KOMPAS.com - Seorang warganet di media sosial X menyebutkan bahwa Indonesia tengah mengalami masa kulminasi Matahari.
“7 hari lagi … Indonesia mulai mengalami kulminasi matahari. Kulminasi matahari adalah fenomena saat matahari mencapai titik tertingginya di langit, tepat di atas kepala pengamat atau di titik zenith,” tulis akun @zakiberk*** pada Selasa (2/9/2025).
“Indonesia heatwave mode : ON. Suhu rata-rata Indonesia akan mencapai puncaknya pada fase Oktober – November. Stay cool, people,” komentar akun @is***** pada Senin (22/9/2025).
Beberapa warganet melalui akun @tanyak*** juga mengeluhkan suhu panas di daerahnya masing-masing. Salah satunya warganet yang tinggal di Kabupaten Magelang, yang melaporkan suhu siang hari pada Selasa (24/9/2025) mencapai 30 derajat Celcius.
Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani mengatakan, bahwa kulminasi Matahari adalah peristiwa ketika posisi Matahari tepat berada di atas kepala.
"Kulminasi Matahari adalah peristiwa ketika posisi Matahari berada tepat di atas kepala atau mendekati titik zenit pada suatu lokasi di permukaan Bumi. Peristiwa ini mengikuti pergerakan semu tahunan Matahari dari utara ke selatan dan sebaliknya,” ujar Andri, dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/9/2025).
Hal ini menyebabkan cuaca di Indonesia terasa sangat panas dalam beberapa waktu tertentu.
Lantas, sampai kapan kulminasi Matahari ini akan terjadi?
Baca juga: Ramai soal Hujan Cuma di Separuh Wilayah, BMKG Jelaskan Fenomena Batas Hujan
Kulminasi Matahari berlangsung September-Oktober 2025
Senior Forecaster BMKG Iqbal Fathoni mengatakan, bahwa fenomena kulminasi Matahari terjadi ketika posisi Matahari tepat berada di atas suatu wilayah.
"Saat kulminasi, sinar Matahari jatuh lebih tegak sehingga intensitas panas yang dirasakan di permukaan Bumi meningkat," kata Iqbal ketika dihubungi Kompas.com pada Selasa (23/9/2025).
Fenomena ini terjadi selama dua kali dalam satu tahun.
Lebih lanjut, Iqbal mengatakan kulminasi tidak berlangsung lama di satu lokasi. Di Indonesia, peristiwa tersebut biasanya hanya terjadi 1–2 hari di tanggal tertentu, sesuai dengan lintang masing-masing daerah.
Sementara itu, Iqbal juga mengatakan, periode kulminasi akan berlangsung pada September-Oktober 2025.
"Periode kulminasi tersebut berlangsung sekitar September hingga Oktober karena posisi Matahari bergerak melintasi Indonesia dari utara ke selatan," jelasnya.
Ia menuturkan bahwa kulminasi tersebut akan mereda pada akhir Oktober hingga awal November 2025.
"Panas yang lebih terik akan dirasakan bergantian di berbagai kota, dan akan mereda setelah Matahari bergeser lebih jauh ke selatan pada akhir Oktober hingga awal November," pungkasnya.
Dikutip dari Kompas.com, Rabu, secara umum, kulminasi utama tahun 2025 di Indonesia terjadi pada 20 Februari 2025 di Baa, Nusa Tenggara Timur hingga 4 April 2025 di Sabang, Aceh.
Kemudian, kulminasi juga akan terjadi mulai 7 September 2025 di Sabang, Aceh sampai dengan 21 Oktober 2025 di Baa, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Indonesia Dikepung Siklon dan Bibit Siklon Tropis, BMKG Ungkap Dampaknya
Faktor lain penyebab suhu panas
Andri menyampaikan bahwa suhu udara yang tinggi dipengaruhi oleh berbagai faktor atmosfer, termasuk tutupan awan, kelembapan, dan kondisi angin.
Di sebagian besar wilayah Indonesia, cuaca umumnya cerah hingga hanya sedikit berawan, terutama pada siang hari. Kondisi ini yang menyebabkan paparan sinar Matahari secara langsung menjadi lebih besar.
“Akibatnya, suhu di siang hari terasa lebih panas, terutama saat tengah hari ketika kulminasi Matahari terjadi,” terang Andri.
Fenomena kulminasi Matahari sendiri merupakan fenomena atmosfer yang normal.
Andri menyarankan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan tubuh, misalnya dengan menghindari paparan sinar Matahari terlalu lama dan memenuhi kebutuhan cairan.
Baca juga: BMKG Prakirakan Sejumlah Wilayah Ini Beroptensi Hadapi Banjir Rob 18-30 September 2025
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.