Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Pemerintah Houthi Yaman Tewas dalam Serangan Israel di Sanaa

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MOHAMMED HUWAIS
Asap mengepul dari balik bangunan yang diserang Israel di Ibu Kota Sana'a, Yaman, Minggu (24/8/2025). Serangan Israel ke situs militer Houthi ini adalah balasan atas tembakan rudal baru dari kelompok pemberontak tersebut.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Perdana Menteri pemerintahan Houthi Yaman, Ahmad Ghaleb al Rahwi, tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam ibu kota Sanaa pada Kamis (28/8/2025).

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mahdi al-Mashat pada Sabtu (30/8/2025).

“Sejumlah menteri dan pejabat senior lainnya juga menjadi korban,” kata Mashat dikutip dari Reuters, Minggu (31/8/2025).

Namun, ia tidak merinci lebih jauh jumlah korban jiwa maupun kondisi Menteri Pertahanan Mohamed al-Atifi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelumnya, Israel juga mengonfirmasi telah melancarkan operasi dengan sasaran pejabat tinggi Houthi, termasuk menteri pertahanan, kepala staf, dan pejabat yang berafiliasi dengan Iran.

“Kami masih memverifikasi hasil serangan tersebut,” ujar juru bicara militer Israel.

Baca juga: Houthi Yaman Bantu Iran Serang Israel, Luncurkan Rudal Hipersonik

Rahwi dinilai hanya figur boneka

Rahwi yang baru menjabat sekitar setahun, selama ini dianggap tidak memiliki peran dominan dalam lingkaran inti kepemimpinan Houthi.

Kekuasaan de facto banyak dipegang oleh wakilnya, Mohamed Moftah yang kini ditunjuk melaksanakan tugas perdana menteri.

Sumber Reuters menyebutkan, selain Rahwi, Menteri Energi, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Informasi Yaman juga termasuk di antara korban tewas.

Sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober 2023, kelompok Houthi yang merupakan sekutu Iran kerap melancarkan serangan ke kapal-kapal di Laut Merah dan menembakkan rudal ke Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas.

Israel merespons dengan serangan udara ke wilayah Yaman yang dikuasai Houthi, termasuk pelabuhan strategis Hodeidah.

Sepanjang tahun lalu, Israel juga telah melancarkan pembunuhan terarah terhadap pemimpin Hamas maupun komandan Hizbullah di Lebanon yang dinilai berhasil melemahkan dua kelompok tersebut.

Baca juga: Trump Perintahkan AS Serang Houthi Yaman, 19 Orang Tewas Termasuk Anak-anak

Houthi berjanji untuk balas serangan Israel

Menurut laporan Aljazeera, Sabtu (30/8/2025), Ketua Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mahdi al-Mashat menegaskan, kelompoknya akan melakukan pembalasan.

“Kami akan membalas dendam, dan kami akan menempa kemenangan dari kedalaman luka,” ujarnya dalam pesan video.

Mashat juga berjanji bahwa pemerintahan Houthi akan tetap berjalan meski kehilangan sejumlah tokoh kunci.

“Darah para martir besar akan menjadi bahan bakar untuk melanjutkan jalan yang sama,” tambahnya.

Dalam pernyataannya, Mashat memastikan, Houthi akan terus memperkuat kemampuan militer mereka.

Baca juga: Mengenal Laut Merah, Jalur Penting Perdagangan Dunia yang Jadi Medan Pertempuran Houthi-AS

Ia juga menyampaikan solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza.

“Pendirian kami teguh, dan akan tetap teguh hingga agresi berakhir dan pengepungan dicabut, betapa pun besarnya tantangannya,” katanya.

Serangan yang terjadi pada Kamis (28/8/2025) itu menjadi lanjutan dari operasi Israel pada 24 Agustus yang menewaskan 10 orang dan melukai lebih dari 90 orang di Sanaa.

Israel mengaku menargetkan lokasi militer Houthi dan istana presiden.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menilai, serangan sebelumnya belum cukup efektif menghentikan Houthi.

Karena itu, ia menegaskan Israel kini menyasar kepemimpinan kelompok tersebut, sebagaimana dilakukan terhadap Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam.

Baca juga: Kapal Kargo AS Ditembak Houthi di Lepas Pantai Yaman

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi