimin sejak awal tidak diniatkan sebagai bagian dari promosi.
"Bukan buat promosi tapi karena senang. Alhamdulillah cimin Mang Deni dari awal udah punya nama di Majalengka Kota. Jadi itu buat seneng aja lihat mereka berproses, bangga aja kayak anak sendiri," tutur Deni.
Menurutnya, bagi-bagi cimin tidak membuatnya rugi karena ada batas maksimal setiap harinya.
"Punya batasan maksimal 5 orang. Misal dari lomba tari atau futsal 7 orang, paling per hari dikasih dua dulu, nanti hari seterusnya lagi, jadi maksimal 5 orang per hari," kata dia.
Setelah unggahannya viral, Mang Deni bercerita telah menerima tawaran sumbangan dari beberapa pihak.
Namun, ia mengaku belum siap dan tidak mengambil donasi hingga sekarang.
"Sekarang juga ada beberapa yang DM minta nomor rekening pengen nyumbang ini. Tapi akunya belum siap, takut enggak amanah, belum sanggup gitu," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.