Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pramuka di California Selamat berkat Satelit Setelah Terjatuh ke Jurang

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Waren Brasse
ilustrasi hutan.
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Seorang anggota boy scouts atau pramuka di Amerika Serikat berhasil diselamatkan setelah terjatuh ke jurang saat berkemah di kawasan terpencil Pico Blanco, California. 

Keterbatasan sinyal seluler di lokasi tersebut membuat pesan darurat hanya bisa dikirim melalui satelit.

Baca juga: Kisah Pesawat Jatuh Usai Pilot Biarkan Anak Masuk Kokpit, Semua Penumpang dan Kru Tewas

Kasus ini menunjukkan bagaimana teknologi komunikasi berbasis satelit mampu membantu penyelamatan di wilayah yang tidak ada sinyal seluler.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana kisah selengkapnya anggota pramuka diselamatkan berkat teknologi satelit?

Awal mula kejadian

Peristiwa itu terjadi pada 22 Juni 2025 ketika tujuh anggota pramuka dan pendampingnya mendaki di kawasan Los Padres National Forest. 

Salah seorang pramuka terpeleset ke jurang hingga kehilangan kesadaran akibat cedera kepala serius.

Regu pramuka tersebut awalnya bersiap untuk berkemah semalam. Namun, insiden tersebut mengubah jalannya kegiatan dan mengancam keselamatan salah satu anggotanya.

Beruntung, rombongan membawa ponsel yang mendukung layanan SMS darurat menggunakan satelit sehingga mereka bisa segera meminta bantuan.

Baca juga: 2 Pendaki Asing Jatuh di Gunung Rinjani dalam 2 Hari Berturut-turut, Ini Tanggapan Balai Taman Nasional

Peran SMS darurat via satelit

Dengan ponsel yang mendukung layanan SMS darurat satelit, penyelamatan dapat dilakukan. Pesan yang dikirim langsung ke 911 secara otomatis mengirimkan lokasi kejadian kepada tim penyelamat.

Manajer Emergency Call Relay Center Intrado Jason Davis menyebutkan, dengan satelit maka proses penyelamatan jadi bisa lebih cepat. 

"Dalam operasi penyelamatan ini, teknologi satelit terbukti sangat penting. Tanpa komunikasi berbasis satelit dan identifikasi lokasi yang tepat, penyelamatan ini bisa memakan waktu berjam-jam hingga berhari-hari," terang Davis, dikutip dari Space.com, Rabu (17/06/2025).

Hanya dalam hitungan menit, helikopter pertama berhasil mengevakuasi korban. 

Satu jam kemudian, helikopter kedua menjemput anggota pramuka lain untuk dipulangkan dengan selamat.

Baca juga: Spesifikasi Satelit Nusantara Lima (N5) Milik Indonesia, Satelit Komunikasi Terbesar di ASEAN

Integrasi layanan seluler setempat dengan satelit

Layanan SMS darurat satelit ini tersedia berkat kerja sama T-Mobile dengan satelit Starlink milik SpaceX. 

Integrasi dengan sistem darurat NG911 membuat pesan darurat dapat langsung diproses oleh penyedia layanan komunikasi publik setempat, Intrado.

Teknologi ini sebelumnya hanya bisa diakses melalui iPhone terbaru dengan antena khusus. 

Namun, sejak awal 2025, layanan ini diperluas untuk ponsel keluaran empat tahun terakhir. Selain itu, layanan dapat diakses tanpa perlu perangkat tambahan.

Menurut Wakil Presiden Teknologi Intrado John Snapp, inovasi ini merupakan lompatan besar dalam sistem penyelamatan darurat.

"Satelit itu seperti menara seluler lain, hanya saja berada di luar angkasa, dan ponsel terus mencari menara untuk terhubung. Teknologi ini memberi cakupan jaringan di mana pun orang berada,” ujar Snapp.

Baca juga: Citra Satelit Pulau Jawa Cerah Tanpa Awan, Pertanda Apa? Ini Kata BMKG

Lokasi tanpa sinyal seluler

Los Padres National Forest dikenal memiliki medan terjal dengan cakupan sinyal seluler yang sangat terbatas. 

Sebelum adanya teknologi ini, korban di lokasi terpencil harus menunggu anggota kelompok berjalan keluar area hutan untuk mencari sinyal seluler.

Kondisi tersebut membuat keberadaan SMS darurat via satelit menjadi sangat vital. 

Tanpa teknologi ini, penyelamatan berisiko molor berhari-hari dan membutuhkan tim pencarian berskala besar.

Saat ini, Starlink memiliki lebih dari 8.000 satelit di orbit, dengan sekitar 500 di antaranya sudah mendukung layanan SMS darurat. 

Baca juga: Ribuan Satelit Buatan yang Mengorbit Bumi, Berapa Jumlah Tepatnya dan Apa Dampaknya?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi