KOMPAS.com - Ilmuwan menemukan spesies dengan umur terpanjang di dunia, yakni hiu greenland.
Beberapa individu spesies tersebut bahkan diketahui dapat mencapai umur 500 tahun.
Spesies tersebut merupakan predator laut yang sulit ditangkap. Ia ditemukan di perairan dingin Atlantik Utara dan Arktik. Para ilmuwan terpukau dengan rentang hidupnya yang panjang luar biasa.
Salah seekor hiu yang diteliti oleh ilmuwan menunjukkan kelahirannya di tahun 1620. Hal ini menunjukkan bahwa ia sudah berenang di lautan saat Taj Mahal sedang dibangun dan bajak laut masih menjadi profesi.
Tak hanya itu, hiu tersebut juga melewati masa perang dunia I dan II. Bom nuklir yang dilepaskan pada masa itu membantu ilmuwan menemukan jejak usianya.
Hiu greenland diketahui tumbuh sangat lambat. Banyak aspek biologisnya, seperti cara tubuhnya melawan penuaan dan penyakit, yang masih belum banyak dipahami.
Penemuan tersebut membantu mengungkap bagaimana beberapa hewan mampu hidup jauh lebih lama daripada batas usia yang biasanya dialami makhluk hidup bertulang belakang.
Baca juga: Bayi Hiu di Akuarium AS Lahir di Habitat Tanpa Pejantan, Kok Bisa?
Penemuan hiu dengan umur terpanjang
Dikutip dari The Brighter Side, Rabu (5/2/2025), penelitian mengenai latar belakang umur panjang dari hiu greenland ditulis dalam jurnal Science yang terbit di tahun 2016.
Penelitian tersebut dipimpin oleh ahli biologi kelautan di Universitas Kopenhagen, yakni Julius Nielsen. Mereka menemukan bahwa hiu greenland (Somniosus microcephalus) merupakan salah satu spesies ikonik Laut Arktik yang tumbuh secara lambat.
Penemuannya mengenai usia hiu greenland yang mencapai 272 tahun, bahkan beberapa di antaranya hingga 500 tahun, memecahkan rekor hewan dengan umur terpanjang sebelumnya, yakni paus kepala busur yang berusia 211 tahun.
Baca juga: Studi: Hiu Ternyata 50 Juta Tahun Lebih Tua dari Pohon
Menentukan usia hiu dari jejak karbon
Menentukan usia hiu greenland tidaklah mudah. Banyak spesies ikan dapat ditentukan usianya dengan menghitung lapisan pertumbuhan pada struktur kalsium karbonat kecil, yang disebut otolit, yang terdapat di telinga mereka.
Lapisan-lapisan tersebut berfungsi seperti lingkaran pohon yang memberikan garis waktu pertumbuhan.
Namun, hiu tidak memiliki otolit. Selain itu, hiu greenland memiliki sedikit struktur kalsifikasi di tubuhnya sehingga menentukan usianya menjadi lebih sulit lagi.
Baca juga: Ilmuwan Pecahkan Misteri White Shark Cafe, Tempat Berkumpulnya Hiu di Samudra Pasifik
Dilansir dari Jurnal Science tahun 2016, Nielsen dan rekan-rekannya menggunakan jejak karbon-14 yang dihasilkan oleh uji coba nuklir pada 1950-an, khususnya, penyerapannya ke dalam mata selama masa perkembangan.
Para peneliti menganalisis lensa mata 28 ekor hiu greenland betina (panjangnya antara 81 sampai 502 cm) menggunakan penanggalan radiokarbon.
Mereka menemukan bukti bahwa hiu tersebut bisa hidup setidaknya sampai 272 tahun.
Hanya hiu yang paling kecil (berukuran 220 cm atau kurang) yang menunjukkan jejak pulse radiokarbon dari ledakan nuklir awal 1960-an, yang berfungsi sebagai penanda waktu.
Dari analisis ini, diperkirakan hiu greenland baru mencapai kematangan seksual sekitar 156 tahun (dengan kemungkinan rentang usia 134–178 tahun), sedangkan hiu terbesar (502 cm) berusia sekitar 392 tahun (dengan kemungkinan rentang antara 272–512 tahun).
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hiu greenland adalah vertebrata yang hidup paling lama yang pernah diketahui, sekaligus menimbulkan perhatian terkait perlindungan dan konservasi spesies ini.
Baca juga: Jenis Hiu yang Biasa Muncul di Pesisir Laut Jawa dan Cara Menghadapinya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.