KOMPAS.com - Telur mengandung kaya nutrisi, mulai dari protein, lemak sehat, vitamin hingga mineral.
Cara memasak telur yang simpel dan sederhana membuat makanan satu ini digemari banyak orang.
Dilansir dari National Library of Medicine, 100 gram telur utuh segar mengandung 12,5 gram protein. Kandungan nutrisi tersebut terdapat pada kuning telur sebanyak 15,9 gram dan putih telur 10,9 gram.
Bagian putih telur hampir memiliki protein murni, tanpa lemak. Secara total, 150 protein berbeda telah diidentifikasi terkandung dalam putih telur.
Selain protein, putih telur juga mengandung lisozim antibakteri yang berguna sebagai agen anti-infeksi, vitamin D untuk Kesehatan tulang, hingga B12 untuk fungsi sistem saraf.
Lantas, berapa banyak telur yang boleh dikonsumsi dalam sehari?
Baca juga: Ilmuwan Berhasil Ciptakan Sel Telur dari Kulit Manusia
Batas aman konsumsi telur dalam sehari
Ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Toto Sudargo mengatakan, telur adalah makanan yang mengandung protein paling sempurna.
Bahan makanan ini sering sekali dikonsumsi untuk balita, anak-anak, remaja, hingga ibu hamil.
Toto menjelaskan, telur mengandung protein yang netral sehingga aman jika dikonsumsi setiap hari untuk orang dalam kondisi sehat.
"Berapa jumlah batasan mengkonsumsi telur? Sesungguhnya tidak ada batasan. Karena apa? Karena kebutuhan protein orang per hari menyesuaikan dengan kelompok umurnya," terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/10/2025).
Toto menambahkan, kebutuhan protein anak yang duduk di Sekolah Dasar (SD) ke bawah adalah 1-1,5 gram dikali berat badannya.
Dia mencontohkan, seorang anak SD memiliki berat badan 17 kilogram (kg), maka kebutuhan proteinnya sekitar 30-32 gram per hari.
Sementara itu, kandungan protein di dalam sebutir telur dengan berat 66,6 gram adalah 7-8 gram saja.
"Sehingga kebutuhan itu kalau enggak bosan dan tidak menyebabkan samping ya enggak ada masalah," kata dia.
Meski demikian, Toto menambahkan bahwa faktanya tidak mungkin seorang anak atau remaja mengonsumsi 6 telur setiap hari.
"Paling banter 5 butir per hari dan itu masih dalam batas wajar," imbuhnya.
Toto mengatakan, pada kondisi yang sehat, tubuh tidak akan memberikan efek samping yang berarti Ketika mengonsumsi protein terlalu banyak.
Baca juga: Kepala BGN Sebut Prabowo Ingin Telur MBG Hanya Boleh Direbus dan Dimasak Ceplok, Apa Alasannya?
Konsumsi telur orang obesitas
Sama halnya dengan kondisi sehat, Toto menyampaikan bahwa konsumsi telur untuk penderita obesitas tidak ada batasannya.
"Enggak ada batasan. Kalau dalam usaha menurunkan berat badan berarti enggak usah pakai digoreng," ucapnya.
Toto menganjurkan, untuk penderita obesitas, telur sebaiknya direbus untuk menghindari adanya lemak tambahan di dalamnya.
Atau, bisa juga dengan diceplok menggunakan air panas.
Sebaliknya, untuk anak-anak dalam kondisi sehat, Toto justru lebih menganjurkan supaya telur diolah dengan cara digoreng.
"Kalau untuk anak (sehat) bukan direbus, tetapi di dadar, digoreng, dibuat telur mata sapi, atau diorak-arik. Itu boleh," kata dia.
"Kenapa? karena telur yang diorak-arik itu selain telurnya berprotein dan bercampur, itu juga menyerap minyak yang baik," imbuh Toto.
Baca juga: Telur Dinosaurus Berusia 85 Juta Tahun Ungkap Rahasia Hidup di Perubahan Iklim Purba
Bagaimana dengan kandungan kolesterol dalam telur?
Selain protein, telur juga mengandung kolesterol. Satu butir telur segar mengandung 210 milligram kolesterol.
Meski demikian, penelitian menunjukkan bahwa kolesterol di dalam telur tidak memberikan dampak negatif bagi tubuh manusia.
Telur saja sudah menjadi pilihan sarapan yang bergizi. Makanan ini juga bisa dikonsumsi pada siang atau malam hari.
Kebanyakan orang sehat dapat mengonsumsi hingga tujuh butir telur seminggu tanpa memengaruhi kesehatan jantung mereka.
Namun, beberapa orang memilih untuk hanya mengonsumsi putih telur dan tidak mengonsumsi kuning telurnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang