Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kasus Cacingan Balita di Indonesia, Apa Saja Gejala dan Cara Mengatasinya?

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/RON LACH
Ilustrasi anak sakit.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Baru-baru ini terdapat dua kasus cacingan yang menimpa dua anak balita di Indonesia.

Kasus cacingan parah hingga menyebabkan kematian terjadi pada Selasa (22/7/2025) pada tubuh seorang anak balita R (3), asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Sukabumi, Jawa Barat. 

R meninggal dunia karena infeksi cacing gelang yang begitu banyak serta komplikasi penyakit lainnya.

belum lama setelah R, kasus cacingan muncul. Kini kakak beradik Aa (4) dan Ka (1 tahun 8 bulan) asal Desa Sungai Petai, Seluma, Provinsi Bengkulu. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ahli Farmasi UGM Beberkan 4 Jenis Obat Cacing untuk Pencegahan, Lengkap dengan Dosisnya

Mereka berdua terinfeksi cacing gelang Ascaris lumbricoides yang telah bersarang penuh di bagian perut.

Saat ini Aa dan Ka tengah menjalani perawatan dan menunjukkan perbaikan kesehatan. 

Kedua kasus tersebut sempat menimbulkan keramaian di kalangan masyarakat, banyak dari masyarakat cemas apabila mengalami hal yang sama.

Lantas, apa saja gejala seseorang mengalami cacingan dan bagaimana upaya mengobatinya?

Baca juga: Bukan Cacingan, Dokter yang Menangani Ungkap Penyebab Kematian Raya

Gejala cacingan yang umum terjadi pada anak

Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi. mengungkapkan adanya sejumlah gejala, keluhan, atau ciri-ciri orang yang mengalami cacingan.

Gejala tersebut antara lain sakit perut, kembung, mual, muntah, diare, hingga nafsu makan turun.

"Cacing menimbulkan keluhan pada saluran pencernaan seperti sakit perut, kembung, mual, muntah, diare. Keluhan ini bisa menurunkan nafsu makan, mengganggu proses pencernaan, dan membuat anak jadi rewel," kata Santi ketika dihubungi Kompas.com pada Senin (22/9/2025). 

Selain masalah pencernaan, cacing juga menyerap nutrisi dan menghisap darah sehingga dapat menyebabkan kurang gizi serta anemia.

Kondisi ini membuat penderita tampak lemah, mudah lelah, pucat, rambut rontok, kuku rapuh, hingga daya konsentrasi menurun.

Baca juga: Benarkah Bulu Berdiri Tanda Kucing Cacingan? Ini Penjelasan Dokter

“Anemia dan kurang gizi juga bisa membuat sistem imun melemah sehingga anak maupun orang dewasa lebih rentan jatuh sakit,” tambahnya.

Gejala khas lain yang sering muncul adalah rasa gatal di sekitar anus pada malam hari, terutama akibat infeksi cacing kremi.

Kemudian, sejumlah tanda cacingan lain yang perlu diperhatikan, antara lain penurunan berat badan tanpa sebab jelas, tidur gelisah akibat rasa gatal, serta kulit gatal dan ruam atau adanya reaksi alergi berulang

Keluarnya cacing dari mulut, hidung, atau anus, serta feses yang bercampur darah juga dapat menjadi tanda-tanda seseorang alami cacingan.  

"Jika jumlah cacing terlalu banyak, bisa terjadi penyumbatan saluran cerna. Bahkan, cacing dapat bermigrasi ke organ lain seperti paru-paru atau jantung dan menimbulkan keluhan sesuai lokasi infeksinya," kata Santi.

Baca juga: Benarkah Bulu Berdiri Tanda Kucing Cacingan? Ini Penjelasan Dokter

Cara untuk mengatasi cacingan

Dalam mengatasi dan mengobati cacingan, Santi menyarankan untuk meminum obat cacing yang sesuai dengan dosis yang ditetapkan oleh dokter.

Secara umum, pemberian obat cacing didasarkan pada jenis cacing, berat badan, dan kondisi kesehatan orang secara umum. 

"Untuk anak di atas 1 tahun sampai 14 tahun diberikan dosis tunggal dengan pilihan obat albendazole 400 mg dan mebendazole 500 mg," ujar Santi.

Namun, untuk pengobatan lebih lanjut dan mendetail, Santi menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga: Benarkah Perut Sakit dan Kentut Berbau Busuk Termasuk Gejala Cacingan? Ini Kata Dokter

Sementara itu, dalam upaya untuk mengatasi cacingan, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan. 

  • Meningkatkan asupan serat (wortel parut, brokoli, alpukat): melancarkan proses BAB, membantu menjaga kesehatan usus, serta mengikat sisa cacing dan telur yang kemudian dibuang bersama feses.
  • Menjaga hidrasi.
  • Makan rempah dan bumbu dapur (bawang putih, jahe, kunyit, daun sirih): mempunyai efek anti inflamasi, antioksidan, dan antimikroba.
  • Minum satu sendok teh minyak kelapa murni di pagi hari dan mengoleskan sedikit minyak kelapa di area yang gatal.
  • Menjaga imun dan kesehatan saluran cerna, misalnya dengan makan probiotik.
  • Meningkatkan aktivitas fisik yang banyak melibatkan anggota gerak (jalan, bersepeda, berenang): mmembantu memperlancar proses BAB.

"Namun, perlu diingat, usaha-usaha tersebut hanya bersifat membantu dan tidak dapat menggantikan pengobatan yang diberikan dokter," pungkas Santi.

Baca juga: Guru Besar UGM Ingatkan Efek Samping FOMO Minum Obat Cacing, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi