Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto “Mata Sauron” di Luar Angkasa Ternyata Asli, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Baca di App
Lihat Foto
NSF/AUI/NRAO/B. Saxton/Y.Y. Kovalev dkk.
Para peneliti menciptakan foto baru ini menggunakan data radio dari kerucut jet blazar, yang hampir sejajar sempurna dengan Bumi.
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Gambar menyerupai “Mata Sauron” dari langit bukan hasil imajinasi fiksi. Ilmuwan berhasil menangkap foto blazar PKS 1424+240, sebuah inti galaksi yang sangat terang karena memiliki lubang hitam raksasa di pusatnya.

Foto ini tercipta dari penggabungan data pengamatan radio selama 15 tahun. Hasilnya memperlihatkan struktur medan magnet dan pancaran jet kosmik yang mengarah langsung ke Bumi.

Baca juga: 4 Astronot Pulang Setelah 5 Bulan di Luar Angkasa, Apa yang Dilakukan di Sana?

Selain tampak menakjubkan, citra baru ini memberi petunjuk penting soal asal partikel hantu atau neutrino. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ketika kami merekonstruksi gambar itu, hasilnya benar-benar menakjubkan... Kami belum pernah melihat sesuatu seperti ini — medan magnet toroidal yang hampir sempurna dengan jet yang mengarah langsung ke kita," kata Yuri Kovalev dari Max Planck Institute for Radio Astronomy, dikutip dari LiveScience, Senin (18/08/2025).

Apa Itu Blazar PKS 1424+240?

PKS 1424+240 adalah blazar, istilah untuk galaksi dengan lubang hitam supermasif yang aktif menyedot materi lalu melontarkan energi dalam bentuk jet kosmik. Letaknya miliaran tahun cahaya dari Bumi.

Blazar berbeda dari quasar atau galaksi aktif lain karena arah jetnya hampir sejajar dengan pandangan kita di Bumi. Kondisi ini membuat cahayanya tampak jauh lebih terang dibanding galaksi induknya.

Para peneliti menamai citra ini sebagai Eye of Sauron kosmik karena bentuknya mirip mata raksasa dalam karya fiksi Lord of the Rings.

Baca juga: Kapsul Luar Angkasa Nyx Jatuh di Samudra Pasifik, Bawa Abu Kremasi dan Tanaman Ganja

Foto 15 tahun "Eye of Sauron" ungkap medan magnet blazar

Ilmuwan menggunakan Very Long Baseline Array (VLBA), jaringan 10 teleskop radio di AS yang digabung menjadi satu sistem raksasa. 

Dengan teknik ini, mereka bisa melihat detail objek jauh dengan ketajaman setara teleskop seukuran Bumi.

Penggabungan data selama 15 tahun menghasilkan gambar yang menunjukkan pola medan magnet spiral atau toroidal di sekitar jet. Pola ini membuat blazar tampak seperti cincin bercahaya dengan sorotan tengah yang kuat.

Medan magnet spiral inilah yang diduga menjadi “mesin” yang mempercepat partikel subatomik hingga mencapai energi ekstrem.

Neutrino, partikel hantu yang sulit sitangkap

PKS 1424+240 dikenal sebagai sumber neutrino, partikel kecil yang disebut “partikel hantu” karena hampir tidak pernah berinteraksi dengan materi biasa. 

Triliunan neutrino melintas melalui tubuh manusia setiap detik tanpa terasa.

Observatorium IceCube di Antartika sudah lama mendeteksi bahwa blazar ini memancarkan neutrino dengan intensitas tinggi. Karena itu, ia dianggap sebagai laboratorium kosmik alami untuk mempelajari partikel tersebut.

"Memecahkan teka-teki ini menegaskan bahwa inti galaksi aktif dengan lubang hitam supermasif bukan hanya akselerator kuat bagi elektron, tetapi juga proton — asal dari neutrino energi tinggi yang teramati," kata Kovalev, dikutip dari ScienceDaily, Selasa (19/08/2025).

Baca juga: Kapsul Luar Angkasa Nyx Jatuh di Samudra Pasifik, Bawa Abu Kremasi dan Tanaman Ganja

Jet kosmik dan ilusi optik relativitas

Jet kosmik PKS 1424+240 tampak luar biasa terang karena arahnya sejajar ke Bumi. 

Kondisi ini membuat cahayanya terlihat 30 kali lebih terang dibanding posisi lain.

Namun, ada ilusi optik menarik. Jet ini tampak bergerak lambat, padahal sebenarnya hampir secepat cahaya. Fenomena ini disebabkan efek proyeksi sudut pandang.

"Keselarasan arah ini menyebabkan peningkatan kecerahan hingga 30 kali lipat atau lebih... pada saat yang sama, jet tampak bergerak lambat karena efek proyeksi," jelas Jack Livingston dari MPIfR. 

Penemuan ini merupakan bagian dari program MOJAVE, proyek jangka panjang untuk memantau jet kosmik menggunakan VLBA.

Teknik yang dipakai, Very Long Baseline Interferometry (VLBI), menghubungkan teleskop di berbagai lokasi agar bekerja layaknya teleskop tunggal berukuran raksasa.

Hasil riset ini juga mendukung perkembangan astronomi multi-messenger, yakni pendekatan yang menggabungkan data cahaya, partikel, dan gelombang gravitasi untuk memahami alam semesta.

Baca juga: 12 Fenomena Luar Angkasa Misterius yang Menentang Penjelasan Ilmiah

Dari 1970-an hingga citra 2025

PKS 1424+240 pertama kali dikenali sebagai sumber gelombang radio pada 1970-an. 

Dua dekade kemudian, ia diklasifikasikan sebagai blazar karena sifatnya yang aktif.

Berbagai penelitian telah mencoba memahami bagaimana blazar ini bekerja. Namun baru kali ini medan magnet internalnya bisa dipetakan dengan detail.

Sejarah penemuan PKS 1424+240, dari sumber radio hingga citra rinci pada 2025, memperlihatkan bagaimana teknologi teleskop membuka tabir baru tentang alam semesta.

Dengan demikian, citra "Mata Sauron" di luar angkasa bukan sekadar foto unik. Ia menjadi bukti bagaimana lubang hitam raksasa mampu menghasilkan energi ekstrem yang bahkan bisa menjelaskan asal neutrino.

Dengan temuan ini, ilmuwan semakin yakin bahwa blazar seperti PKS 1424+240 adalah “mesin kosmik” alami.

Langkah berikutnya adalah memperluas pengamatan pada blazar lain untuk memahami peran mereka dalam evolusi alam semesta.

Baca juga: Strain Bakteri Baru yang Tak Pernah Ada di Bumi Ditemukan di Stasiun Luar Angkasa China

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi