KOMPAS.com - Kakek pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Il Sung, pernah menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Indonesia (UI) pada 15 April 1965.
Kim Il Sung dikenal sebagai presiden pertama sekaligus pendiri Korea Utara setelah mendeklarasikan negara itu pada 9 September 1948. Ia memimpin hingga wafat pada 8 Juli 1994.
Berdasarkan catatan resmi UI, Kim Il Sung dianugerahi gelar doktor honoris causa di bidang teknik.
Menariknya, upacara penganugerahan tersebut bukan digelar di kampus, melainkan di Istana Negara, Jakarta.
Lantas, bagaimana kisah di balik pemberian gelar kehormatan itu?
Baca juga: Militer AS Dilaporkan Pernah Gelar Misi Rahasia di Korut yang Tewaskan Warga Sipil
Kim Il Sung dapat gelar dari UI
Pada April 1965, Kim Il Sung datang ke Indonesia untuk menghadiri peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung.
Kunjungan ini sekaligus menjadi momen mempererat hubungan diplomatik Korea Utara dengan Indonesia. Salah satunya ditandai dengan penganugerahan gelar doktor honoris causa dari UI.
Awalnya, Rektor UI saat itu, Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro, berencana memberikan gelar doktor honoris causa di bidang ilmu sosial.
Namun, Presiden Soekarno menolak usulan tersebut. Menurut Soekarno, gelar di bidang teknik lebih pantas diberikan, mengingat pesatnya perkembangan industri mesin di Korea Utara kala itu.
Baca juga: Kemunculan Putri Kim Jong Un di Beijing, Benarkah Jadi Kandidat Pemimpin Korea Utara?
Upacara pindah ke Istana Negara
Semula, acara penganugerahan dijadwalkan berlangsung di Kampus UI Salemba, Jakarta. Tetapi, beberapa jam sebelum dimulai, lokasi dipindahkan ke Istana Negara dengan alasan keamanan.
Upacara akhirnya berlangsung pada 15 April 1965. Di hadapan pejabat negara dan civitas akademika UI, Kim Il Sung menyampaikan pidato berjudul “Prinsip Kemandirian dalam Perjuangan Revolusioner Maupun dalam Pembangunan Sebuah Negara”.
Beberapa hari kemudian, Istana Negara juga menggelar jamuan makan malam untuk Kim Il Sung beserta rombongannya.
Baca juga: Kim Jong Un Disebut Perintahkan Eksekusi 30 Pejabat Korut karena Gagal Cegah Banjir Besar
Hadiah anggrek Kimilsungia
Selama di Indonesia, Kim Il Sung sempat berkunjung ke Kebun Raya Bogor.
Di sana, ia terpesona dengan bunga anggrek hasil penyilangan botanis keturunan Jerman, C.L Bundt.
Soekarno kemudian menghadiahi bunga tersebut kepada Kim Il Sung dan menamainya Kimilsungia.
Setelah disempurnakan selama kurang lebih 10 tahun oleh C.L Bundt, anggrek tersebut dikirim ke Korea Utara untuk kemudian dikembangbiakkan.
Pada gilirannya, bunga ini menjadi simbol persahabatan antara Korea Utara dan Indonesia.
Sejak saat itu, setiap April, Pyongyang rutin menggelar Festival Bunga Kimilsungia untuk memperingati hari lahir Kim Il Sung.
Bahkan, pada 2011, Korea Utara membangun monumen peringatan 46 tahun pemberian bunga tersebut dari Soekarno.
Baca juga: Saat Kim Jong Un Ajak Putrinya Nonton Uji Coba Rudal Balistik...
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang