KOMPAS.com - Seorang pria berusia 35 tahun di India dilarikan ke unit gawat darurat setelah mengeluh tidak bisa buang air kecil disertai demam selama dua hari.
Dikutip dari IFL Science, pasien tersebut dirawat di Lala Lajpat Rai Memorial Medical College, Meerut, India.
Pemeriksaan awal menunjukkan tanda-tanda vitalnya relatif normal, kecuali denyut jantung yang meningkat di atas 100 kali per menit atau dikenal sebagai tachycardia dan disertai tanda-tanda peradangan.
Tes darah dan urine juga mengindikasikan adanya infeksi saluran kemih (ISK).
Kondisi lain yang ditemukan adalah kulit pucat serta ginjal yang membengkak.
Baca juga: Viral, Video Cacing Bulu Kuda Disebut Bisa Kendalikan Belalang, Ini Kata Ahli
Untuk meredakan keluhan, tim medis memasang kateter, memberikan cairan infus, serta antibiotik.
Namun, pada hari kedua perawatan, pasien terkejut melihat darah bercampur dengan seekor cacing tipis menggeliat di kantong urinenya.
Pemeriksaan urine selama tiga hari tidak menemukan cacing tambahan maupun telurnya, tetapi sampel cacing dan urine tetap dikirim ke laboratorium mikrobiologi rumah sakit.
Baca juga: Guru Besar UGM Ingatkan Efek Samping FOMO Minum Obat Cacing, Apa Saja?
Terinfeksi cacing ginjal raksasa
Dilansir dari Live Science (16/4/2025), hasil analisis laboratorium mengungkapkan, cacing tersebut adalah Dioctophyma renale atau dikenal sebagai cacing ginjal raksasa.
Parasit berwarna merah darah itu memiliki panjang 30 centimeter dengan diameter 3 hingga 4 milimeter, dan dalam kasus ini berjenis kelamin jantan.
Dokter menduga, infeksi terjadi karena pasien kerap mengonsumsi ikan mentah dari danau dekat desanya.
Ia bahkan mengaku bukan kali pertama mengalami hal serupa.
Uniknya, parasit tersebut keluar dari tubuhnya secara spontan tanpa prosedur pembedahan maupun obat antiparasit.
Setelah tidak ditemukan cacing dalam urine, pasien dipulangkan tanpa resep lanjutan.
Baca juga: Dokter Anak Ungkap 5 Jenis Cacing Endemik di Indonesia
Parasit langka yang jarang menyerang manusia
Menurut laporan medis, infeksi cacing ginjal raksasa sangat jarang menimpa manusia meski tersebar di berbagai belahan dunia.
Hingga 2019, tercatat hanya sekitar 37 kasus yang dilaporkan secara global.
Dokter menekankan, cacing betina spesies ini bisa tumbuh lebih dari satu meter dan bertahan hidup hingga lima tahun dalam ginjal manusia, serta berpotensi merusak organ hingga perlu diangkat melalui operasi.
Pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan memasak ikan, katak, atau makanan lain yang berisiko membawa larva cacing secara matang sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Waspada, Kenali Cara Cacing Gelang Masuk ke Tubuh Manusia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.