Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Rabies Diperingati Setiap 28 September, Ini Sejarahnya

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/aleksandarlittlewolf
Ilustrasi rabies. Hari Rabies Diperingati Setiap 28 September 2025, Ini Sejarahnya
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Hari rabies sedunia diperingati setiap tahunnya pada 28 September.

Dikutip dari laman Badan Kesehatan Dunia (WHO), hari rabies sedunia 2025 merupakan peringatan yang ke-19.

Adapun tema yang diusung tahun ini adalah "Act now: You, Me, Community" atau "Bertindak Sekarang: Anda, Saya, Masyarakat".

Ini menjadi tempa pertama yang tidak menyertakan kata "rabies".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan betapa kokohnya gerakan rabies, baik dari individu maupun organisasi.

Baca juga: Kasus Rabies di New Delhi Meningkat, Semua Anjing Liar di Jalanan Bakal Ditangkap

Arti tema hari rabies sedunia 2025

Masih dari sumber yang sama, tema hari rabies ke-19 menyerukan masyarakat untuk bertindak sekarang juga. Oleh sebab itu, temanya menggunakan kata "Act now".

Tindakan nyata diperlukan karena sebagai Penyakit Tropis Terabaikan (NTD), rabies secara tidak proporsional memengaruhi komunitas yang kurang terlayani, terutama di Afrika dan Asia.

Data menunjukkan, setiap 19 menit, rabies merenggut korban baru, tetapi kematiannya 100 persen dapat dicegah.

Sementara itu, kata "You" yang berarti "Kamu" mewakili tindakan dalam kehidupan pribadi Anda.

Baca juga: Ramai soal Pertolongan Pertama Digigit Hewan Rabies Gunakan Detergen, Apa Tujuannya?

Misalnya, dengan memberikan vaksinasi anjing peliharaan, menumbuhkan kesadaran diri terhadap pencegahan rabies, dan profilaksis pra dan pasca pajanan, atau advokasi kebijakan yang lebih baik.

Kemudian kata "Me" yang artinya "Saya" berarti pemimpin yang memberi contoh. Maksud dari kata ini adalah agar seseorang dengan tindakannya bisa menginspari orang lain atau mendukung pemberantasan rabies di komunitas Anda.

Adapun kata "Community" yang berarti komunitas, dimaknai sebagai berkerja sama.

Dalam hal ini, kerja sama diperlukan untuk menyelenggarakan kampanye vaksinasi, mendidik pelajar, hingga keluarga, dan mendorong program eliminasi rabies yang lebih masif.

Baca juga: Rabies pada Kucing, Berikut Penyebab dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Sejarah hari rabies sedunia 2025

Dilansir dari PAHO, hari rabies sedunia ditetapkan oleh Aliansi Global untuk Pengendalian Rabies (GARC) dan diakui oleh WHO.

Hari rabies sedunia kemudian diperingati setiap 28 September. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan dan pengurangan penularan guna mencapai tujuan eliminasinya pada tahun 2030.

Tanggal itu dipilih karena sesuai dengan peringatan wafatnya ilmuwan Prancis Louis Pasteur pada 895.

Louis Pasteur adalah seorang pelopor dalam pengembangan vaksin rabies.

Penemuannya di berbagai bidang ilmu pengetahuan alam, serta kontribusi fundamentalnya terhadap kesehatan masyarakat, telah memungkinkan penyelamatan banyak nyawa di seluruh dunia.

Baca juga: Mengenal Hydrophobia, Gejala Rabies yang Bikin Takut Air

Kasus rabies di Indonesia

Di Indonesia, kasus rabies masih terus bermunculan. Terbaru, terjadi di Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali pada Minggu (21/9/2025).

Diberitakan Kompas.com, Senin (22/9/2025), insiden itu terjadi ketika seekor anjing liar menggigit 15 pendaki.

Hasil uji laboratorium terhadap sampel otak anjing menunjukkan, hewan tersebut dinyatakan positif rabies.

Kasus seperti ini bukan kali pertama. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, dari 38 provinsi di Indonesia, 26 di antaranya teridentifikasi sebagai daerah endemis rabies.

Baca juga: Benarkah Penderita Rabies Takut Air dan Cahaya? Dokter Berikan Penjelasannya

Data terbaru dari Kemenkes menunjukkan, 185.359 kasus GHPR dan 122 kematian akibat rabies pada manusia dilaporkan pada tahun 2024.

Hingga 7 Maret 2025, terdapat 13.453 kasus GHPR dan 25 kematian.

Di tingkat global sendiri, rabies telah menyebar hampir ke seluruh dunia dengan lebih dari 55.000 kematian setiap tahunnya.

Melihat tingginya kasus tersebut, Kemenkes mengimbau agar masyarakat lebih sadar terhadap langkah-langkah pencegahan untuk menghindari penyakit tersebut.

Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap hewan penular rabies dan segera melaporkan kasus gigitan kepada fasilitas kesehatan terdekat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi