Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

90 Menit Tidak Melakukan Apa-apa Jadi Ajang Perlombaan di Korea Selatan

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstockphotos
Ilustrasi space-out, duduk diam tidak melakukan apa-apa.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Bisakah Anda duduk diam tanpa melakukan apa pun selama 90 menit?

Di Korea Selatan, aktivitas ini justru diperlombakan.

Setiap tahun, ratusan orang berkumpul di tepi Sungai Han, Seoul, untuk mengikuti Kompetisi Space-Out, ajang unik yang menantang peserta untuk tetap tenang dan tidak bergerak.

Lalu, bagaimana awal mula kompetisi "bengong" ini diadakan di Korea Selatan?

Baca juga: Ramai soal Lomba Melamun, Bagaimana Dampaknya bagi Otak?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal mula kompetisi bengong di Korea Selatan

Dilansir dari CNN (16/5/2025), kompetisi ini pertama kali digagas pada 2014 oleh seniman visual Woopsyang sebagai kritik terhadap budaya kerja yang melelahkan.

Menurutnya, acara ini menjadi ruang seni sekaligus perlawanan simbolis terhadap budaya kompetitif Korea Selatan yang sering menganggap melamun sebagai pemborosan waktu.

“Padahal, semua orang butuh melambat dan memberi ruang untuk otak beristirahat,” katanya.

Kompetisi ini menilai siapa yang paling rileks dengan memantau detak jantung peserta.

Penonton kemudian memilih 10 finalis, sebelum juri menentukan pemenang dengan detak jantung paling stabil.

Kini, acara tersebut berkembang menjadi fenomena budaya, memadukan seni pertunjukan, meditasi, dan tantangan melawan anggapan bahwa "diam sama dengan malas".

Dalam kompetisi ini siapa pun dapat mengikutinya, termasuk atlet.

Salah satu pesertanya, Byung-jin Park, adalah seorang pengusaha sekaligus musisi punk berusia 36 tahun.

Tahun ini, ia berhasil keluar sebagai juara.

Baca juga: Ramai soal Lomba Melamun, Jinju Academy: Pertama Kali di Indonesia

Ia bersama rekan-rekan bandnya mengalahkan lebih dari 100 peserta lainnya.

"Kunci kemenangannya sederhana, yakni pernapasan perut yang lambat, fokus pada satu titik, dan membiarkan pikiran mengalir," ujar Park kepada National Geographic, Senin (18/8/2025).

“Seiring berjalannya waktu, saya mulai lupa di mana saya berada. Rasanya seperti tubuh saya menghilang,” kata dia.

Baginya, diam bukanlah tanda kelemahan, melainkan cara untuk menyegarkan pikiran.

Park menyebut pengalaman itu memberinya ruang untuk merasakan kejernihan dan ketenangan yang jarang ditemui dalam rutinitas sehari-hari.

Baca juga: Plus Minus Kebiasaan Melamun

Penelitian ungkap melamun bisa turunkan stres

Sebuah studi Universitas Virginia pada 2014 menunjukkan, sejumlah orang lebih memilih sengatan listrik ringan dibanding duduk sendirian dengan pikirannya selama 15 menit.

Padahal, menurut pakar, melamun dapat mengaktifkan jaringan otak yang berhubungan dengan kreativitas, pemrosesan emosi, hingga pemecahan masalah.

Psikiater sekaligus profesor di Universitas Nasional Seoul, Hanson Park, menjelaskan bahwa memberi ruang pada pikiran justru membantu mengendalikan emosi.

“Meluangkan waktu untuk refleksi dapat menurunkan hormon stres, dan dalam jangka panjang efektif mengurangi kecemasan maupun depresi,” ujarnya.

Bagi Byung-jin, pelajaran paling berharga dari kompetisi ini adalah menyadari pentingnya jeda.

“Melonggarkan pikiran tidak akan menyelesaikan semua masalahmu, tapi kamu akan merasakan perubahan. Rasanya sangat menyegarkan,” katanya.

Baca juga: Melihat Lomba Melamun di Korea Selatan yang Diikuti Puluhan Orang

Dari pengalaman itu, ia mendorong orang lain untuk sesekali memperlambat langkah, bahkan hanya lima hingga sepuluh menit seminggu, agar pikiran tetap jernih di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern.

Kini, Space-out tak hanya populer di Korea, tapi juga telah digelar di kota-kota besar dunia seperti Beijing, Rotterdam, Taipei, Hong Kong, hingga Tokyo.

Bagi sebagian pesertanya, duduk diam tanpa melakukan apa pun justru menjadi cara terbaik untuk memulihkan diri dari stres kehidupan modern.

Baca juga: Video Viral Pengendara Motor Melamun Tabrak Pintu Perlintasan KA di Klaten hingga Patah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi