KOMPAS.com - Umat Islam memperingati hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW setiap 12 Rabiul Awal.
Peringatan ini bertujuan untuk mengingat kembali perjalanan hidup dan perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan agama Islam.
Di Indonesia, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan dalam beragam cara dan tradisi, seperti Grebeg Maulid di Yoyakarta.
Pemerintah juga telah menetapkan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai hari libur nasional setiap tahunnya.
Lantas, kapan Maulid Nabi 2025?
Baca juga: Bolehkah Berpuasa Saat Maulid Nabi Muhammad SAW?
Kapan Maulid Nabi dilaksanakan?
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Maulid Nabi 2025 akan jatuh pada Jumat (5/9/2025).
Maulid Nabi 2025 juga tercatat sebagai satu-satunya hari libur nasional pada bulan September.
Untuk diketahui, Maulid Nabi Muhammad SAW jadi libur nasional pertama kali diatur melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 251 Tahun 1967.
Karena jatuh pada hari Jumat, masyarakat pun mendapatkan kesempatan long weekend atau libur panjang akhir pekan.
Berikut jadwal long weekend Maulid Nabi 2025:
- Jumat, 5 September 2025: Libur Nasional Maulid Nabi Muhammad SAW
- Sabtu, 6 September 2025: Tanggal merah hari Minggu
- Minggu, 7 September 2025: Tanggal merah hari Minggu.
Baca juga: Beragam Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Indonesia, Apa Saja?
Makna Maulid Nabi
Dikutip Kompas.com, Senin (18/8/2025), perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekadar libur nasional, melainkan juga momen keagamaan penting yang sarat makna.
Menurut Ulin Niam Masruri dalam jurnal berjudul Perayaan Maulid Nabi dalam Pandangan KH. Hasyim Asy'ari (2018), kelahiran Rasulullah adalah nikmat terbesar bagi umat Islam.
Makna perayaan ini yang sesungguhnya adalah rasa syukur dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.
Karena itu, perayaan sebaiknya dilakukan dengan khusyuk, khidmat, dan jauh dari praktik yang dilarang agama.
Baca juga: 25 Twibbon dan Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW
Sejarah Maulid Nabi
Dilansir dari Baznas, tradisi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW mulai dikenal pada masa Dinasti Fatimiyah di Mesir pada abad ke-11 M.
Pada masa itu, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan dengan tujuan memperingati kelahiran Rasulullah sekaligus mempererat persatuan umat Islam.
Namun, tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai wilayah dunia Islam dan diadopsi oleh berbagai budaya Muslim di Asia, Afrika, dan Eropa.
Beberapa ulama menyebut, peringatan Maulid merupakan bentuk ekspresi cinta umat terhadap Rasulullah.
Menurut Imam Jalaluddin al-Suyuti, salah satu ulama terkemuka dalam sejarah Islam, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah amalan yang baik selama diisi dengan kegiatan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Meskipun tidak ada dalam Al Quran atau hadis yang secara eksplisit memerintahkan perayaan Maulid Nabi Muhammad, para ulama memperbolehkan perayaannya sebagai bagian dari kebiasaan baik selama tidak melanggar syariat.
Baca juga: 70 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2024 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.