KOMPAS.com - Lebih dari sepekan sejak bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur ambruk pada Senin (29/9/2025), proses identifikasi korban meninggal masih terus berlanjut.
Terbaru, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) berhasil mengidentifikasi 6 jenazah korban Ponpes Al Khoziny.
“Polda Jatim telah mengidentifikasi enam kantong jenazah. Dan enam kantong jenazah cocok dengan enam antemortem,” terang Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Khusnan Marzuki dikutip dari Antara, Rabu (8/10/2025).
Dia menjelaskan, proses identifikasi melibatkan hasil pemeriksaan medis, uji deoxyribonucleic acid (DNA), dan kecocokan properti pribadi.
Dengan penambahan 6 korban tersebut, total ada 40 korban meninggal Ponpes Al Khoziny yang telah berhasil diidentifikasi dari 67 kantong jenazah yang diterima RS Bhayangkara Polda Jatim.
"Saat ini, operasi DVI masih terus berjalan dengan pendalaman data antemortem dan postmortem,” kata Khusnan.
Baca juga: Daftar Lengkap 34 Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny yang Berhasil Diidentifikasi
5 body part belum teridentifikasi
Hingga Rabu (8/10/2025) pukul 19.00 WIB, Dinas Kesehatan Jatim melaporkan, total jumlah korban mencapai 165 orang dan 5 body part yang belum teridentifikasi.
165 data korban tersebut mencakup 61 korban meninggal, 3 pasien rawat inap, 100 pasien sudah pulang, serta 1 korban yang sudah pulang tanpa membutuhkan perawatan.
Selain Tim DVI RS Bhayangkara Polda Jatim dan Dinkes Jatim, penanganan jenazah juga melibatkan Tim NU Peduli Al-Khoziny dalam hal pemulasaran jenazah.
Salah satu dokter forensik dari tim DVI, Brigjen. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F., DFM mengungkapkan, identifikasi body part atau bagian tubuh korban adalah proses tersulit.
Selain itu, menurut Hastry, identifikasi kantong jenazah dalam kondisi utuh juga mengalami kesulitan lantaran sudah mengalami pembusukan, dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/10/2025).
Menurut dia, korban yang ditemukan lebih dari empat hari lebih sulit dikenali dibandingkan dengan korban yang ditemukan pada hari kedua.
Dia mengatakan, proses identifikasi jenazah dibagi dua tahap, yaitu primer dan sekunder. Identifikasi primer dilakukan terhadap DNA, sidik jari, dan gigi.
Lalu, identifikasi sekunder dilakukan berdasarkan ciri fisik, foto korban, dan properti di tubuhnya, misalnya pakaian.
Baca juga: 61 Orang Meninggal dalam Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny, Siapa yang Bertanggung Jawab?
Daftar 40 korban meninggal yang telah diidentifikasi
Berikut ini data nama dan alamat 40 korban meninggal Ponpes Al Khoziny yang berhasil diidentifikasi:
- Mohammad Fajri Ali (14), alamat Pabean Cantian, Surabaya
- Muhammad Nasi Hudin (15), alamat Bangka, Kepulauan Bangka Belitung
- Achmad Suwaifi (15), alamat Blega, Bangkalan
- Mochammad Haikal Ridwan (14), alamat Labang, Bangkalan
- Abdus Somad (17), alamat Kedungdung, Sampang
- Imam Junaidi (16), alamat Modung, Bangkalan
- Muhammad Anas Fahmi (15), alamat Kamal, Bangkalan
- Muhammad Reza Syfai Akbar (14), alamat Genteng, Surabaya
- Afifuddin Zarkasi (13), alamat Tandes, Surabaya
- Moh. Rizki Maulana Saputra (16), alamat Buduran, Sidoarjo
- Moh. Ubaidillah (17), alamat Blega, Bangkalan
- Virgiawan Narendra Sugiarto (16), alamat Karangbinangun, Lamongan
- Moh. Ali Sirojuddin (13), alamat Krembangan, Surabaya
- Muhammad Azam Habibi (14), alamat Semampir, Surabaya
- M. Maulidi Hasany Kamil (16), alamat Blega, Bangkalan
- Ahmad Fatoni Abil Falah (17), alamat Tanjungbumi, Bangkalan
- M. Azzan Albi Alfa Iman (17), alamat Blega, Bangkalan
- Khoirul Mutaqin (18), alamat Mojoroto, Kota Kediri
- Daul Milal (15), alamat Sitok Kapasan, Surabaya
- Nurudin (13), alamat Blega, Bangkalan
- Ahmad Rijalul Haq (16), alamat Dapuan Baru, Surabaya
- Moh. Royhan Mustofa (17), alamat Kamal, Bangkalan
- Abdul Fattah (18), alamat Asem Manunggal, Sampang
- Wasiyur Rohib (17), alamat Jalan Gayungan, Surabaya
- Moh. Aziz Pratama Yudistira (16), alamat Cikarang Utara, Bekasi
- Moh. Dafin (13), alamat Bulu Lor, Semarang
- M. Ali Rahbini (19), alamat Tambelang, Sampang
- Sulaiman Hadi (15), alamat Kolla Modung, Bangkalan
- Farhan (17), alamat Tenggilis Mejoyo, Surabaya
- Syafiuddin (15), alamat Kedungdung, Sampang
- Achmad Ghiffary Haekal Nur (17), alamat Sidokumpul, Gresik
- Muhammad Ubay Dillah (15), alamat Kubu Raya, Kalimantan Barat
- Achmad Alby Fahri (13), alamat Semampir, Surabaya
- Muhammad Soleh (22), alamat Bangka Belitung
- Maulana Alfan Ibrahimavic (15), alamat Pabean Cantikan, Surabaya
- Muhammad Mashudulhaq (14), alamat Dukuh Pakis, Surabaya
- Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), alamat Putat Jaya Sekolahan, Surabaya
- M. Agus Ubaidillah (14), alamat Krembangan, Surabaya
- Firman Nur (16), alamat Tembok Lor, Surabaya
- M Azka Ibadur Rahman (13) alamat Kenjeran, Surabaya.