KOMPAS.com - Demonstrasi adalah salah satu cara yang digunakan warga sipil untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada parlemen atau pemerintah.
Aksi demonstrasi ini identik dengan gas air mata yang ditembakkan pihak berwenang untuk membubarkan massa.
Dikutip dari laman CDC AS, gas air mata dapat menyebabkan iritasi pada mata, mulut, tenggorokan, paru-paru, dan kulit.
Beberapa senyawa yang dapat digunakan dalam gas air mata, antara lain kloroasetofenon (CN), klorobenzilidenemalononitril (CS), kloropikrin (PS), bromobenzilsianida (CA), dan dibenzoksazepin (CR).
Lantas, bagaimana cara menghadapi gas air mata?
Baca juga: Demo Buruh 28 Agustus di Gedung DPR, Apa yang Perlu Diketahui?
Gejala terpapar gas air mata
Dilansir dari laman Physicians for Human Rights, gejala paparan gas air mata dapat terjadi pada beberapa bagian tubuh, di antaranya:
- Mata: Air mata berlebih, kemerahan, rasa terbakar, dan penglihatan kabur
- Kulit: Luka bakar dan ruam
- Mulut: Rasa terbakar, iritasi, air liur menetes, dan kesulitan menelan
- Hidung: Berair, rasa terbakar, dan bengkak
- Paru-paru: Sesak dada, sesak napas, mengi, batuk, dan sensasi tersedak
- Lambung: Mual dan muntah.
Baca juga: Uraian 6 Tuntutan Buruh di Demo 28 Agustus 2025, Termasuk Kenaikan Upah Minimum
Apa yang harus digunakan agar terlindung dari gas air mata?
Beberapa barang perlu disiapkan agar seseorang terlindung dari gas air mata saat mengikuti aksi demonstrasi.
Dengan begitu, mampu mengurangi paparan gas air mata yang membahayakan tubuh semaksimal mungkin.
Berikut ini beberapa hal yang harus digunakan agar terlindung dari gas air mata:
- Syal atau bandana yang cukup besar untuk menutupi wajah dari hidung hingga dagu
- Pelindung mata antipecah, misalnya masker gas atau goggle
- Pakaian yang menutupi seluruh kulit
- Sepatu pelindung yang nyaman, tertutup, dan nyaman untuk berlari
- Hindari penggunaan lensa kontak yang dapat menjebak bubuk gas air mata
- Hindari penggunaan riasan seperti eyeliner yang dapat memerangkap bubuk gas air mata
- Membawa air dalam botol plastik dengan bagian atas yang bisa menyemprotkan. Hal itu untuk diminum dan untuk mencuci kulit atau mata
- Menggunakan ransel atau tas serut, jika harus berlari.
Baca juga: Ratusan Anak-anak Ditangkap dalam Demo 25 Agustus di Depan DPR
Lihat Foto
Pengunjuk rasa menghindari tembakan gas air mata dari anggota kepolisian saat aksi 25 Agustus 2025 di Pejompongan, Jakarta, Senin (25/8/2025). Aksi tersebut berakhir ricuh.
Apa yang harus dilakukan jika terpapar gas air mata?
Beberapa hal bisa dilakukan ketika seseorang terpapar atau terkena gas air mata ketika mengikuti demonstrasi.
Hal itu dilakukan agar gas air mata tidak semakin membahayakan tubuh.
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan jika terpapar gas air mata:
- Keluar dari kepulan gas air mata dan jauhi area tersebut sesegera mungkin
- Berjalan, jangan berlari. Berlari dapat membuat napas lebih berat sehingga paru-paru terisi lebih banyak gas air mata. Usahakan untuk menjaga pernapasan tetap teratur
- Jika mata terpapar dan terasa perih atau buram, segera bilas dengan air. Usahakan untuk tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut
- Jika memungkinkan dan diri sendiri tidak terdampak, bantulah orang lain dengan memindahkan mereka dari kepulan gas air mata
- Jangan mencoba melepaskan tabung gas air mata, karena hal itu dapat meningkatkan risiko cedera dan bahaya lebih lanjut
- Jika gejala masih terasa terus-menerus, segera cari perawatan medis.
Baca juga: Saat Pemerintah Malaysia Justru Longgarkan Aturan Demo Tak Lagi Perlu Izin...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.