KOMPAS.com - Empat astronot Crew-10 kembali ke Bumi pada Sabtu (9/8/2025) setelah menjalani misi selama lima bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Kapsul SpaceX yang membawa mereka mendarat dengan sempurna di Samudera Pasifik, lepas pantai California Selatan, sehari setelah meninggalkan ISS.
Astronot yang kembali adalah Anne McClain dan Nichole Ayers dari NASA, Takuya Onishi dari Jepang, serta Kirill Peskov dari Rusia.
Baca juga: 3.800 Karyawan NASA Ajukan Resign, Apa Alasannya?
Dilansir dari Kompas Global (11/8/2025), para astronot dikirim pada Maret 2025 untuk menggantikan dua astronot NASA yang terjebak akibat kegagalan uji coba kapsul Starliner milik Boeing.
Keduanya adalah Butch Wilmore dan Suni Williams, astronot NASA yang awalnya hanya dijadwalkan berada di ISS selama satu minggu untuk uji coba Starliner.
Namun karena masalah teknis dengan Starliner, mereka terjebak di ISS selama lebih dari sembilan bulan, sejak keberangkatannya pada Juni 2024.
Baca juga: Tim Perancis Berencana Menetaskan Telur Ikan di Luar Angkasa untuk Makanan Astronot
Wilmore dan Williams akhirnya dijemput dengan wahana milik SpaceX dan dipulangkan setelah tim astronot Crew-10 datang menggantikan.
Pendaratan 4 astronot menjadi yang ketiga bagi SpaceX di Samudera Pasifik dengan awak di dalamnya, sekaligus yang pertama bagi kru NASA dalam 50 tahun terakhir.
Awal tahun ini, SpaceX memindahkan lokasi pendaratan dari Florida ke pesisir California untuk mengurangi risiko puing jatuh di daerah berpenduduk.
Baca juga: Pulang ke Bumi Usai Terjebak 9 Bulan di ISS, Ini Risiko Perubahan Fisik yang Intai 2 Astronot NASA
Apa yang dilakukan tim astronot Crew-10 di ISS?
McClain dan tim Crew-10 bertugas selama lima bulan di ISS dan melakukan Ekspedisi 72/73, termasuk lebih dari 200 eksperimen ilmiah.
Mereka mempelajari pertumbuhan tanaman, reaksi sel terhadap gravitasi, dan efek gaya berat mikro pada mata manusia.
Dikutip dari laman NASA, sepanjang perjalanan, Crew-10 menyumbangkan ratusan jam untuk penelitian ilmiah, kegiatan pemeliharaan, dan demonstrasi teknologi.
Baca juga: NASA Temukan Planet Super-Bumi yang Berukuran Dua Kali Besar Bumi Kita
McClain, Ayers, dan Onishi menyelesaikan investigasi tentang pertumbuhan tanaman dan mikroalga, serta meneliti bagaimana radiasi luar angkasa memengaruhi urutan DNA pada tanaman.
Selain itu, mereka juga mengamati bagaimana gayaberat mikro mengubah struktur mata dan sel-sel tubuh manusia.
Penelitian yang dilakukan di laboratorium yang mengorbit ini memajukan pengetahuan ilmiah dan mendemonstrasikan teknologi-teknologi baru yang memungkinkan kita mempersiapkan eksplorasi manusia di Bulan dan Mars.
Baca juga: NASA Sebut Asteorid YR4 Bakal Menabrak Bulan pada 2032, Apa Dampaknya bagi Bumi?
Pekan lalu, tim internasional lain, Crew-11, sudah berangkat ke luar angkasa. Astronot AS, Zena Cardman dan Mike Fincke; astronot Jepang, Kimiya Yui; dan kosmonot Rusia, Oleg Platonov, tiba di ISS untuk misi enam bulan.
Pengiriman rotasi tim astronot ke luar angkasa merupakan bagian dari Program Kru Komersial (CCP) NASA.
CCP membuat NASA bermitra dengan industri swasta, yaitu SpaceX dan Boeing. CCP diciptakan untuk menggantikan Program Pesawat Ulang-alik (STS) selama tahun 1981-2011.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.