KOMPAS.com - Warga Cirebon, Jawa Barat, sempat dikejutkan oleh kemunculan cahaya terang yang melesat di langit dan diikuti suara dentuman keras pada Minggu (5/10/2025) malam.
Fenomena langit tersebut sontak ramai dibicarakan di media sosial dan disebut sebagai meteor jatuh, setelah sejumlah video viral memperlihatkan bola api yang melintas cepat sebelum menghilang ke arah barat daya.
Profesor Astronomi BRIN Thomas Djamaluddin memastikan, cahaya terang dan dentuman keras yang terdengar di Cirebon disebabkan oleh jatuhnya meteor besar di perairan Laut Jawa.
“Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas,” ujar Thomas saat dikonfirmasi di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (6/10/2025).
Namun, fenomena meteor jatuh seperti ini bukanlah yang pertama di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, peristiwa serupa juga sempat terjadi di Lampung, Bone, Bengkulu, hingga Bali, yang semuanya menimbulkan cahaya terang di langit dan suara dentuman akibat benturan atmosfer.
Meteor yang pernah jatuh di Indonesia
Kompas.com meringkas sejumlah peristiwa meteor jatuh di Indonesia yang menimpa sejumlah daerah, di antaranya:
1. Meteor jatuh di Banggai Sulawesi (2021)Fenomena cahaya terang disertai dentuman keras mengejutkan warga Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, pada Selasa (16/3/2021) sekitar pukul 21.20 Wita. Kilatan cahaya yang terekam warga tampak begitu terang hingga menyerupai siang hari.
Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, memastikan bahwa benda bercahaya itu adalah meteoroid yang masuk ke atmosfer Bumi.
Marufin menjelaskan, meteor yang terlihat di langit Banggai tergolong bolide, yakni meteor besar yang sangat terang, bahkan pada puncaknya hampir seterang Bulan purnama.
Sementara itu, BMKG menegaskan tidak ada aktivitas gempa yang terdeteksi di wilayah tersebut.
Baca juga: 10 Fenomena Langit Oktober 2025, Ada 4 Hujan Meteor dan Supermoon
2. Meteor jatuh di Lampung Tengah (2021)Pada 28 Januari 2021, warga Lampung Tengah dibuat heboh oleh suara dentuman keras.
Suara misterius itu diduga berasal dari meteor yang jatuh di kawasan permukiman Punggur, Lampung Tengah.
Sebuah video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan momen warga menemukan batu aneh yang diduga berasal dari langit.
Batu itu ditemukan setelah menimpa atap rumah warga hingga menyebabkan kerusakan, sebelum akhirnya terkubur sebagian di tanah.
Dalam rekaman tersebut terlihat jelas atap rumah berlubang dan tanah di sekitar lokasi yang retak akibat benturan benda keras itu.
“Ya, saya dengar suara dentuman keras waktu maghrib, pas lagi nongkrong di belakang,” ujar Paijo, pemilik rumah yang terkena batu misterius itu dikutip dari Kompas TV (29/1/2021).
Paijo menambahkan, batu tersebut memiliki bentuk dan tekstur yang tak pernah ia lihat sebelumnya.
Baca juga: 6 Fenomena Astronomi yang Terjadi pada Oktober 2025, Ada Supermoon hingga Hujan Meteor
3. Dentuman keras di langit Bali (2021)
Dilansir dari Kompas.com (26/1/2021), pada 24 Januari 2021 sekitar pukul 11.00 Wita, warga di Buleleng, Bali, dikejutkan oleh cahaya terang di langit disertai dentuman keras.
BMKG mencatat adanya anomali getaran selama 20 detik di stasiun seismik Singaraja, namun memastikan bahwa sumbernya bukan gempa.
Peneliti Lapan saat itu, Rhorom Priyatikanto menduga, fenomena tersebut berasal dari meteor besar atau bolide yang masuk atmosfer dan meledak di udara.
“Meteor berukuran besar bisa memicu gelombang kejut hingga menimbulkan suara dentuman yang terdeteksi sensor gempa,” jelas Rhorom.
Ia menambahkan, tidak ada data benda buatan manusia yang jatuh di wilayah tersebut, sehingga kemungkinan besar meteor itu bersifat alami.
Baca juga: Ada Fenomena Hujan Meteor Aurigids pada 1 September 2025, Bisa Dilihat dari Indonesia
4. Benda langit jatuh dan meledak di Bengkulu (2015)Fenomena benda bercahaya yang jatuh dari langit sempat menggegerkan warga Desa Pelalo, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu pada 26 Oktober 2015 sekitar pukul 19.30 WIB.
Dikutip dari Kompas.com (27/10/2015), warga melaporkan melihat benda besar berselimut api meluncur ke arah kawasan hutan dan perbukitan sebelum terdengar ledakan keras yang mengguncang wilayah sekitar.
Upaya pencarian lokasi jatuhnya benda misterius itu dilakukan oleh TNI, Polri, dan warga setempat hingga dini hari pukul 03.00 WIB, namun belum ditemukan titik pasti jatuhnya benda tersebut.
Baca juga: Cara Menyaksikan Fenomena Hujan Meteor Perseid pada 12-13 Agustus 2025
5. Meteorit di Duren Sawit, Jakarta (2010)Meteorit pernah dilaporkan jatuh di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, hingga menimbulkan kerusakan di sebuah rumah meski sisa batu meteorit belum ditemukan.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Delima VI Gang 2 No 31, Malakasari, dan menjadi perhatian tim dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Analisis tim Lapan menunjukkan, meteorit diperkirakan jatuh dari arah barat daya, menghantam tembok bagian belakang lantai dua rumah hingga menimbulkan lubang di plafon.
Baca juga: Venus-Jupiter Sejajar Bareng Hujan Meteor 12 Agustus 2025, Seberapa Langka Hal Ini?
Sebagaimana diberitakan Kompas.com (8/10/2021), pada 9 Oktober 2009, warga Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, dikejutkan oleh dentuman keras disertai gempa ringan dan kilatan cahaya kemerahan di langit sekitar pukul 10.30 WITA.
Awalnya, banyak yang menduga suara itu berasal dari pesawat jatuh atau ledakan.
Namun, hasil analisis NASA menunjukkan bahwa ledakan tersebut berasal dari asteroid berdiameter 5–10 meter yang meledak di atmosfer dengan energi setara 50 kiloton TNT atau setara dua hingga tiga kali lebih kuat dari bom atom Perang Dunia II.
Ledakan ini bahkan terdeteksi oleh sistem infrasound internasional CTBTO yang biasanya digunakan untuk memantau uji coba nuklir.
Peristiwa di Bone itu menjadi catatan penting karena merupakan kejadian pertama di Indonesia di mana ukuran dan kekuatan ledakan asteroid berhasil diidentifikasi.
Baca juga: Cara Menyaksikan Hujan Meteor Delta Aquariids pada 29-30 Juli 2025
(Sumber: Kompas.com/Penulis: Nur Fitriatus Shalihah, Ellyvon Pranita | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang