Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Orca Liar Ternyata Tidak Menyerang Manusia, Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Ilustrasi orca. Paus Orca Liar Ternyata Tidak Menyerang Manusia
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Video bernarasikan seorang pelatih paus bernama Jessica Radcliffe tewas diserang paus orca di Pacific Blue Marine Park viral di media soaial pada Minggu (10/8/2025).

Meski video tersebut ternyata bikinan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, kasus pelatih tewas akibat diserang paus orca kini menjadi perbincangan hangat.

Hewan satu ini kerap dikenal sebagai paus pembunuh atau killer whale.

Orca adalah hewan karnivora pemangsa utama di ekosistem laut. Famili lumba-luma ini dikenal sangat crdas dan bisa memangsa paus-paus lain yang ditemuinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak hanya paus, orca juga bisa memangsa ikan, cumi, gurita, burung laut, dan anjing laut.

Lantas, seberapa sering orca menyerang manusia?

Baca juga: Kenapa Kita Tertarik Nonton Video Serangan Paus Orca?

Orca menyerang manusia di penangkaran

Meski terkenal sebagai paus pembunuh, sejarah mencatat bahwa orca hanya menyerang manusia di penangkaran.

Salah satu kasusnya adalah serangan fatal orca terjadi di penangkaran sebagaimana dikutip dari The Economic Times.

Saat itu, orca menyerang empat orang, yakni Keltie Byrne, Daniel Dukes, Alexis Martinez, dan Dawn Brancheau.

Serangan orca kali pertama diketahui manusia pada abad ke-19. Saat itu, Kapten Robert Falcon Scott menyaksikan fotografernya Herbert Ponting berlari ke tepi bongkahan es untuk memotret sekelompok orca yang tertarik pada anjing ekspedisi yang diikat di atas es.

Namun tiba-tiba bongkahan es itu terangkat menghempaskan anjing-anjingyang kemudian diikuti dengan paus-paus orca naik dari bawah bongkahan es menghantam badan anjing-anjing.

Meski demikian, peneliti di Whale and Dolphin Conservation dan penulis buku "Orca: The Whale Called Killer" (2019) Erich Hoyt mengatakan, bahwa serangan itu bukan ditujukan ke manusia, melainkan ke anjing-anjing yang menjadi sasaran mangsa orca.

"Paus pembunuh terbukti mengguncang bongkahan es, menghanyutkan anjing laut dari bongkahan es, dan memecahkan es dari bawah. Saya rasa ya, itu perilaku berburu, tapi bukan berburu manusia," jelasnya, dikutip dari Live Science.

Sejak berabad-abad berinteraksi dengan manusia, hanya ada satu laporan tentang serangan orca ke manusia.

Serangan itu terjadi pada tahun 1950-am ketika beberapa orca terperangkap di es laut Arktik Kanada bagian timur.

Kala itu, seorang pemuda ingin melihat orca yang terperangkap di dalam es. Akan tetapi, seekor orca menerobos lapisan es tipis dan melahapnya.

Kendati demikian, kisah ini tidak bisa diverifikasi oleh para peneliti ketika mereka melaporkannya sebagai bagian dari studi pada 2014 di jurnal Aquatic Mammals.

Hoyt sendiri berpendapat bahwa kematian pemuda tersebut disebabkan karena korban jatuh ke air es, bukan karena serangan orca.

"Saya rasa paus pembunuh tidak akan pernah memburu manusia," kata Hoyt.

Pendapat itu diperkuat dengan fakta bahwa orca adalah hewan pemilih dalam hal makanan. Hewan ini juga sangat konservatif dalam hal apapun dan cenderung mempelajari hal=hal dari induk dan kawanannya.

Dengan kata lain,orca tidak akan memakan apa yang tidak diajarkan oleh induk dan lingkungannya, termasuk memakan manusia.

Baca juga: Video Viral Pelatih Jessica Radcliffe Diserang Paus Orca, Ini Faktanya

Orca liar tidak menyerang manusia

Sepanjang catatan sejarah, orca liar tercatat tidak pernah membunuh manusia.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hewan ini jarang sekali menyerang manusia.

Dikutip dari The Economic Times, berikut alasan mengapa orca liar tidak menyerang manusia:

1. Preferensi makanan

Menurut artikel di SYFY, orca memiliki pola makan yang bervariasi berdasarkan pada wilayah dan kelompoknya.

Beberapa orca memangsa ikan atau mamalia laut lainnya.

Manusia sendiri bukan merupakan bagian alami dari pola makan orca. Oleh sebab itu, orca tidak emnganggap manusia sebagai mangsanya.

2. Praktik budaya

Hewan orca memiliki struktur sosial dan perilaku budaya yang kompleks.

Sejumlah peneliti berpendapat bahwa kelompok tertentu mungkin memiliki keengganan budaya untuk menyerang manusia.

Kemungkinan ini berpotensi terjadi karena perilaku orca yang mempelajar dan mewarisi perilaku dari generasi ke generasi.

Baca juga: Video Viral Pelatih Jessica Radcliffe Diserang Paus Orca, Ini Faktanya

3. Kesalahan identifikasi

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, orca memiliki interaksi yang disalahartikan sebagai serangan.

Misalnya, pada insiden 2005 ketika seorang anak laki-laki sedang bermain air di area yang sering dikunjungi anjing laut, seekor orca menabraknya.

Peneliti berspekulasi, orca mengira bahwa anak laki-laki itu adalah mangsanya.

4. Serangan orca ke manusia sangat minim

Meskipun orca merupakan predator yang kuat, hewan ini biasanya tidak menunjukkan agresi yang nyata kepada manusia.

Orca cenderung menghindari kontak dengan manusia. Dan ketika interaksi itu terjadi, orca sering sekali tidak menunjukkan sikap bermusuhan dengan manusia.

Baca juga: Orca Bertopi Ikan Salmon Kembali Muncul Setelah 36 Tahun, Apa yang Terjadi?

Kasus orca di penangkaran serang manusia 

Dikutip dari Let's Learn About Whale, berikut ini empat kasus pelatih yang diduga tewas karena serangan orca. Hampir selurut kejadian terjadi di penangkaran:

1. Keltie Byrne (1991)

Keltie Byrne adalah mahasiswa biologi kelautan yang berusia 21 tahun.

Juara renang nasiona ini meninggal dunia setelah terpeleset ke dalam kolam bersama dengan tiga orca lainnya di Sealand of the Pacific di British Columbia.

Paus-paus orca dilaporkan berulang kali menarik mahasiswa itu ke dalam air.

Meski sempat ada upaya penyelamatan, Byrne tewas dan tenggelam.

2. Daniel Dukes (1999)

Seseorang yang menjadi sasaran orca berikutnya adalah Daniel Dukes (27). Pria itu masuk tanpa izin ke SeaWorld Orlando setelah jam operasional dan memasuki kolam orca.

Nahas, Dukes ditemukan tewas keesokan harinya, tergigit dan telanjang di punggung orca.

Namun, penyelidikan menunjukkan bahwa korban tewas karena hipotermia. Namun, tubuh korban juga menunjukkan adanya luka-luka kekerasan.

Meski demikian, tidak ada rekaman atau penjelasan terkait insiden ini.

Baca juga: Peneliti Ungkap Alasan Paus Orca di Eropa Sering Menyerang Kapal hingga Tenggelam

3. Alexis Martinez (2009)

Seorang pelatih orca senior, Alexis Martinez tewas diserang seekor orca di Loro Parque, Kepulauan Canary.

Insiden itu terjadi pada sesi latihan. Orca yang diketahui bernama Keto, awalnya menunjukkan perilaku agresif.

Tiba-tiba hewan tersebut menarik Martinez ke dalam air dan membantingnya ke dasar kolam.

Martinez akhirnya mengalami luka yang fatal dan tidak bisa diselamatkan.

4. Dawn Brancheau (2010)

Pelatih senior lain di SeaWorld Orlando Dawn Brancheau juga tewas diserang orca dalam pertunjukan Dine with Shamu.

Insiden itu terjadi ketika seekor orca selesai melakukan pertunjukan. Hewan itu tiba-tiba menangkap dan menarik Brancheau ke dalam air.

Kemudian, hewan itu melemparkan Brancheau ke udara selama beberapa kali.

Kejadian ini sempat membuat petugas frustasi karena tidak sanggup memisahkan orca dengan Brancheau.

Akhirnya, Brancheau meninggal dunia secara tragis.

Kematiannya menjadi sorotan lias, khususnya terhadap praktik penangkaran dan keselamatan orca.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi