KOMPAS.com - Ilmuwan berhasil mengubah ginjal bergolongan darah A menjadi O, lalu mentransplantasikannya ke pasien mati otak.
Ginjal tersebut dapat berfungsi dengan baik selama dua hari, lalu menunjukkan tanda-tanda penolakan.
Ketidakcocokan golongan darah penerima juga menjadi salah satu alasan terhambatnya donor organ.
Diketahui, setiap golongan darah membawa antigen yang tidak terdapat dalam jenis golongan darah yang lainnya.
Walaupun begitu, penelitian ini memberikan harapan baru untuk perluasan jangkauan donor organ yang memiliki antrean panjang.
Data pemerintah AS menunjukkan, lebih dari 100.000 orang sedang mengantre donor organ dan ginjal.
Baca juga: Pemilik Golongan Darah O Lebih Sering Digigit Nyamuk, Ini Alasannya
Gunakan enzim untuk hilangkan antigen A
Dilansir dari IFL Science, Sabtu (4/10/2025), para peneliti berhasil mengubah tipe golongan darah donor ginjal untuk menguji adanya tanda-tanda penolakan imun.
Dalam tindakan ini, ilmuwan menggunakan enzim yang dapat menghilangkan antigen A dari ginjal dan tidak menemukan bukti cedera dalam percobaan ex vivo.
Mereka lalu menempuh prosedur serupa pada ginjal yang yang sebenarnya ditolak untuk transplantasi.
Ginjal tersebut kemudian diubah menjadi organ tipe O, lalu ditansplantasikan kepada penerima yang telah mati otak.
Pasien itu diketahui memiliki kadar antibodi anti-A tinggi, yang berarti kemungkinan penolakan tertentu untuk ginjal tipe A.
Baca juga: Cerita Pasien Sakit Ginjal Bisa Bertahan Puluhan Tahun dan Sembuh
Alhasil, prosedur penghilangan antigen terlihat berhasil selama 2 hari.
“Tidak ada penolakan akut yang teramati. Cangkokan ditoleransi dengan baik tanpa bukti penolakan yang dimediasi antibodi selama 2 hari," tulis para peneliti.
Beberapa bukti reaksi imun terjadi pada hari ketiga, tetapi peneliti berusaha tenang.
Mereka menilai, informasi yang dikumpulkan bisa digunakan untuk merancang protokol klinis serius yang bisa dilakukan pada penerima yang masih hidup
Selain itu, tim juga menemukan bukti akomodasi, yaitu ketika organ donor dapat menjadi kebal terhadap cedera meskipun ada respons imun inang.
Studi ini diterbitkan dalam Jurnal Nature Biomedical Engineering pada Jumat (3/10/2025).
Baca juga: Ilmuwan Temukan Golongan Darah Baru Bernama Gwada Negatif, Satu-satunya di Dunia
Penelitian serupa pada paru-paru
Dilansir dari Live Science, Jumat (3/10/2025), ilmuwan telah mengembangkan cara mentransplantasikan organ dengan golongan darah yang tidak cocok sejak akhir 1980-an.
Proses tersebut rumit dan memakan waktu. Hingga pada 2022, peneliti baru menemukan prosedur donor menggunakan bantuan enzim yang disebut "enzim-converter O" atau "ECO".
Salah satu penulis studi sekaligus profesor biokimia di University of British Columbia, Stephen Withers berharap, metode ini bisa berhasil untuk semua organ yang lain.
"Proses ECO telah didemonstrasikan untuk paru-paru," ujar Withers.
"Ini seperti menghilangkan cat merah dari mobil dan membuka lapisan primer netralnya," sambung dia.
Baca juga: Benarkah Air Lemon Bisa Menghancurkan Batu Ginjal? Ini Kata Pakar Herbal
Dia menjelaskan, setelah golongan darah diubah atau dicocokkan, sistem kekebalan tubuh tidak lagi menganggap organ donor sebagai benda asing.
Dalam studi baru ini, Withers dan rekan-rekannya menggunakan ginjal tipe A menjadi tipe O dengan memberikan cairan khusus yang memakan waktu sekitar dua jam.
Sebagai catatan, prosedur ini tidak membersihkan organ dari antigen dari masalah secara permanen.
Meski begitu, penemuan ini dapat membantu mencegah reaksi terburuk dari sistem kekebalan tubuh terhadap organ donor.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang