KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Indonesia.
Perkiraan itu disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, berdasarkan pada Prospek Cuaca Mingguan BMKG periode 19–25 Agustus 2025 BMKG.
"Setelah perayaan HUT ke-80 RI, kondisi atmosfer di Indonesia menunjukkan potensi meningkatnya cuaca ekstrem," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/8/2025).
Ida menyampaikan, cuaca ekstrem yang terjadi berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang juga disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, genangan, hingga gangguan pada aktivitas transportasi darat, laut, maupun udara.
Selain itu, gelombang laut tinggi juga mungkin terjadi di beberapa perairan.
Baca juga: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Berbagai Wilayah Indonesia pada 12-13 Agustus, Mana Saja?
Penyebab cuaca ekstrem di Indonesia
Lebih lanjut, Ida menjelaskan bahwa potensi cuaca ekstrem yang masih menerjang Indonesia pada Agustus 2025 disebabkan karena berbagai faktor, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO).
Pantauan BMKG menunjukkan bahwa MJO sedang aktif.
Begitu juga dengan keberadaan gelombang atmosfer, seperti Kelvin dan Mixed Rossby-Gravity, yang bisa meningkatkan potensi cuaca ekstrem.
Anomali OLR positif dan adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatera turut memicu perlambatan dan belokan angin.
"Faktor-faktor ini membuat atmosfer tetap labil sehingga mendukung terbentuknya hujan dengan intensitas signifikan," jelasnya.
Baca juga: Bibit Siklon Tropis 96W Terdeteksi di Indonesia, Picu Cuaca Ekstrem? Ini Kata BMKG
Wilayah berpotensi dilanda cuaca ekstrem
Menurut analisa BMKG, potensi cuaca ekstrem masih terjadi hingga sepekan ke depan.
Berikut ini daftar wilayah terdampak cuaca ekstrem:
Periode 19–21 Agustus 20251. Wilayah berpotensi hujan sedang
Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
2. Wilayah berpotensi hujan lebat
Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Tengah.
Periode 22–25 Agustus 20251. Wilayah berpotensi hujan sedang
Jambi, Bangka Belitung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.
2. Wilayah berpotensi hujan lebat
Sumatera Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Baca juga: BMKG Sebut Ada Peningkatan Aktivitas di Sesar Lembang sejak 24 Juli 2025
Imbauan BMKG terkait cuaca ekstrem di Indonesia
Menghadapi potensi cuaca ekstrem di Indonesia selama sepekan ke depan, BMKG mengimbau agar masyarakat:
- Tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, khususnya hujan lebat disertai petir dan angin kencang
- Menghindari berada di ruang terbuka saat terjadi hujan petir, serta menjauhi pohon atau bangunan rapuh saat hujan angin
- Tetap menjaga kesehatan dengan tabir surya dan asupan cairan, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu.
- Siaga terhadap bencana hidrometeorologi (banjir, banjir bandang, tanah longsor) dengan selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.
Ida juga menyarankan supaya masyarakat tetap tenang, waspada, dan siaga menghadapi perubahan cuaca.
Jangan lupa untuk memahami jalur evakuasi di lingkungan masing-masing.
Masyarakat bisa mengecek informasi terkait potensi cuaca ekstrem melalui kanal resmi BMKG yang sudah diperbarui sesuai perkembangan cuaca terbaru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.