Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Kapan Cuaca Panas di Indonesia Akan Terjadi? Ini Penjelasan BMKG

Baca di App
Lihat Foto
Pexels/Pixabay
BMKG perkirakan suhu hari ini mencapai 34°C. Sampai Kapan Cuaca Panas di Indonesia Terjadi? Ini Penjelasan BMKG
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Indonesia mengalami cuaca panas dalam beberapa hari terakhir.

Catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) per Senin (13/10//2025), suhu udara terpanas di Indonesia terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni 36,6 derajat Celcius.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan cuaca panas di Indonesia masih akan terjadi hingga beberapa pekan ke depan.

Fenomena ini disebabkan karena peralihan musim atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan yang terjadi pada bulan oktober 2025.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Citra Satelit BMKG Tangkap Wilayah Jateng dan Jatim Berwarna Putih Saat Cuaca Panas, Apa Artinya?

Sampai kapan cuaca panas di Indonesia berakhir?

Guswanto mengatakan, potensi cuaca panas di Indonesia diperkirakan masih terjadi hingga awal tahun depan.

"Cuaca panas diperkirakan akan berakhir pada akhir 2025 hingga awal 2026, tergantung stabilitas atmosfer dan masuknya angin baratan," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (14/10/2025).

Guswanto menyampaikan, cuaca panas yang terjadi di Indonesia disebabkan akibat posisi Matahari yang sudah bergeser ke selatan Indonesia.

Hal itu menyebabkan pertumbuhan awan hujan menjadi jarang, terutama di wilayah selatan.

"Minimnya pertumbuhan awan menyebabkan tidak ada awan yang menutup sinar Matahari sehingga terasa secara langsung," ucap Guswanto.

Inilah yang menyebabkan suhu udara terasa sangat panas di beberapa wilayah di Indonesia.

Meski demikian, di tengah potensi cuaca panas yang terjadi, BMKG mencatat bahwa hampir smeua daerah di Indonesia bakal mengalami musim hujan pada November 2025.

Guswanto mengatakan, Indonesia sebenarnya sudah memasuki musim hujan sejak Agustus 2025. Namun, karena wilayahnya yang luas, maka periode musim hujan tidak terjadi secara serentak.

"Nanti di Desember, Januari, Februari itu sudah serentak," ucapnya.

Baca juga: Ahli Gizi: Ini Makanan dan Minuman yang Efektif Cegah Dehidrasi Saat Cuaca Panas

Imbauan BMKG terkait cuaca panas

Terkait potensi cuaca panas yang masih terjadi hingga beberapa bulan kedepan, Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengimbau kepada masyarakat di Indonesia untuk menjaga daya tahan tubuh.

Pasalnya, perubahan suhu yang cukup kontras itu diperkirakan terjadi antara siang hingga malam hari.

Berikut adalah imbauan BMKG terkait cuaca panas di Indonesia:

  1. Menjaga kondisi kesehatan tubuh, terutama bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan daya tahan tubuh rendah.
  2. Mencukupi kebutuhan cairan dengan memperbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi.
  3. Menghindari paparan langsung sinar matahari terlalu lama, khususnya pada siang hari ketika radiasi matahari paling kuat.
  4. Menggunakan pelindung diri seperti topi, payung, atau tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.
  5. Tetap waspada terhadap potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang pada sore hingga malam hari selama masa peralihan musim ini.

Masyarakat juga dapat mengakses informasi dan peringatan cuaca resmi langsung melalui website resmi BMKG (www.bmkg.go.id).

Aplikasi Info BMKG yang tersedia di Play Store dan App Store juga dapat dimanfaatkan untuk memperoleh data cuaca yang akurat dan terkini.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi