KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Jepang untuk pertama kalinya menyetujui penjualan pil kontrasepsi darurat Norlevo tanpa resep dokter mulai Senin (20/10/2025).
Dikutip dari The Japan Times, Senin (20/10/2025), keputusan Pemerintah Jepang tersebut diumumkan oleh perusahaan farmasi Aska Pharmaceutical, yang memperoleh izin untuk memasarkan obat itu.
Menurut Aska Pharmaceutical, pemberian akses yang lebih luas terhadap pil ini diharapkan dapat memberdayakan perempuan Jepang dalam menjaga kesehatan reproduksi mereka.
Meski tanggal pasti peluncurannya belum diumumkan, perusahaan menargetkan penjualan akan dimulai dalam tahun ini.
Pil Norlevo nantinya akan dikategorikan sebagai “obat yang perlu panduan”, artinya pembeli tetap harus mengonsumsi di hadapan apoteker profesional.
Sebagai informasi, pil kontrasepsi darurat telah dijual bebas di lebih dari 90 negara, dan digunakan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Baca juga: Dokter di Inggris Kembangkan Pil Tinja untuk Pengobatan Infeksi Bakteri Super
Bisa dibeli tanpa batas usia dan izin orang tua
Norlevo bekerja dengan menghentikan perkembangan sel telur atau mencegahnya menempel di dinding rahim.
Obat ini paling efektif jika dikonsumsi dalam waktu tiga hingga lima hari setelah berhubungan seksual tanpa pengaman.
Sebelumnya, untuk mendapatkan pil ini di Jepang, perempuan harus menjalani pemeriksaan dokter dan membawa resep.
Kini, Norlevo dapat dibeli tanpa batasan usia maupun izin orang tua.
Sebagaimana dilaporkan BBC pada Senin (20/10/2025), kebijakan baru ini dinilai sebagai langkah besar di negara yang selama ini dikenal memiliki pandangan konservatif soal kontrasepsi.
Baca juga: Bukan Kecubung, Puluhan Warga Kalsel Keracunan karena Konsumsi Pil Putih Tanpa Merek
Berawal dari uji coba dan perdebatan
Aska Pharmaceutical telah lebih dulu melakukan uji coba penjualan tanpa resep pada 2024 di 145 apotek.
Namun, langkah tersebut sempat menuai kritik dari sejumlah kelompok hak asasi manusia (HAM) yang khawatir akan penyalahgunaan.
Sebaliknya, kelompok pendukung menilai kebijakan baru ini justru memudahkan perempuan muda, termasuk korban kekerasan seksual, untuk mendapatkan akses kontrasepsi darurat.
Diskusi mengenai penjualan bebas pil kontrasepsi darurat sebenarnya sudah dimulai sejak 2017, namun pemerintah Jepang baru memberi lampu hijau tahun ini.
Norlevo dan versi generik berbahan aktif levonorgestrel diketahui paling efektif bila diminum dalam 72 jam setelah hubungan seksual tanpa pengaman, dengan tingkat keberhasilan mencapai sekitar 80 persen.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang