KOMPAS.com - Seekor tupai kini menjadi “buronan” di San Francisco Bay Area setelah menyerang warga hingga dilarikan ke ruang gawat darurat.
Hewan mungil yang biasanya tampak jinak ini tiba-tiba berubah agresif, menyerang warga tanpa peringatan.
Sebagaimana diberitakan AP News, Rabu (24/9/2025), tupai tersebut mendadak menyerang dua pengguna jalan saat sedang melintas.
Joan Heblack, salah satu korban, menceritakan momen mencekam saat berjalan di Lucas Valley, San Rafael.
“Ia mencengkeram kaki saya. Ekornya terbang ke sini. Saya berteriak, ‘Lepaskan, lepaskan!’” ujarnya .
Tak hanya Heblack, Isabel Campoy juga mengalami hal serupa. Tupai itu meloncat ke wajahnya lalu mencakar lengannya hingga berdarah.
Keduanya akhirnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Baca juga: Hewan Terkuat di Bumi Berukuran 1 Milimeter: Dapat Hidup di Luar Angkasa dan Tahan Radiasi
Perilaku tupai agresif karena terbiasa diberi makanan
Laporan media lokal menyebutkan, lebih dari lima orang telah menjadi korban serangan tupai ini.
Selebaran dipasang di lingkungan sekitar sebagai peringatan agar warga waspada.
“Tupai ini bukan hewan main-main. Ia muncul entah dari mana dan langsung menyerang,” bunyi peringatan tersebut.
Baca juga: Hewan Apa Saja yang Bisa Masuk dan Menginfeksi Tubuh Manusia? Ini Penjelasan Ahli UGM
Menurut Lisa Bloch dari Marin Humane, perilaku liar seperti ini kerap dipicu oleh kebiasaan warga yang memberi makan satwa liar.
“Kami pernah melihat kasus serupa sebelumnya. Hampir selalu karena hewan tersebut diberi makan,” jelasnya.
Dikutip dari Toronto Star, Rabu (24/9/2025), hal senada juga disampaikan Vanessa Potter dari WildCare, lembaga penyelamat satwa liar di San Rafael.
Menurutnya, perilaku agresif kemungkinan besar dipicu karena tupai tersebut pernah dipelihara atau diberi makan manusia sejak masih bayi.
Baca juga: Bukan Gajah, Lalat Jadi Hewan dengan Sperma Terpanjang di Bumi, Capai 20 Kali Panjang Tubuhnya
Insting hilang jika terbiasa berinteraksi dengan manusia
Potter juga menjelaskan bahwa akibat terbiasa dengan manusia, tupai bisa kehilangan insting alaminya dan berperilaku agresif ketika berinteraksi.
Meski demikian, Potter menegaskan tupai bukanlah pembawa rabies. Para ahli pun mengimbau masyarakat untuk tidak memberi makan satwa liar agar tidak menimbulkan risiko serupa di kemudian hari.
Jika hewan itu kembali terlihat, otoritas siap turun tangan untuk menangkap dan memindahkannya.
Fenomena tupai agresif ini menambah daftar kisah tak biasa di Marin County, sekitar 32 kilometer utara San Francisco, sekaligus pengingat bahwa satwa liar sebaiknya tetap dibiarkan hidup sesuai habitatnya.
Baca juga: Mengenal Macan Tutul Jawa, Hewan Endemik Indonesia yang Terancam Punah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.