Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Larang Diplomat Iran Belanja di Toko Grosir Costco, Apa Alasannya?

Baca di App
Lihat Foto
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Jumat (19/9/2025) malam mengumumkan kebijakan baru terkait visa H-1B. Pemerintah AS menetapkan biaya sebesar 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,6 miliar bagi pemohon visa pekerja asing tersebut.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pemerintah AS melarang diplomat Iran yang berada di New York untuk berbelanja di toko grosir seperti Costco tanpa seizin Departemen Luar Negeri AS.

Tak hanya berbelanja di toko grosir, pemerintah AS juga melarang pembelian barang mewah bagi diplomat yang berasal dari negara tersebut kecuali adanya izin khusus. 

Kantor Departemen Misi Luar Negeri menyebutkan dalam pemberitaannya bahwa pembelian barang mewah serta keanggotaan dalam toko grosir adalah pengambilan manfaat yang memerlukan izin pemerintah.

Pembelian barang yang dilarang tersebut antara lain jam tangan, perhiasan, tas, dompet, parfum, tembakau, alkohol, dan mobil.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa alasan pemerintah AS melarang diplomat Iran berbelanja barang mewah dan di toko grosir?

Baca juga: Perseteruan Iran–Australia, Mulai dari Tuduhan Aksi Antisemitik hingga Pengusiran Dubes

Penderitaan rakyat Iran menjadi alasan pelarangan

Dikutip dari AP News, Selasa (23/8/2025), alasan pemerintah AS melarang diplomat Iran berbelanja di toko grosir dan membeli barang mewah adalah karena rakyat Iran tengah menderita akibat situasi ekonomi yang sulit di negaranya. 

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah AS mengaku tidak akan membiarkan para elite Iran berbelanja besar-besaran di New York. 

“Kami tidak akan membiarkan rezim Iran membiarkan elite mereka berbelanja besar di New York, sementara rakyat Iran menderita kemiskinan, infrastruktur yang rusak, dan kekurangan air serta listrik yang parah,” kata pihak Departemen Luar Negeri (Deplu) dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Perang Hanya Jeda, Iran Peringatkan Serangan Israel Dapat Terjadi Kapan Pun

Sebagai catatan, Iran menjadi satu-satunya negara yang diplomatnya dilarang oleh AS untuk berbelanja di toko grosir dan membeli barang mewah. 

Toko-toko seperti Costco diketahui menjadi toko favorit para diplomat Iran yang ditugaskan atau sedang berkunjung ke New York.

Hal itu disebabkan mereka dapat membeli produk dalam jumlah besar, termasuk produk yang tidak tersedia di negara mereka.

Mereka dapat membelinya dengan harga relatif murah dan bahkan mengirimnya kembali ke Iran.

Baca juga: Profil Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran yang Klaim Kemenangan atas Israel

“Dengan mencegah pejabat rezim Iran memanfaatkan perjalanan diplomatik ke PBB sebagai cara untuk memperoleh barang yang tidak tersedia bagi publik Iran, kami mengirim pesan yang jelas: ketika Amerika Serikat mengatakan berdiri bersama rakyat Iran, kami serius,” kata Deplu.

Langkah ini merupakan langkah tambahan dalam tindakan keras pemerintahan Trump terhadap visa, termasuk bagi para pemimpin dan diplomat yang ingin menjadi perwakilan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sementara itu, pada pekan ini para pemimpin dunia dijadwalkan berkumpul dalam pertemuan tahunan di badan internasional.

Baca juga: Ketegangan Iran-AS Meningkat, Perang Nuklir Bisa Picu Krisis Pangan

Jenis barang yang harus mendapat izin pembelian

Kebijakan baru terhadap pembatasan pembelian di AS tersebut berlaku permanen bagi seluruh diplomat Iran yang mewakili negara tersebut di PBB sepanjang tahunnya.

Aturan tersebut diunggah secara online pada Senin (22/9/2025) dan akan dicetak pada Selasa (23/9/2025), berikut pernyataan tersebut. 

“Diplomat Iran beserta anggota keluarga atau tanggungan mereka harus mendapatkan persetujuan dari Departemen Luar Negeri sebelum memperoleh atau mempertahankan keanggotaan di toko klub grosir manapun di Amerika Serikat, termasuk tapi tidak terbatas pada Costco, Sam’s Club, atau BJ’s Wholesale Club, dan memperoleh barang dari toko klub grosir tersebut dengan cara apapun," tulis pernyataan tersebut, dikutip dari AP News. 

Diplomat Iran di AS harus mendapat izin untuk membeli barang mewah senilai lebih dari 1.000 dollar AS atau sekitar Rp 16,6 juta (per kurs hari Selasa, 23/9/2025)

Baca juga: Profil Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran yang Klaim Kemenangan atas Israel

Sementara itu, kendaraan dengan nilai lebih 60.000 dollar AS atau sekitar Rp 999,1 juta juga harus mendapat izin pemerintah. 

Barang-barang yang didefinisikan sebagai barang mewah tersebut mencakup jam tangan, pakaian kulit dan aksesori pakaian, pakaian dan aksesori sutra, alas kaki, bulu asli dan bulu buatan, tas tangan, dompet, pena tinta, kosmetik, parfum dan air wangi, karya seni, barang antik, karpet, permadani, permata, batu mulia dan semi-mulia atau perhiasan batu mulia, logam mulia, elektronik dan peralatan rumah tangga, alat olahraga rekreasi, alat musik, rokok dan cerutu, anggur, minuman keras, dan bir.

Kebijakan tersebut telah dipertimbangkan oleh pejabat AS sejak awal bulan, untuk kemudian ditandatangani Kepala Kantor Misi Luar Negeri, Clifton Seagroves pada Selasa (16/9/2025) dan Kamis (18/9/2025).

Pemerintahan Trump sebelumnya telah menolak visa bagi pemimpin Palestina Mahmoud Abbas dan delegasinya untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB.

Selain Iran, pemerintahan juga mempertimbangkan pembatasan yang akan diberlakukan pada delegasi dari Sudan, Zimbabwe, dan Brasil.

Baca juga: Langka, Pejabat Iran Tuduh Rusia Bocorkan Lokasi Pertahanan Udara ke Israel

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi