KOMPAS.com - Seorang wanita asal China telah mengumpulkan potongan kuku sejak kecil untuk dijual seharga 150 yuan atau sekitar Rp 349.000 per kilogram (kg).
Wanita yang berasal dari Provinsi Hebei di utara China, menjual potongan kukunya sebagai bahan untuk pengobatan tradisional (Traditional Chinese Medicine/TCM).
Sebagaimana dilansir SCMP (23/9/2025), dalam pengobatan tradisional, kuku manusia disebut jin tui dan dipercaya memiliki khasiat untuk menghilangkan panas dan racun dari tubuh.
Selain itu, kuku manusia dipercaya dapat membantu mempercepat penyembuhan luka.
Baca juga: Arkeolog Temukan Pelabuhan Mesir Kuno, Diklaim Jadi Petunjuk Kuat Temukan Makam Cleopatra
Kuku manusia untuk pengobatan kuno
Dalam teks pengobatan China kuno karya tabib terkenal dari Dinasti Tang, Sun Simiao (581–682), berjudul Qianjin Yaofang atau Ramuan Berharga Senilai Seribu Emas untuk Keadaan Darurat, disebutkan bahwa kuku manusia sebagai salah satu bahan untuk mengobati perut kembung pada anak-anak.
Pada masa itu, para orang tua membakar potongan kuku mereka hingga menjadi abu, lalu mengoleskannya pada payudara sang ibu agar si anak dapat meminumnya bersama air susu.
Meski terdengar tidak lazim, penggunaan kuku manusia dalam pengobatan tradisional ternyata berlangsung cukup lama.
Seorang dokter senior pengobatan tradisional di Rumah Sakit Ketiga Universitas Peking, He Lan, mengungkapkan bahwa bahan tersebut masih diresepkan oleh tabib TCM di rumah sakit pada tahun 1960-an.
Namun, seiring ditemukannya bahan lain yang memiliki khasiat serupa, penggunaan kuku manusia mulai berkurang.
He juga menjelaskan, mendapatkan kuku dalam jumlah banyak tidak mudah, karena rata-rata orang dewasa hanya bisa menumbuhkan sekitar 100 gram kuku per tahun.
Menariknya, pada 2018, sebuah obat paten China bernama Hou Yan Wan, yang berasal dari resep TCM untuk mengobati radang tenggorokan, sempat menarik perhatian karena salah satu bahan utamanya adalah kuku manusia.
Baca juga: Termasuk Pengobatan Kuno, Ini Manfaat Minum Air Garam Hangat Setiap Pagi
Bagaimana kuku diolah menjadi obat?
Profesor Li Jimin dari Universitas Pengobatan Tradisional China di Chengdu menjelaskan, perusahaan farmasi membeli potongan kuku dari sekolah-sekolah dan desa-desa.
Kuku-kuku tersebut kemudian dibersihkan, disterilkan, diproses dengan panas, dan digiling menjadi bubuk.
Sebagian orang sempat khawatir soal sumber bahan itu, misalnya ada yang menjual kuku kaki mereka. Namun, Li menegaskan hal itu tidak akan terjadi.
Menurutnya, semua bahan dan produk obat harus melalui pemeriksaan menyeluruh sebelum dipasarkan.
Adapun, kuku bukan satu-satunya bahan aneh dari tubuh manusia yang digunakan dalam TCM. Gigi, rambut, bahkan ketombe juga tercatat sebagai bahan pengobatan tradisional.
Dalam Bencao Gangmu atau Kompendium Materia Medica karya tabib terkenal Li Shizhen pada abad ke-16, disebutkan bahwa ketombe yang tertinggal di sisir bisa dicampur dengan air beras atau anggur untuk mengobati sakit kepala.
Hal ini kemudian mendapatkan berbagai komentar dari warganet.
“Saya merasa jijik, kuku itu kan penuh kotoran,” komentar salah satu pengguna internet.
“Sebenarnya aman saja, karena perusahaan obat pasti sudah membersihkan dan mensterilkan kuku itu sebelum digunakan,” tulis pengguna lain.
“Pengobatan China memang penuh hal-hal yang mengejutkan,” ujar warganet lainnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang