Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nepal Naikkan Biaya Pendakian Puncak Everest, tapi Gratiskan 97 Gunung Lain

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Pixabay/Simon
Ilustrasi Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Nepal akan menaikkan biaya pendakian ke puncak Gunung Everest mulai September 2025.

Biaya pendakian puncak Everest naik dari 11.000 dollar AS (sekitar Rp 176 juta) menjadi 15.000 dollar AS (sekitar Rp 241 juta).

Kebijakan ini dikeluarkan untuk mengendalikan kepadatan pendakian di lereng gunung tertinggi dunia.

Kenaikan biaya pendakian juga menjadi salah satu cara untuk pemerataan roda perekonomian agar tidak terfokus pada pendakian puncak Everest. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspedisi di luar musim pendakian juga mengalami penyesuaian, dengan biaya antara 3.750 dollar AS (sekitar Rp 60,3 juta) hingga 7.500 dollar AS (sekitar Rp 120,7 juta), tergantung periode pendakian. 

Meski demikian, biaya izin tetap menjadi sumber pendapatan penting, dengan pendakian gunung menyumbang lebih dari empat persen perekonomian nasional.

Baca juga: Dua Jalur Pendakian Gunung Merbabu Ditutup pada Agustus 2025, Apa Saja?

Sebagai gantinya, 97 gunung di Nepal digratiskan

Sebagai alternatif, pemerintah Nepal menggratiskan izin pendakian untuk 97 gunung di dua provinsi terpencil, yaitu Karnali (77 gunung) dan Sudurpaschim (20 gunung). 

Namun, izin gratis pendakian untuk 97 gunung di Nepal ini hanya berlaku selama dua tahun dimulai sejak 17 Juli 2025.

Gunung-gunung ini memiliki ketinggian antara 5.870 hingga 7.132 meter di atas permukaan laut (mdpl), seperti gunung seperti Saipal, Api, dan Api West. 

Langkah ini dimaksudkan untuk mendorong pendaki mengunjungi jalur baru, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi lokal di wilayah yang minim infrastruktur. 

Baca juga: Gempa Rusia Bangunkan Gunung Krasheninnikov, Meletus Setelah 600 Tahun Tak Aktif

“Ini adalah beberapa daerah paling terpencil di Nepal. Jumlah pendaki di sini sangat rendah karena akses yang sulit. Fasilitas baru ini diharapkan membantu,” kata Direktur Departemen Pariwisata, Himal Gautam, dilansir dari The Kathmandu Post, Sabtu (9/8/2025).

Pengusaha pariwisata sekaligus anggota Dewan Pariwisata Nepal, Rajendra Lama menyambut baik langkah pemerintah menggratiskan biaya izin untuk 97 puncak.

Namun, ia menegaskan bahwa kebijakan ini tidak akan efektif tanpa dukungan strategis. 

“Kita memerlukan upaya terkoordinasi antara sektor publik, swasta, dan masyarakat, disertai promosi yang agresif. Hanya dengan itu, Karnali dan Sudurpaschim bisa menempati posisi penting di peta pendakian gunung,” ujarnya.

Baca juga: BNPB Ungkap Sebaran Abu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi, Mana Saja?

Syarat pendakian puncak Everest

Berdasarkan Undang-Undang Pariwisata Terpadu yang disahkan pada 18 April, pendaki yang ingin menaklukkan Everest diwajibkan terlebih dahulu mendaki satu gunung di Nepal dengan ketinggian lebih dari 7.000 meter. 

Ketentuan ini otomatis menjadikan gunung seperti Saipal (7.030 m), Api (7.132 m), dan Api Barat (7.076 m) di Sudurpaschim yang kini bebas royalti sebagai lokasi latihan yang ideal sebelum mencoba gunung tertinggi dunia.

Di kedua provinsi terpencil itu, yaitu Karnali dan Sudurpaschim, kehidupan sehari-hari penuh tantangan. 

Musim dingin ekstrem, fasilitas kesehatan minim, lapangan kerja terbatas, dan perubahan iklim memperburuk situasi, mulai dari mencairnya gletser hingga pergeseran pola cuaca yang mengancam manusia dan satwa liar. 

Baca juga: BRIN Temukan Spesies Jamur Baru di Gunung Rinjani, Seperti Apa Bentuknya?

Tantangan pendakian di Karnali dan Sudurpaschim

Sebagaimana diberitakan Independent, Selasa (12/8/2025), meskipun dikelilingi puncak-puncak tinggi dan memiliki keindahan alam menakjubkan, Karnali dan Sudurpaschim termasuk daerah termiskin dan paling terpinggirkan di Nepal.

Jalan terbatas, jalur sulit, dan minim layanan dasar membuat kedua provinsi ini berada di posisi rendah dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 

Kehidupan masyarakat setempat juga menghadapi tekanan tambahan akibat perubahan iklim dan kondisi musim dingin yang keras.

Kawasan ini juga menjadi penting bagi penelitian perubahan iklim dan adaptasi masyarakat. 

Dengan lebih dari 3.300 gunung di Nepal di atas 5.500 meter, 461 tersedia untuk ekspedisi komersial, dan 102 puncak belum pernah ditaklukkan manusia. 

Baca juga: Gunung Klyuchevskoy di Kamchatka Meletus Usai Gempa Guncang Rusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi