Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Hantam Hong Kong dan China, Kini Topan Ragasa Terjang Vietnam

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
ilustrasi badai topan Ragasa melanda Vietnam pada Kamis (25/9/2025) sore.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Badai Tropis Ragasa telah bergerak ke arah barat menuju Vietnam dan tiba pada Kamis (25/9/2025) sore setelah memporak-porandakan Filipina, Thailand, Hong Kong, dan China.

Dilansir dari AP News, Kamis (25/9/2025), Badan Meteorologi Vietnam melaporkan, kecepatan angin Ragasa turun menjadi maksimal 55 km per jam pada Kamis sore dan diperkirakan menghilang dalam beberapa hari mendatang.

Meski melemah, badai ini masih membawa hujan deras yang berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, dan banjir bandang di wilayah utara.

Baca juga: Topan Ragasa Melemah dan Menuju Vietnam, Ini Kerusakan dan Korban di Sejumlah Negara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragasa tiba di Vietnam

Dilansir dari Vietnam Plus, Kamis (25/9/2025), pada Kamis pagi pukul 07.00 waktu setempat, pusat Topan Ragasa terpantau sekitar 100 kilometer di timur Kota Mong Cai, Provinsi Quang Ninh.

Kecepatan angin di pusat badai mencapai level 8 atau sekitar 62–74 kilometer per jam, dengan embusan hingga level 10.

Badai bergerak ke arah barat dengan kecepatan 20 kilometer per jam.

Diperkirakan pada pukul 13.00 waktu setempat, Ragasa mendarat di timur laut Provinsi Quang Ninh dengan kekuatan angin level 6–7 dan embusan hingga level 9.

Setelah itu, badai melemah menjadi depresi tropis dan terus bergerak ke barat.

Pada malam harinya, sekitar pukul 19.00 waktu setempat, Ragasa memiliki kekuatan angin di bawah level 6 dan melemah menjadi daerah bertekanan rendah.

Baca juga: Dihantam Topan Ragasa, Warga Hong Kong Sampai Pakai Diapers dan Pembalut untuk Tutup Celah Jendela

Akibat dampak Ragasa, wilayah Teluk Tonkin bagian utara, termasuk Bach Long Vi, Van Don, Co To, Cat Hai, dan Pulau Hon Dau, mengalami angin kencang level 6–7.

Daerah dekat pusat badai bahkan mencatat angin level 8 dengan embusan hingga level 10.

Bahkan, gelombang laut di kawasan tersebut mencapai 2–3 meter.

Pesisir dari Quang Ninh hingga Hai Phong dilanda angin kencang level 6, dengan beberapa titik mencapai level 7 dan embusan hingga level 9.

Sementara itu, wilayah pedalaman Vietnam timur laut merasakan angin kencang level 6–7.

Dari Kamis pagi hingga Jumat malam (25–26/9/2025), hujan lebat hingga sangat lebat diperkirakan turun di kawasan utara Vietnam serta provinsi Thanh Hoa dan Nghe An.

Curah hujan diprediksi mencapai 100–200 milimeter, bahkan di beberapa wilayah bisa lebih dari 300 milimeter.

Kondisi ini berpotensi memicu banjir di perkotaan.

Selain itu, dari 25-27 September 2025, banjir juga mungkin terjadi di sejumlah sungai di wilayah utara serta provinsi utara-tengah.

Baca juga: Disebut Badai Terkuat Tahun 2025, Apa Itu Topan Super Ragasa?

PM Vietnam instruksikan lindungi infrastruktur

Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chính telah menginstruksikan kementerian dan pemerintah daerah untuk melindungi infrastruktur vital, mengamankan kapal nelayan, serta menyiapkan langkah evakuasi dan operasi penyelamatan.

Beberapa penerbangan dibatalkan, sementara pekerja memangkas pohon untuk mengantisipasi bahaya angin kencang.

Selain Ragasa, Vietnam juga bersiap menghadapi badai lain, yakni Bualoi (Opong) yang diperkirakan melanda pada Jumat (26/9/2025) malam dengan kecepatan angin hingga 110 km per jam.

Pusat Nasional Prakiraan Hidro-Meteorologi Vietnam melaporkan badai ini akan menguat dan menjadi topan.

Baca juga: Dampak Topan Super Ragasa, Tewaskan 14 Orang di Taiwan, 1,9 Juta Warga China Dievakuasi

Sebelumnya, Ragasa meninggalkan jejak kerusakan di China selatan, Taiwan, dan Filipina.

Di Guangdong, lebih dari 10.000 pohon tumbang, setengah juta rumah tangga mengalami pemadaman listrik, dan lebih dari 2 juta orang direlokasi.

Kota-kota besar seperti Hong Kong, Guangzhou, dan Shenzhen mulai kembali normal setelah aktivitas lumpuh di awal pekan.

Di Taiwan, jumlah korban tewas diperbarui menjadi 14 orang akibat banjir besar di Hualien.

Sementara di Filipina, sedikitnya 11 orang tewas, termasuk tujuh nelayan yang tenggelam saat badai menerjang laut Cagayan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi