Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Charlie Kirk, Aktivis Konservatif Sekutu Trump yang Tewas Ditembak Saat Berpidato?

Baca di App
Lihat Foto
instagram.com/charliekirk1776
Foto aktivis sekaligus pendiri organisasi pemuda Turning Point USA, Charlie Kirk.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Seorang aktivis konservatif, influencer, sekaligus sekutu Presiden Donald Trump, Charlie Kirk, ditembak mati di sebuah acara kampus di Utah, Amerika Serikat (AS), Rabu (10/9/2025).

Gubernur Utah, Spencer Cox, menyebut peristiwa itu sebagai pembunuhan politik yang dilakukan dari atas atap gedung. 

“Hari ini adalah hari yang kelam bagi negara bagian kita. Ini adalah hari yang tragis bagi bangsa kita,” kata Gubernur Utah Spencer Cox, dikutip dari AP News, Kamis (11/9/2025).

“Saya ingin sangat jelas menyatakan bahwa ini adalah pembunuhan politik," tambahnya.

Pihak berwenang belum mengungkapkan identitas orang yang ditahan, motif penembakan, ataupun tuduhan resmi yang dikenakan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, kondisi penembakan ini kembali menyoroti meningkatnya ancaman kekerasan politik di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Influencer Pendukung Donald Trump, Charlie Kirk Tewas Ditembak Saat Berpidato

Lantas, siapa itu Charlie Kirk?


Profil Charlie Kirk

Charlie Kirk adalah salah satu aktivis konservatif dan tokoh media sosial paling terkenal di AS, sekaligus sekutu terpercaya Presiden Donald Trump, dilansir dari BBC.

Lahir di Chicago pada 1993, ia sudah tertarik dengan dunia politik sejak remaja.

Saat masih sekolah menengah, ia menjadi sukarelawan dalam kampanye Senat AS, Mark Kirk dari Partai Republik Illinois.

Pada usia 18 tahun, Kirk ikut mendirikan Turning Point USA (TPUSA), sebuah organisasi mahasiswa yang bertujuan menyebarkan nilai-nilai konservatif di kampus-kampus yang cenderung liberal.

Baca juga: Siapa Charlie Kirk, Aktivis Konservatif Sekutu Trump yang Tewas Ditembak Saat Berpidato?

Perannya di TPUSA mulai menonjol setelah Barack Obama terpilih kembali pada 2012. Organisasi tersebut kini telah memiliki cabang di lebih dari 850 kampus.

Kirk dikenal sebagai tokoh yang aktif menggerakkan pemilih muda Partai Republik.

Ia sering menggelar debat terbuka di berbagai universitas, mendorong diskusi tentang isu-isu sensitif, seperti identitas transgender, perubahan iklim, iman, hingga nilai-nilai keluarga.

Media sosial dan podcast hariannya yang memakai namanya sendiri memperluas jangkauannya, menjadikannya salah satu suara konservatif paling berpengaruh di generasinya.

Baca juga: Video Momen Kepanikan Massa Saat Penembakan Charlie Kirk

Tidak memiliki gelar sarjana

Sebagai anak dari seorang arsitek, Kirk dibesarkan di Prospect Heights, pinggiran kota Chicago yang cukup makmur.

Ia sempat berkuliah di community college, tetapi memilih keluar untuk fokus pada aktivisme politik, setelah sebelumnya gagal masuk West Point, akademi militer bergengsi di AS.

Dalam berbagai debat, ia sering menyindir dirinya sendiri karena tidak memiliki gelar sarjana, terutama ketika berhadapan dengan mahasiswa atau akademisi yang membahas topik berat seperti post-modernisme.

Sebagai pembicara publik, Kirk kerap diundang ke berbagai acara Partai Republik, termasuk yang populer di kalangan gerakan ultra-konservatif Tea Party.

Ia juga menulis buku pada 2020 berjudul The Maga Doctrine, merujuk pada slogan kampanye Trump Make America Great Again.

Pada awal 2023, ia bahkan sempat berbicara di forum bergengsi Oxford Union.

Baca juga: Senator AS Cemaskan Keamanan Udang Beku dari Indonesia

Sekutu Donald Trump

TPUSA dan kiprah Kirk memainkan peran penting dalam mobilisasi pemilih untuk Trump serta kandidat Partai Republik lainnya.

Ia dipuji luas karena berhasil mendaftarkan puluhan ribu pemilih baru, bahkan turut membantu Trump meraih kemenangan di Arizona.

Kedekatannya dengan Trump terjalin erat, ia bahkan hadir dalam pelantikan Trump di Washington DC dan kerap berkunjung ke Gedung Putih selama dua periode pemerintahannya.

Dalam kehidupan pribadinya, Kirk menganut ajaran Kristen evangelis.

Ia menikah dengan mantan Miss Arizona dan dikaruniai dua anak. Keyakinan dan keluarganya selalu menjadi bagian penting yang ia tonjolkan dalam aktivitas politik.

Baca juga: Bukan Osama bin Laden, Inilah Sosok yang Jadi Dalang Serangan 9/11

Namun, pengaruh besar Kirk datang bersama kontroversi.

Ia kerap menyuarakan pandangan antitransgender, meragukan pandemi Covid-19, serta mempromosikan klaim palsu bahwa pemilu 2020 dicurangi dari Trump.

Kirk juga menyinggung teori konspirasi Great Replacement, yang berasumsi adanya upaya menggantikan orang kulit putih dengan kelompok minoritas.

Bagi sebagian orang, Kirk dipandang sebagai simbol masa depan gerakan konservatif di AS.

Namun, bagi pihak lain, pandangannya membuatnya menjadi figur yang sangat memecah belah opini publik.

Baca juga: Militer AS Dilaporkan Pernah Gelar Misi Rahasia di Korut yang Tewaskan Warga Sipil

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi