KOMPAS.com - Lini masa media sosial X ramai membahas mengenai dugaan pesawat yang terdeteksi mengitari langit Jakarta untuk menabur garam saat demo 28 Agustus 2025.
Dalam video yang beredar, data dari Flightradar24 menampakkan lintasan pesawat yang mengelilingi Jakarta dalam beberapa putaran, dibuktikan dengan tanda garis bewarna hijau.
"Ada yang sibuk muter langit jakarta dari pagi ampe siang, keknya cuman buat tabur garam biar ujan, biar masa pada bubar. se niat ini yaa," ujar akun @l***d, Jumat (29/8/2025).
Warganet memberikan komentar beragam, termasuk menuliskan dugaan bahwa pesawat tersebut berkamera dan digunakan untuk mengawasi massa demonstrasi.
Lantas, apa yang terjadi dengan pesawat yang berputar-putar di atas Jakarta pada Kamis lalu?
Baca juga: Ilmuwan Klaim Berhasil Pecahkan Misteri Penyebab Hilangnya Kapal dan Pesawat di Segitiga Bermuda
Penjelasan pengamat penerbangan
Pengamat penerbangan Alvin Lie menjelaskan bahwa pesawat dalam video merupakan pesawat Cessna Grand Caravan Ex.
Dia mengonfimasi bahwa video itu menampakkan pergerakan pesawat itu pada Kamis (28/8/2025).
"Ini pergerakan pesawat PK-SNL pada Kamis, 28 Agustus," kata Alvin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/8/2025).
Ia menjelaskan, pada hari itu, pesawat tersebut telah melakukan 3 kali penerbangan pada sore sampai senja di sekitar Jakarta.
Menurut dia, pesawat juga sudah melakukan penerbangan beberapa hari sebelumnya.
Dia lalu membenarkan bahwa pesawat tersebut digunakan untuk menabur garam agar hujan turun.
Sebab, kendaraan udara tersebut adalah milik perusahaan penerbangan swasta yang disewakan untuk modifikasi cuaca
"PK-SNL milik Smart Aviation yang menyewakan pesawat untuk modifikasi cuaca," jelas dia.
Alvin mengatakan bahwa pesawat tersebut disewakan dengan harga Rp 200 juta per jam.
"Untuk diketahui, pergerakan pesawat PK-SNL itu terjadi selama beberapa hari," tutur dia.
Baca juga: 300 Personel Baret Jingga dan Ungu Sambangi Kwitang, Apa Arti Warna Baret TNI?
Rute pesawat
Ia lalu menambahkan, pesawat pertama kali terbang dengan sirkuit di Pondok Cabe, Tanggerang, Banten selama dua kali.
Kemudian, pada Senin (25/8/2025), Alvin mengatakan bahwa pesawat tersebut terbang dari Pondok Cabe ke Lampung.
Lalu, pesawat itu kembali ke Pondok Cabe dua hari setelahnya, yaitu pada Rabu (27/8/2025).
Pada Kamis (28/8/2025), ia menuturkan bahwa pesawat terbang tiga kali dengan rute sebagai berikut:
- Penerbangan I: Pukul 14.54 dari Pondok Cabe sampai di Halim Perdanakusuma pukul 16.19 WIB
- Penerbangan II: Pukul 16.53 dari Halim Perdanakusuma sampai di Halim Perdanakusuma pukul 18.17 WIB
- Penerbangan III: Pukul 18.56 dari Halim Perdanakusuma sampai di Halim Perdanakusuma pukul 20.23 WIB.
Sebagai informasi, teknologi modifikasi cuaca (TMC) merupakan teknologi mengubah kondisi cuaca tanpa mengubah iklim secara permanen.
Karena itu, teknik modifikasi ini hanya berdampak secara sesaat, dikutip dari laman Institut Pertanian Bogor (11/4/2025).
Modifikasi cuaca dilakukan dengan penyemaian awan dengan garam agar proses kondensasi dalam awan lebih cepat sehingga hujan turun lebih cepat pula.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.