Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Korban Meninggal Ponpes Al Khoziny Jadi 16 Orang, Ini Nama yang Berhasil Diindentifikasi

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/sgd
Petugas membawa jenazah korban runtuhnya bangunan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny untuk diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025). Pada Jumat (3/10) hingga sekitar pukul 18.00 WIB Polda Jawa Timur telah menerima delapan jenazah korban bangunan mushala Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo yang runtuh pada Senin (29/9) untuk dilakukan identifikasi. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/sgd
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi korban ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin (29/9/2025).

Hingga Sabtu (4/10/2025) sore, total korban yang tercatat mencapai 167 orang. Dari jumlah tersebut, 16 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sebelumnya, korban meninggal dunia berjumlah 14 orang, namun pada hari keenam ini jumlah korban meninggal bertambah dua orang.

“Total terdapat dua korban yang berhasil diekstraksi pada hari keenam di sektor A2,” kata Direktur Operasi BNPB, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo, Sabtu (4/10/2025).

Dua korban tersebut ditemukan masing-masing pada pukul 14.35 WIB dan 16.15 WIB.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan begitu, korban reruntuhan mushala Al Khoziny hingga kini berjumlah 120 orang, 29 di antaranya berhasil dievakuasi petugas, sementara sisanya evakuasi mandiri.

Sebanyak 16 orang dinyatakan meninggal dunia dan 104 orang selamat. Sisanya, sebanyak 47 orang masih dalam proses pencarian.

Baca juga: Potret Perubahan Ponpes Al Khoziny 2015-2024 dari Google Earth: Halaman Jadi Bangunan 3 Lantai


Data korban ponpes yang meninggal dunia

Sebagian besar korban ditemukan dalam kondisi utuh di sektor A1, A2, A3, dan A4.

Diikutip dari Kompas.com, Sabtu, berikut daftar korban meninggal yang sudah ditemukan:

  1. Maulana Ibrahimific (15), warga Bangkalan berdomisili Surabaya
  2. Mashudul Haq (14), asal Surabaya
  3. Muhammad Sholeh (22), asal Bangka Belitung
  4. Rafi Catur Okta Mulya (17), warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya
  5. Mochammad Agus Ubaidillah (14), warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya
  6. Mr. X, ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 07.30 WIB
  7. Mr. X, ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 07.36 WIB
  8. Mr. X, ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 10.19 WIB
  9. Mr. X, ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 11.34 WIB
  10. Mr. X, ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 14.00 WIB
  11. Mr. X, ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 17.15 WIB
  12. Mr. X, ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 17.20 WIB
  13. Mr. X, ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 17.30 WIB
  14. Mr. X, ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 23.00 WIB
  15. Mr. X, ditemukan Sabtu (4/10/2025) pukul 14.35 WIB
  16. Mr. X, ditemukan Sabtu (4/10/2025) pukul 16.15 WIB

Seluruh jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.

Dikutip dari Kompas TV, Sabtu, Tim DVI Polda Jawa Timur mencatat telah menerima 57 data antemortem dari keluarga korban serta mengambil sampel DNA dari sembilan jenazah.

Adapun proses ekstraksi DNA diperkirakan memakan waktu satu hingga dua minggu.

Baca juga: Update Korban Meninggal di Ponpes Al Khoziny, Total 13 Jenazah Dievakuasi

Evakuasi masih berlanjut

Sampai saat ini, proses pencarian dan evakuasi masih terus dilanjutkan dengan dukungan penuh dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, PMI, Tagana, Pemadam Kebakaran, serta berbagai unsur relawan.

Sebelumnya, Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan, tim SAR bekerja 24 jam untuk mencari korban yang kemungkinan sudah meninggal dunia akibat tertimbun bangunan mushala.

"Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Sabtu.

Ia menambahkan, para keluarga korban sudah mengikhlaskan segalanya setelah sehari sebelumnya diberikan penjelasan bahwa tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.

Seluruh pihak keluarga juga telah menyetujui penggunaan alat berat dalam proses pencarian.

"Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan," kata Suharyanto.

BNPB juga mengirimkan dukungan logistik dan peralatan evakuasi, antara lain 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD, serta bantuan lainnya sesuai kebutuhan di lapangan.

Selain itu, BNPB menurunkan peralatan berat dan kendaraan operasional yang meliputi tiga unit crane, satu unit excavator breaker, 30 unit dump truck, empat set alat pemotong beton, dan 30 unit ambulans.

Untuk menunjang operasi tersebut, BNPB juga menyiapkan anggaran operasional peralatan berat. Proses evakuasi diperkirakan berlangsung selama sepekan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi