KOMPAS.com - Perkembangan kecerdasan buatan atau AI mulai menggeser beberapa peranan yang tadinya dilakukan oleh manusia.
Dana Moneter Internasional (IMF) 2024 menunjukkan, AI dapat memengaruhi hampir 40 persen dari semua pekerjaan dari waktu ke waktu.
Meski demikian, beberapa penelitian yang telah dirilis merinci pekerjaan yang paling kecil terdampak AI, salah satunya dilakukan oleh Adzuna.
Penelitian ini memanfaatkan data dari Goldman Sachs dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pekerjaan yang dianggap lebih aman dari AI. Mereka lalu membuat peringkat berdasarkan gaji yang ditawarkan.
Lantas, apa saja pekerjaan yang aman dari AI dan memiliki gaji tinggi?
Baca juga: Albania Ingin Gantikan Pejabat yang Terbukti Korupsi dengan AI
Profesi yang aman dari AI dan digaji tinggi
Dikutip dari Independent, penelitian Adzuna menunjukkan bahwa profesi dokter kulit adalah pekerjaan yang paling aman dari perkembangan AI.
Gaji yang ditawarkan juga fantastis, hampir dua kali lipat dari jumlah penghasilan yang ditawarkan tahun-tahun sebelumnya, yakni 86.229 poundsterling atau sekitar Rp 1,8 miliar.
Berikut ini profesi yang paling sulit digantikan oleh AI dan memiliki gaji yang tinggi:
- Dokter kulit: 86.229 poundsterling (Rp 1,8 miliar)
- Dokter bedah: 80.000 poundsterling (Rp 1,7 miliar)
- Psikolog: 76.400 poundsterling (Rp 1,6 miliar)
- Dokter anak: 74.600 poundsterling (Rp 1,6 miliar)
- Dokter gigi: 70.000 poundsterling (Rp 1,5 miliar).
Baca juga: Pria AS Tewas Saat Coba Bertemu Sosok Fiktif Chatbot AI, Kok Bisa?
Profesi "fisik" mampu bertahan dari AI
Menariknya, di luar pekerjaan spesialis yang berbasis medis, pekerjaan yang mengutamakan kerja fisik, seperti buruh justru mampu bertahan dari gelombang AI.
Studi menunjukkan, pekerjaan tukang ledeng, tukang kayu, dan buruh kasar semuanya menunjukkan ketahanan terhadap AI.
Begitu pula dengan beberapa pekerjaan yang selama ini kurang dilirik, seperti penjaga pantai dan pengemudi derek.
Sementara itu, peran yang memerlukan penalaran dan penilaian manusia tertentu juga masih dibutuhkan, seperti perawat, pekerja sosial, bidan, dan kurator museum.
Baca juga: Survei Global Sebut 65 Persen Penduduk Indonesia Percaya AI Bakal Ciptakan Masa Depan Lebih Baik
Pekerjaan di sektor keuangan
Pekerjaan seperti akuntan, manajer TI, penasihat keuangan, eksekutif, dan perbankan profesional juga disebut sulit digantikan oleh AI.
Bahkan, dalam lima tahun ke depan sejak sekarang, profesi tersebut akan mengalami lonjakan kebutuhan.
Dikutip dari Times of India, pekerjaan-pekerjaan itu juga menawarkan gaji dengan nilai yang besar.
Berikut ini profesi di sektor keuangan yang tidak mudah digantikan oleh teknologi AI:
- Akuntan, gaji sekitar 100.000 dollar AS per tahun (Rp 1,6 miliar)
- Manajer TI, gaji lebih dari 160.000 dollar AS (Rp 2,5 miliar)
- Penasihat keuangan, 140.000 dollar AS sampai dengan 370.000 dollar AS (Rp 2,2 miliar-Rp 6 miliar)
- CEO dan eksekutif, penghasilan 200.000 dollar AS atau sekitar Rp 3,2 miliar).
Itulah beberapa macam profesi di sejumlah bidang yang sukar digantikan oleh AI dan memiliki gaji yang tinggi bahkan dalam beberapa tahun ke depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.