Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Selatan Pertimbangkan Geser Beberapa Hari Libur Nasional ke Hari Senin, Buat Apa?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Visit Korea
Ilustrasi salah satu sudut di Insadong, tempat belanja di Seoul, Korea Selatan.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk memindahkan hari libur nasional ke hari Senin.

Sebab, sebuah studi menunjukkan bahwa hal ini bisa meningkatkan perngeluaran konsumen sebesar 2,1 triliun won (sekitar Rp 24 triliun) per hari.

Dengan begitu, pemerintah bisa menggunakan strategi ini sebagai upaya memulihkan perekonomian.

Dilansir dari The Korea Times, Selasa (19/8/2025), inisiatif ini pertama kali diusulkan oleh pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol, tetapi kehilangan momentum setelah penetapan darurat militer Desember lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, ide tersebut kembali mencuat setelah terjadi perubahan kepemimpinan ke tangan Presiden Lee Jae Myung.

Baca juga: Gempa Bekasi Senin Petang Disebut akibat Sesar Beribis, Ini Faktanya


Long weekend tingkatkan kesejahteraan karyawan

Studi yang ditugaskan Kementerian Ekonomi dan Keuangan serta dilakukan Masyarakat Korea untuk Administrasi Kepegawaian Publik menemukan, banyak hari libur nasional di Korea jatuh di pertengahan minggu.

Jika dipindahkan ke hari Senin, maka akan tercipta akhir pekan panjang selama tiga hari. Dampaknya, output ekonomi diperkirakan mencapai 3,8 triliun won (sekitar Rp 44 triliun) dengan nilai tambah hampir 1,7 triliun won (sekitar Rp 19 triliun).

Dari angka tersebut, industri makanan dan penginapan menjadi yang paling diuntungkan, dengan potensi pendapatan lebih dari 1,57 triliun won (Rp 18 triliun) atau 41 persen dari total.

Hari libur yang berpotensi dipindahkan ke Senin antara lain Hari Anak (5 Mei), Hari Peringatan (6 Juni), dan Hari Hangeul (9 Oktober).

Namun, hari besar yang sangat simbolis seperti Hari Pembebasan Nasional tetap diperingati sesuai tanggal aslinya, yakni 15 Agustus, untuk menghormati momen pembebasan Korea dari penjajahan Jepang.

Selain dampak ekonomi, studi tersebut menegaskan bahwa sistem long weekend dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup pekerja.

Baca juga: Keutamaan dan Niat Puasa Senin Kamis

Negara dengan program Happy Monday

Jika Korea Selatan baru merencanakan, Jepang dan Amerika Serikat sudah lebih dulu menerapkan sistem serupa.

Jepang memiliki program “Happy Monday”, sementara AS memberlakukannya melalui “Monday Holiday Act”.

Beberapa hari libur yang tadinya jatuh pada tanggal tertentu dipindahkan ke Senin, seperti Hari Kedewasaan (15 Januari) yang kini dirayakan pada Senin kedua Januari, atau Hari Marinir (20 Juli) yang diperingati pada Senin ketiga Juli.

Hasilnya, banyak masyarakat memanfaatkan libur panjang untuk bepergian, yang sekaligus mendongkrak sektor pariwisata, transportasi, hingga industri budaya.

“Lebih banyak orang memilih libur tiga hari, dan hal ini pada gilirannya meningkatkan pengeluaran untuk penginapan, makanan, transportasi, serta aktivitas budaya,” tulis laporan studi.

Dampak berantai dari sistem tersebut bahkan menciptakan lapangan kerja baru sekaligus menambah vitalitas ekonomi regional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi