Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayangkan Peniadaan Diskon Listrik, Ekonom: Itu Efektif dan Langsung Terasa di Masyarakat

Baca di App
Lihat Foto
Muhammad Idris/Money.kompas.com
Apakah Ada Batas Waktu Pembelian Diskon Listrik 50 Persen?
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan, pemerintah tidak akan lagi memberikan diskon tarif listrik pada 2025.

"Jadi, untuk diskon listrik, tidak kita berikan lagi. Tetapi diganti program yang lain," kata Airlangga dalam wawancara bersama "Kompas Bisinis" yang tayang di Kompas TV, Selasa (14/10/2025).

Airlangga menjelaskan, kebijakan tersebut akan digantikan dengan program lain sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada masyarakat.

Namun, ia belum mengungkap detail program pengganti itu dan menyebut bahwa pengumuman resminya akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Diskon Listrik Juni-Juli Batal, Dialihkan ke Bantuan Upah, Siapa yang Dapat?

Peniadaan diskon listrik kurang tepat

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menilai keputusan pemerintah untuk tidak lagi memberikan diskon tarif listrik tahun ini kurang tepat.

Menurutnya, kebijakan tersebut sebelumnya terbukti langsung membantu masyarakat dalam menjaga daya beli.

“Diskon tarif listrik itu efektif dan langsung terasa di masyarakat,” ujar Bhima kepada Kompas.com, Selasa (14/10/2025).

“Uang yang biasanya dipakai untuk beli token listrik bisa dialihkan untuk belanja kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.

Baca juga: 3 Hari Lagi, Ini Cara Dapat Diskon Listrik 50 Persen Juni 2025

Program diskon listrik punya dampak luas

Bhima juga menilai, program diskon listrik jauh lebih berdampak dibandingkan insentif lain seperti potongan harga tiket pesawat.

“Kalau dibanding diskon tiket pesawat, dampak ekonominya jauh lebih nyata diskon listrik,” ujarnya. Namun, ia menyebut kendala biasanya datang dari sisi teknis.

“Paling PLN yang keberatan karena kompensasinya cairnya lama,” katanya.

Ia pun menyarankan agar pemerintah melanjutkan program ini untuk jangka waktu tertentu dengan cakupan lebih luas.

Bhima menambahkan, perluasan penerima manfaat juga penting agar pelaku usaha kecil ikut merasakan dampaknya.

“Kalau bisa pengguna hingga 2.200 VA termasuk UMKM juga mendapatkannya,” pungkasnya.

Baca juga: Berbagai Promo HUT ke-80 RI Sepanjang Agustus 2025: Makanan, Diskon Listrik, hingga Tiket Kereta

Pengganti diskon listrik belum efektif dongkrak daya beli

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menilai keputusan pemerintah mengganti program diskon tarif listrik dengan program lain berpotensi kurang efektif dalam menjaga daya beli masyarakat.

Menurutnya, perubahan harga listrik terbukti langsung memengaruhi kemampuan konsumsi masyarakat.

“Jika tarif listrik turun, daya beli akan naik karena pengeluaran rumah tangga berkurang. Sebaliknya, jika tidak diturunkan, daya beli justru menurun,” ujarnya saat dihubungi terpisah, Selasa.

Fahmy menuturkan, diskon tarif listrik menjadi instrumen paling tepat sasaran karena manfaatnya langsung dirasakan kelompok berpenghasilan rendah, terutama pelanggan 450 VA dan 900 VA.

Baca juga: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Juni–Juli 2025, Bagaimana Mekanismenya?

“Selama ini subsidi listrik untuk golongan kecil sudah sangat tepat sasaran,” tambahnya.

Sementara, program pengganti seperti bantuan tunai atau subsidi transportasi umum tidak serta-merta meningkatkan daya beli.

Karena itu, ia menyarankan agar pemerintah tetap mempertahankan skema penurunan tarif listrik.

“Penurunan tarif listrik adalah langkah paling cepat dan tepat untuk menjaga daya beli rakyat, terutama masyarakat miskin,” tegasnya.

Baca juga: Pemerintah Beri Diskon Listrik 50 Persen mulai 5 Juni 2025, Berapa Tarif Normal?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi