Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Prinsip Hidup yang Diwariskan Warren Buffett untuk Usia 40 Tahun, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
THE GIVING PLEDGE
Investor kawakan, pendiri, dan CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Nama Warren Buffett sudah lama melekat sebagai simbol keberhasilan dalam dunia investasi. 

Dijuluki “Oracle of Omaha”, ia telah mengubah Berkshire Hathaway menjadi raksasa bisnis sekaligus menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia. 

Namun, kebijaksanaan Buffett tak hanya terbatas pada pasar saham.

Lebih dari sekadar ahli keuangan, pria kelahiran Nebraska ini memiliki pandangan hidup yang sederhana namun tajam. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filosofi hidupnya menyimpan banyak pelajaran yang relevan bagi siapa pun, terutama mereka yang memasuki usia 40-an.

Baca juga: Warren Buffett Bagi 4 Tips Mencari Kerja untuk Fresh Graduate, Apa Saja?

Usia di mana seseorang menjalani fase penting dalam kehidupan yang menuntut perencanaan matang untuk masa depan, baik secara ekonomi maupun pribadi.

Buffett, dengan gaya hidup hemat dan prinsip investasi jangka panjangnya, menunjukkan bahwa keberhasilan bukan hasil dari keputusan impulsif, melainkan dari komitmen terhadap prinsip yang teruji waktu. 

Filosofi ini menawarkan panduan yang bisa diadaptasi oleh siapa pun yang ingin menata masa depan dengan lebih bijak.

Baca juga: Warren Buffett Ungkap 5 Kebiasaan yang Buat Orang Tetap Miskin

10 warisan Warren Buffett untuk usia 40 tahun

Dilansir dari 247Wallst (4/6/2024), berikut ini sepuluh prinsip utama yang diwariskan Buffett:

1. Berinvestasi untuk diri sendiri

Memasuki usia 40-an adalah momen ideal untuk mulai lebih memprioritaskan pengembangan diri. 

Warren Buffett tak hanya dikenal karena strategi investasinya yang jitu, tetapi juga karena keyakinannya bahwa investasi terbaik adalah pada diri sendiri.

Baginya, pengembangan diri seperti memperdalam pengetahuan, mengikuti pelatihan, atau belajar keterampilan baru, adalah langkah utama yang mampu memberi dampak jangka panjang. 

Ini membantu seseorang tetap relevan dan tangguh dalam menghadapi perubahan, meski sudah merasa stabil dalam karier.

Di usia ini, fokus dan prioritas hidup pun biasanya mulai bergeser, membuka ruang untuk pertumbuhan pribadi yang lebih terarah.

2. Terapkan pemikiran jangka panjang

Kesuksesan Warren Buffett merupakan hasil dari kesabaran dan strategi jangka panjang yang konsisten, bukan keputusan instan. 

Ia dikenal sebagai penganut setia prinsip investasi jangka panjang, sebuah pendekatan yang sering kali membutuhkan waktu bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, sebelum memberikan hasil signifikan. 

Inilah kekuatan bunga majemuk, di mana nilai investasi tumbuh secara progresif dari waktu ke waktu.

Dalam mengelola keuangan pribadi, pola pikir jangka panjang menjadi sangat penting. 

Menghindari godaan untuk mencairkan investasi terlalu cepat atau terburu-buru mengikuti tren pasar yang sesaat bisa membantu menjaga kestabilan finansial. 

Baca juga: Misteri Hilangnya Patrick Warren dan David Spencer sejak 1996, Dijuluki Anak-anak Karton Susu

3. Menghargai kesabaran

Warren Buffett pernah menyampaikan bahwa pasar saham dirancang untuk mentransfer uang dari yang tidak sabar ke yang sabar.

Ungkapan ini menegaskan bahwa kesabaran adalah fondasi dalam dunia investasi. 

Tanpa kesabaran, peluang untuk meraih hasil besar bisa lenyap hanya karena tergesa-gesa.

Prinsip ini tak hanya berlaku di pasar saham, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti Buffett yang menolak tergoda oleh tren pasar jangka pendek, kita pun sebaiknya tidak terjebak dalam tren sesaat, baik dalam pengambilan keputusan pribadi maupun profesional. 

4. Jangan terbawa arus atau mengikuti tren

Mudah tergoda oleh "rasa takut ketinggalan" atau FOMO dan ikut-ikutan tren, bisa menjadi jebakan yang menggoda, tetapi jarang menghasilkan stabilitas atau keberhasilan jangka panjang. 

Dalam investasi maupun kehidupan pribadi, mengikuti arus tanpa arah justru berisiko membawa kita menjauh dari tujuan sejati.

Alih-alih terbawa arus, Warren Buffett mendorong pendekatan sebaliknya, yaitu sabar, disiplin, dan penuh pertimbangan. 

Ini bukan tentang bersikap pasif, melainkan membuat keputusan berdasarkan riset dan pemahaman yang matang. 

Ketika menghadapi hambatan atau kemunduran jangka pendek, penting untuk tetap teguh pada rencana.

Bahkan, menurut filosofi investasi jangka panjang, momen kemunduran justru bisa menjadi peluang. 

“Saat orang lain menjual karena panik, itulah saatnya Anda membeli,” begitu kira-kira prinsip yang dipegang oleh investor seperti Buffett.

Baca juga: Profil Penemu Black Box Pesawat, David Warren

5. Fokus satu keahlian

Warren Buffett menekankan pentingnya memahami dan berfokus pada lingkaran kompetensi, yaitu area di mana seseorang memiliki pengetahuan dan pengalaman paling kuat. 

Di usia 40-an, ini adalah waktu ideal untuk memanfaatkan keahlian yang telah dibangun selama bertahun-tahun. 

Jangan sampai tergoda menjajal bidang baru secara sembrono, tapi sebaiknya fokus pada kekuatan utama yang Anda miliki. 

6. Fokus pada nilai

Warren Buffett membedakan antara harga dan nilai dengan tegas, harga adalah apa yang Anda bayar, sedangkan nilai adalah apa yang Anda peroleh. 

Hanya karena sesuatu mahal, bukan berarti nilainya tinggi. Tren bisa dengan mudah menaikkan harga tanpa menambah manfaat nyata. 

Prinsip ini tidak hanya berlaku pada saham, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat memilih barang, kursus, atau cara menghabiskan waktu. 

Sebelum membeli atau melakukan sesuatu, penting untuk mengevaluasi apakah hal tersebut benar-benar sepadan dengan biaya atau waktu yang Anda investasikan.

Baca juga: Kado Natal Warren Buffett, dari Permen hingga Saham Ratusan Juta

7. Membangun kekayaan berkelanjutan

Warren Buffett mengingatkan bahwa mengejar kekayaan secara instan justru bisa menjadi jalan tercepat menuju kerugian. 

Di usia 40-an, penting untuk fokus pada tujuan jangka panjang daripada tergoda skema cepat kaya yang berisiko. 

Membangun kekayaan secara berkelanjutan memerlukan kedisiplinan, seperti menabung rutin, berinvestasi dengan bijak, dan hidup hemat. 

Meskipun tidak menarik, kebiasaan inilah yang menjadi fondasi keuangan yang sehat dan stabil.

Baca juga: 4 Kiat Sukses Berinvestasi ala Warren Buffet

8. Hidup di bawah kemampuan

Warren Buffett dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia, namun ia tetap menjalani hidup dengan sederhana. 

Gaya hidup di bawah kemampuan merupakan kunci untuk membangun kekayaan jangka panjang, dengan membelanjakan lebih sedikit dari yang Anda hasilkan, Anda bisa menabung lebih banyak. 

Di usia 40-an, saat mulai serius merencanakan masa pensiun, penting untuk melacak setiap pengeluaran dan memprioritaskan kebutuhan dibanding keinginan, agar tidak terjebak dalam kebiasaan boros yang tak disadari.

9. Bangun tim yang kuat dan berdayakan orang lain

Warren Buffett tidak hanya dikenal karena kecerdasannya dalam berinvestasi, tetapi juga karena kepercayaannya pada pentingnya kerja tim. 

Ia menekankan pentingnya merekrut orang-orang terbaik dan memberi mereka kebebasan untuk bekerja sesuai keahlian mereka. 

Prinsip ini menunjukkan bahwa kita tidak perlu menguasai segalanya sendiri, lebih baik fokus pada kekuatan pribadi dan mendelegasikan tugas kepada mereka yang lebih kompeten di bidang tertentu. 

Pendekatan ini tak hanya berlaku di dunia kerja, tetapi juga dalam kehidupan pribadi, termasuk dalam hubungan atau manajemen rumah tangga.

Baca juga: Kado Natal Warren Buffett, dari Permen hingga Saham Ratusan Juta

10. Tentukan kesuksesan dengan cara sendiri

Warren Buffett memang menjadi simbol kesuksesan finansial, namun ia juga menyadari bahwa arti kesuksesan sejati tak melulu soal kekayaan materi. 

Ia pernah berkata bahwa lebih baik dikagumi atas pencapaian daripada dicemburui karena harta yang dimiliki. 

Pesannya jelas: uang hanyalah alat, bukan tujuan akhir.

Usia 40-an adalah saat yang tepat untuk merumuskan sendiri definisi kesuksesan, berdasarkan kebahagiaan dan makna hidup, bukan sekadar angka di rekening atau jabatan di kartu nama. 

Uang seharusnya digunakan untuk mendukung tujuan hidup, bukan menjadi satu-satunya ukuran nilai.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi