Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Orang Agamis Lebih Panjang Umur

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Negara paling religius di dunia.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti Ohio State University (OSU), Amerika Serikat menemukan, seseorang yang terikat dengan agama dapat hidup rata-rata 4 tahun lebih lama daripada seseorang yang tidak terikat dengan agama. 

Penelitian tersebut dilakukan pada 2010 hingga 2011 dan menjadi bagian dari studi nasional yang menganalisis lebih dari 1.000 obituari.

Orbituari merupakan surat kematian yang memuat informasi tentang usia orang yang meninggal.

Obituari juga memuat latar belakang hidup yang terkadang juga disebutkan apakah dia aktif di kegiatan keagamaan atau komunitas tertentu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada penelitian sebelumnya, para peneliti menemukan orang dengan keterikatan agama memiliki rata-rata hidup 4 tahun lebih lama, yang semakin menguatkan penelitian kali ini.

Namun, ketika peneliti melakukan studi yang lebih kecil dengan menganalisis obituari di surat kabar Des Moines, hasilnya lebih tinggi. Orang yang memiliki keterikatan dengan agama dapat hidup rata-rata 6,48 tahun lebih lama.

Baca juga: Dilahirkan Lebih Awal untuk Kejar Hari Baik, Bayi Usia 2 Hari di Vietnam Meninggal Dunia

Teliti lebih dari 1000 obituari

Dikutip dari Earth.com, Jumat (15/6/2018), penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science.

Penulis utama, Laura Wallace menyebutkan, keterikatan agama memiliki pengaruh yang sama kuatnya dengan gender, yang juga diketahui menentukan faktor lama hidup seseorang. 

"Afiliasi agama memiliki pengaruh yang hampir sama kuatnya terhadap umur panjang seperti halnya gender, yang merupakan masalah tahun-tahun kehidupan," kata Wallace.

Studi tersebut mencakup 1.096 obituari dari 42 kota besar di Amerika Serikat yang diterbitkan di situs surat kabar antara Agustus 2010 dan Agustus 2011.

Baca juga: Jang Nara Akui Tertekan Punya Wajah Awet Muda di Usia 44 Tahun

Pada penelitian tersebut, para ahli memperhitungkan jenis kelamin dan status perkawinan, yang juga menjadi faktor terbesar umur panjang seseorang.

Setelah itu, mereka menghitung berapa tahun tambahan kehidupan yang sesuai dengan orang-orang yang terikat dengan agama.

Hasilnya, individu yang memiliki afiliasi agama yang disebutkan dalam obituari, hidup rata-rata 5,64 tahun lebih lama daripada mereka yang tidak. 

Setelah memperhitungkan faktor gender dan status perkawinan, angka tersebut disesuaikan menjadi 3,82 tahun.

Baca juga: Megawati Soekarnoputri Kembali Jadi Ketum PDI-P di Usia 78 Tahun, Ini Profil Lengkapnya

Mengapa agama bisa memperpanjang umur?

Para peneliti menemukan, peningkatan umur panjang dapat dijelaskan dengan fakta bahwa banyak individu yang memiliki ikatan agama merupakan sukarelawan dan anggota organisasi sosial. 

Sebelumnya, sudah ada penelitian yang menemukan bahwa aktif dalam kehidupan sosial juga berkaitan dengan umur panjang.

"Kami menemukan bahwa kesukarelawanan dan keterlibatan dalam organisasi sosial hanya berkontribusi sedikit, yakni kurang dari satu tahun terhadap peningkatan umur panjang karena keterikatan keagamaan," tutur Wallace.

Kemungkinan penjelasan lain adalah aturan dan norma dalam banyak agama membatasi praktik-praktik tidak sehat.

Misalnya, penggunaan alkohol, narkoba atau berhubungan seks dengan banyak pasangan.

Selain itu, banyak agama menganjurkan praktik-praktik pereda stres yang dapat meningkatkan kesehatan, seperti rasa syukur, doa, atau meditasi.

Baca juga: Mengenang Kwik Kian Gie, Eks Menko Ekonomi yang Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun...

Kota yang religius juga pengaruhi masyarakatnya

Studi tersebut juga menunjukkan, orang yang religius cenderung hidup lebih lama dibandingkan mereka yang tidak religius, khususnya di kota-kota yang sangat religius dan menekankan toleransi atau konformitas. 

Di kota tersebut, ditemukan adanya efek spillover, yakni walaupun seseorang tidak religius, jika dia tinggal di kota atau komunitas yang sangat religius, dia tetap bisa mendapatkan manfaat positif.

"Efek limpahan ini hanya terjadi di kota-kota yang sangat religius yang tidak terlalu peduli dengan kepatuhan semua orang terhadap norma yang sama," jelas Wallace.

"Di wilayah tersebut, orang-orang yang tidak religius cenderung berumur panjang seperti halnya orang-orang religius,” sambungnya.

Baca juga: Mengenang Kwik Kian Gie, Eks Menko Ekonomi yang Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun...

Orang-orang berumur panjang mengatakan hal yang sama

Dilansir dari The Guardian, Selasa (28/4/2025), Juan Vicente Mora secara resmi diakui oleh Guinness Book of World Records sebagai pria tertua di dunia, dengan usia 112 tahun 253 hari.

Ia lahir pada 27 Mei 1909 di El Cobre, negara bagian Tachira, Venezuela, dan meninggal dunia pada April 2024, tepat sebelum ulang tahunnya yang ke-115.

Sebelum meninggal dunia, ketika ditanya alasannya dapat hidup lama, Juan selalu menjawab alasannya adalah mencintai Tuhan.

"Cintailah Tuhan dan selalu bawa Dia di dalam hatimu," ungkapnya.

Seorang warga Venezuela yang beragama Katolik taat, serta melakukan doa rosario dua kali sehari mengatakan, hal yang paling ia hargai adalah cinta kepada Tuhan dan keluarga.

Sementara itu, Kane Tanaka dari Jepang, yang meninggal dunia pada tahun 2022 sebagai orang tertua di dunia saat itu, juga mengatakan hal yang sama. 

Sebagai seorang yang berpindah agama dari Shinto ke Kristen, ia sering mengaitkan umur panjangnya dengan keyakinannya.

“Rahasianya adalah kasih karunia Tuhan yang hidup dalam diri saya, dan saya berusaha menjalani kehidupan sebaik mungkin,” kata Martha Bailey yang berusia 100 tahun dari Fort Washington, Maryland.

Baca juga: Profil Hulk Hogan Legenda Gulat WWE yang Meninggal di Usia 71 Tahun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi