KOMPAS.com - Media asing menyoroti insiden runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin (29/9/2025) sore.
Saat kejadian, ratusan santri sedang melaksanakan shalat berjemaah di musala yang berada di lantai bawah bangunan.
Sejumlah media internasional menyoroti besarnya jumlah santri yang tertimbun, kondisi bangunan yang disebut berusia seabad, serta standar konstruksi yang dinilai membahayakan keselamatan.
Berikut rangkuman pemberitaan media asing terkait runtuhnya Pondok Pesantren Al-Khoziny.
Baca juga: Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Ini Kesaksian Para Santri
1. The Guardian
Dalam artikel berjudul "Indonesia school collapse: 91 missing and three dead as rescuers search rubble for second day", The Guardian menyoroti kepanikan para orang tua dan tim penyelamat yang dengan putus asa mencari puluhan santri di bawah reruntuhan.
Media itu juga menyoroti standar keselamatan dan pilar fondasi yang diduga menjadi penyebab runtuhnya bangunan.
Standar pembangunan yang longgar memang kerap menimbulkan kekhawatiran soal keselamatan bangunan di Indonesia.
Tidak jarang, struktur, terutama rumah yang dibiarkan setengah jadi agar pemilik bisa menambah lantai ketika dana mencukupi.
2. BBC
BBC turut menyoroti besarnya jumlah korban akibat runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin sore.
“Tim penyelamat berlomba untuk mengeluarkan puluhan siswa dan pekerja dari bawah reruntuhan bangunan yang runtuh di Jawa Timur, Indonesia,” tulis BBC, Selasa (30/9/2025).
Tragedi ini menewaskan sedikitnya tiga orang, sementara 99 orang lainnya dirawat di rumah sakit, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Selain itu, setidaknya 38 orang, sebagian besar remaja putra diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan.
Insiden terjadi ketika para santri sedang berkumpul untuk shalat. Bangunan dua lantai dengan fondasi rapuh itu tak mampu menahan beban tambahan dari konstruksi dua lantai baru di atasnya, hingga akhirnya ambruk.
Puluhan tim penyelamat terus melakukan pencarian korban selamat. Namun, upaya evakuasi sempat dihentikan sementara pada Selasa karena otoritas menilai sisa bangunan masih berisiko runtuh.
Baca juga: Dari Kasus Gugatan Siswi di Sidoarjo, Apa Hukuman Ayah yang Tak Menafkahi Anak?
3. Aljazeera
Media Timur Tengah, Aljazeera, turut memberitakan ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
Media tersebut menyoroti jumlah korban yang mencapai 102 orang, terdiri atas 99 orang selamat dan tiga meninggal dunia.
Mengutip keterangan BNPB, Aljazeera menyebut tragedi ini sebagai peringatan penting akan perlunya penerapan standar keselamatan konstruksi yang lebih ketat.
Menurut pihak berwenang, pilar-pilar fondasi tidak mampu menahan beban tambahan saat pekerja tengah melakukan pengecoran di lantai empat.
Kondisi itu memicu runtuhnya bangunan dan membuat puluhan orang terperangkap.
Baca juga: Perjalanan Kasus HGB di Laut Sidoarjo, 656 Hektar Milik 2 Perusahaan
4. AP News
Kantor berita AP News memberitakan insiden ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo dengan judul "Rescuers run oxygen to survivors in Indonesia school building collapse that buried dozens".
“Tim penyelamat menyalurkan oksigen dan air kepada para siswa yang terjebak di bawah reruntuhan beton yang tidak stabil dari sebuah gedung sekolah di Indonesia, dalam upaya gigih mengevakuasi korban selamat pada hari Selasa, sehari setelah bangunan tersebut runtuh,” tulis AP News.
Menurut kepala tim pencarian dan penyelamatan, puing beton berat dan bagian bangunan yang tidak stabil menjadi penghalang utama evakuasi.
Alat berat sebenarnya tersedia, namun tidak digunakan karena dikhawatirkan memicu runtuhnya sisa bangunan.
AP News juga menyoroti sejarah panjang pesantren ini.
Pondok Pesantren Al Khoziny disebut sebagai yang tertua di antara 7.300 pesantren di Jawa Timur. Santri pertama tercatat belajar sejak tahun 1920, sebelum pesantren resmi berdiri pada 1927.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.