Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Petronas Minta Maaf Usai Selebrasi Sampanye di Grand Prix F1 Singapura

Baca di App
Lihat Foto
TOSHIFUMI KITAMURA/AFP PHOTO
Ilustrasi GP F1. Peristiwa selebrasi sampanye terjadi setelah pembalap Mercedes-AMG Petronas George Russell memenangkan perlombaan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Presiden dan CEO perusahaan energi Malaysia Petronas Tan Sri Tengku Muhammad Taufik menyampaikan permintaan maaf atas partisipasinya dalam perayaan Formula One (F1) di Grand Prix Singapura, Minggu (5/10/2025).

Dalam perayaan podium tersebut diketahui dia turut menyemprotkan sampanye, dan sebagai seorang Muslim ia mengakui bahwa reaksi kebahagiaannya itu tidak pada tempatnya.

“Saya mengakui bahwa kegembiraan spontan saya dalam merayakan momen kemenangan itu mungkin tidak pada tempatnya," ucap Tengku Taufik, dikutip dari The Straits Times, Selasa (7/10/2025).

Baca juga: Malaysia Palsukan Data Kakek-Nenek 7 Pemain Naturalisasi, Bagaimana Awal Masalahnya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi penyemprotan sampanye

Dalam permintaan maafnya, Tengku Taufik juga meluruskan bahwa dia tidak mengonsumsi alkohol walaupun turut serta dalam selebrasi sampanye itu.

"Saya dengan tegas menyatakan bahwa saya tidak mengonsumsi alkohol," ujar Tengku Taufik.

"Sebagai seorang Muslim, saya seharusnya lebih menyadari sensitivitas yang terkait dengan keikutsertaan dalam perayaan semacam itu," sambung dia.

Karena itu, dia mengucapkan permintaan maaf atas ketidakpekaannya terkait perayaan sampanye yang tidak sesuai norma agama itu.

“Oleh karena itu, saya ingin meminta maaf atas segala pelanggaran yang tidak disengaja dan bertanggung jawab penuh atas tindakan saya," tutur dia.

Peristiwa tersebut terjadi setelah pembalap Mercedes-AMG Petronas George Russell memenangkan perlombaan, dikutip dari Malay Mail, Selasa (7/10/2025).

Sebagai sponsor utama tim, Tengku Taufik yang mewakili Petronas, menerima trofi juara dan bergabung dengan selebrasi penyemprotan sampanye bersama para pembalap.

Baca juga: Sejumlah Warga Malaysia di Perbatasan Jual BBM ke WNA, Tahu Harga di Negara Tetangga Lebih Mahal

Tuai pro dan kontra masyarakat

Dalam video yang beredar di media sosial, keikutsertaan Tengku Taufik menuai beragam reaksi dari masyarakat.

Masyarakat mengkritik partisipasi dia, walaupun sampanye yang disemprotkan merupakan non-alkohol.

Sementara itu, sebagian yang lain membela Tengku Taufik dan menyatakan bahwa ia tidak mengonsumsi alkohol.

Mereka menilai, menyemprotkan sampanye merupakan tradisi F1 yang sudah berlangsung lama.

Di samping kontroversi tersebut, Tengku Taufik juga menyampaikan pentingnya kemenangan tersebut dan komitmen lanjutan Petronas terhadap olahraga bermotor.

“Saya merasa terhormat ketika diundang untuk menerima trofi pemenang atas nama tim,” kata dia.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung. Keberhasilan yang kami raih saat ini dan di era mendatang, akan menjadi bukti nyata inovasi dan kemampuan Malaysia," pungkas dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi