KOMPAS.com - Kebiasaan seseorang di dapur bisa mengungkapkan lebih banyak mengenai pemikiran dan kepribadiannya.
Tidak sedikit orang memiliki perasaan "tidak bisa membayangkan" bangun pagi dan mendapati bak cuci piring penuh piring kotor dengan noda saus yang kering.
Karena itu, orang tersebut biasanya akan mencuci piring saat itu juga walau sudah kelelahan dan mengantuk.
Meski menguras energi, kebiasaan ini biasanya bermanfaat meningkatkan suasana hati serta memberikan kepuasan tersendiri, dikutip dari Very Well Mind (24/4/2024).
Mengingat banyak orang yang masih bisa tidur nyenyak dengan tanggungan piring kotor, karakter orang yang tidak tahan dengan perkakas dapur kotor ini menjadi menarik.
Berikut 6 karakter yang dimiliki oleh orang yang tidak bisa meninggalkan setumpuk piring kotor semalaman.
Baca juga: Bisakah Sabun Cuci Piring Digunakan Mencuci Pakaian? Ini Kata Pakar
6 karakter orang yang suka mencuci piring
Berikut 6 kemungkinan karakter bagi orang-orang yang tidak bisa meninggalkan piring kotor semalaman seperti yang dilansir dari Veg Out Mag, Senin (25/8/2025).
1. Suka ambil kontrol dan tidak suka pasrahApabila piring kotor diibaratkan sebagai kekacauan hidup seperti kemacetan dan gonggongan anjing tetangga, Anda adalah tipe orang yang segera mengatasinya.
Sebab, Anda memiliki keyakinan bahwa tindakan kecil bisa memengaruhi keadaan dengan cara yang berarti.
Karena itu, orang yang gemar mencuci piring juga umumnya suka beres-beres dan gelisah ketika rumah berantakan. Hal ini memberikan rasa pencapaian di tengan keacakan hidup.
2. Berpikir urut dan sistematisSelanjutnya, orang yang suka cuci piring cenderung berpikir sistematis dan memandang bersih-bersih sebagai bagian dari alur kerja yang lebih besar.
Dalam pikiran Anda, memasak makan malam terdiri dari tiga fase, yaitu persiapan, makan, dan bersih-bersih.
Melewatkan fase terakhir rasanya seperti meninggalkan lembar kerja setengah jadi atau mengakhiri olahraga tanpa peregangan. Urutannya terasa tidak lengkap.
3. Fokus ke masa depanStudi mengungkapkan bahwa pola pikir orang yang memandang masa depan atau visioner berbeda dengan mereka yang memikirkan masa sekarang saja.
Orang gemar mencuci piring memikirkan bagaimana suasana hatinya di pagi hari ketika tidak ada tanggung jawab bersih-bersih lagi.
Pola pikir ini mungkin meluas pada area kehidupan lain. Anda mungkin rutin menabung dan berolahraga karena berpikir jangka panjang.
Baca juga: Gaji Pencuci Piring di Swiss Tertinggi di Dunia, Capai 56 Juta Per Bulan
4. Mengatasi stres dengan bergerakOrang yang gemar mencuci piring mungkin tidak mengatasi kecemasan dengan bermeditasi atau latihan pernapasan, melainkan dengan bersih-bersih.
Kegiatan fisik seperti mencuci piring, merapikan laci, atau mengelap meja membantu merilekskan saraf sekaligus menciptakan kemajuan nyata.
Gaya mengatasi stres ini memiliki keuntungan, yaitu membuat Anda tidak terjebak dalam renungan atau merasa lumpuh karena kecemasan.
Namun, Anda tetap perlu mengenali kapan waktunya untuk benar-benar menghadapi emosi dan tidak mengalihkannya pada distraksi lain.
5. Mendambakan lembaran baruOrang-orang yang tidak tahan dengan cucian piring kotor semalaman mendambakan bangun pagi dengan dapur yang bersih.
Hal itu rasanya seperti membuka buku catatan baru atau memulai awal bulan yang bebas.
Sebaliknya, meninggalkan piring kotor terasa seperti membawa masalah kemarin ke lembaran baru.
Orang-orang dengan tipe ini bersemangat dengan awalan yang baik.
6. Suka merawat diriTerakhir, orang-orang yang langsung mencuci piring sering kali memandang bersih-bersih dapur sebagai perawatan diri, bukan sekadar pekerjaan rumah.
Anda mungkin menyadari bahwa menjaga lingkungan fisik berdampak langsung pada kesejahteraan mental.
Sebab, dapur yang bersih tidak hanya terlihat cantik, tetapi juga terasa nyaman, seolah-olah sedang merawat diri sendiri dan keluarga.
Tidak hanya dalam urusan dapur, Anda mungkin minum cukup air, merapikan tempat tidur, dan menciptakan ritual harian kecil sebagai rasa hormat untuk diri sendiri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.