KOMPAS.com - Fenomena panic buying melanda Hong Kong menjelang datangnya Topan Super Ragasa.
Banyak warga Hong Kong berbondong-bondong menyerbu pasar basah (tradisional) dan supermarket hingga stok makanan habis di tengah ancaman badai.
Sebagaimana diberitakan The Standard, Senin (22/9/2025), suasana belanja yang biasanya normal kini berubah menjadi hiruk pikuk luar biasa, bahkan ada yang membandingkannya dengan kemeriahan Tahun Baru Imlek.
Observatorium Hong Kong telah memperingatkan, Topan Super Ragasa diperkirakan akan menghantam kota dalam dua hari ke depan.
Baca juga: Topan Super Ragasa Hantam Kuat Filipina, Kini Ancam Hong Kong dan China
Peringatan itulah yang kemudian memicu warga memilih belanja besar-besaran, serta menimbun persediaan makanan dan perlengkapan rumah tangga.
Barang-barang kebutuhan pokok, seperti roti, sayur segar, dan bahkan selotip untuk memperkuat jendela rumah, laris diburu.
Di salah satu toko roti di ruang bawah tanah Sogo Department Store, Causeway Bay, antrean pembeli mencapai lebih dari seratus orang.
Lonjakan permintaan ini membuat rak supermarket kosong, termasuk untuk barang-barang premium seperti sayuran organik yang biasanya kurang diminati.
Baca juga: Topan Super Ragasa Sapu Filipina dan Taiwan, Picu Evakuasi Puluhan Ribu Warga
Rak kosong, antrean mengular, dan mirip film bencana
Panic buying ini tidak hanya menyapu habis makanan pokok, tetapi juga mi instan dan air minum kemasan.
Foto dan video suasana belanja berlebihan yang penuh sesak membanjiri media sosial, bahkan membuat warganet menyebutnya sebagai “gila” dan “seperti adegan film bencana”.
Meski supermarket menambah kasir dan mengaktifkan semua mesin pembayaran mandiri, antrean tetap panjang hingga ke luar pintu.
“Saya terlambat, antreannya parah sekali. Setengah jam menunggu pun mungkin tidak cukup,” keluh seorang pembeli.
Suasana serupa juga terjadi di pasar tradisional. Banyak pedagang memutuskan menutup lapaknya lebih cepat dan menghabiskan stok barang dagangan.
Seorang pembeli menggambarkan suasana kacau itu dan menyebutnya seperti sebuah adegan di film bencana.
Baca juga: Topan Kajiki Rusak Ribuan Rumah di Vietnam, BMKG Jelaskan Dampak ke Indonesia
“Rasanya seperti sedang syuting film bencana. Troli didorong ke segala arah, antrean mengular di setiap toko. Yang paling menakutkan bukan jumlah barang yang kita beli, tapi ketika sampai di rumah sadar kulkas tidak cukup besar,” katanya.
Menurut laporan CNA, Selasa (23/9/2025), situasi panik juga terlihat di sebuah supermarket di Distrik Bao’an, Shenzhen, pada Senin (22/9/2025) malam.
Rak-rak yang biasanya penuh dengan daging dan sayuran segar kini hampir kosong.
Antrean panjang mengular di kasir seiring warga bergegas memborong kebutuhan sehari-hari untuk mengantisipasi datangnya Topan Super Ragasa.
Seorang karyawan supermarket mengungkapkan, stok roti bahkan sudah habis sejak tengah hari.
“Biasanya tidak seperti ini,” ujarnya menegaskan betapa luar biasanya lonjakan belanja kali ini.
Baca juga: Topan Kajiki Terjang Vietnam, Puluhan Ribu Warga Dievakuasi, Listrik di Sejumlah Daerah Padam
Hong Kong hadapi terjangan Topan Super Ragasa
Hong Kong tengah bersiap menghadapi Topan Super Ragasa pada Selasa (23/9/2025), setelah otoritas setempat memperingatkan potensi ancaman serius yang sebanding dengan badai paling dahsyat dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut layanan cuaca Hong Kong, Ragasa membawa angin berkecepatan hingga 220 kilometer per jam di pusatnya, ketika melintasi Laut China Selatan pada Selasa pagi, usai menghantam sebagian wilayah Filipina.
Kota pusat keuangan Asia itu diperkirakan mengalami gangguan besar, sementara di Shenzhen, kota teknologi yang berbatasan langsung dengan Hong Kong, sekitar 400.000 orang telah dievakuasi.
Pejabat nomor dua Hong Kong, Eric Chan menyebutkan, Ragasa berpotensi menyamai kekuatan Topan Hato pada 2017 dan Mangkhut pada 2018 yang kala itu menyebabkan kerugian properti hingga ratusan juta dollar AS.
Bandara internasional Hong Kong dipastikan tetap beroperasi, namun otoritas bandara memperingatkan adanya gangguan signifikan terhadap jadwal penerbangan mulai Selasa sore hingga Rabu.
Baca juga: Topan Wipha Sapu Negara-negara Asia, Tewaskan Puluhan Orang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.