7 Kepribadian Orang yang Suka Baca Buku Nonfiksi Ketimbang Fiksi, Apa Saja?
KOMPAS.com - Pecinta buku biasanya terbagi menjadi dua golongan besar, yakni mereka yang gemar membaca buku fiksi dan mereka yang lebih suka buku nonfiksi.
Dilansir dari BBC, buku fiksi berisi kisah rekaan yang menggugah imajinasi, seperti novel romantis, puisi, atau drama.
Sementara buku nonfiksi berisi fakta-fakta nyata yang tidak bisa dikarang bebas, misalnya biografi, buku pelajaran, atau laporan jurnalistik.
Menurut studi dalam International Journal of Personality Psychology, orang yang lebih menyukai membaca nonfiksi cenderung memiliki kecerdasan tinggi dan stabilitas emosi yang baik.
Namun ternyata, kegemaran membaca nonfiksi juga berkaitan dengan sejumlah karakter kepribadian unik lainnya.
Baca juga: 12 Karakter Langka Manusia, Ada Pilih Bahagia Ketimbang Kaya
7 karakter orang yang suka membaca buku nonfiksi
Untuk dipahami, berikut adalah sejumlah karakter khas orang yang lebih suka membaca buku nonfiksi dibanding fiksi:
1. Lebih suka memahami daripada menghindar dari masalah
Dilansir dari VegOut Magazine, Minggu (19/10/2025), ketika menghadapi masalah, pembaca nonfiksi cenderung langsung mencari solusi melalui berbagai sumber seperti Google atau buku referensi.
Alih-alih menenangkan diri dulu, mereka ingin segera memahami situasi dengan fakta yang jelas.
Tak heran, mereka bisa betah menonton video edukasi atau tutorial di YouTube selama berjam-jam demi mendapatkan jawaban.
2. Gemar introspeksi diriBuku psikologi dan pengembangan diri sering menjadi sarana refleksi bagi pembaca nonfiksi.
Jenis bacaan ini membantu mereka memahami kebiasaan, hubungan, dan cara berpikir sendiri.
Penelitian menunjukkan, pembaca nonfiksi cenderung menemukan motivasi hidup dari proses memahami diri dan dunia di sekitarnya.
3. Didorong oleh pertumbuhan, bukan fantasiBerbeda dengan pembaca fiksi yang mencari hiburan, pembaca nonfiksi biasanya didorong oleh rasa ingin tahu dan semangat belajar.
Mereka menikmati kisah nyata yang memberi strategi, wawasan, dan perspektif baru untuk berkembang.
Bagi mereka, membaca bukan sekadar kegiatan santai, melainkan bagian dari proses bertumbuh.
Baca juga: Dawit Isaak Library, Perpustakaan bagi Buku Terlarang dan Karya Penulis yang Dibungkam
4. Tidak menoleransi hal-hal yang tak pentingPembaca nonfiksi cenderung menyukai hal-hal yang to the point.
Mereka berorientasi pada detail dan kedalaman, serta enggan terjebak dalam basa-basi atau percakapan yang dangkal.
Bukan berarti sinis, tetapi otak mereka memang tidak menyukai hal-hal samar yang dianggap tidak relevan.
5. Nyaman dengan ketidakpastianPembaca nonfiksi memiliki paradoks unik: menyukai fakta, tetapi juga mampu menerima ketidakpastian.
Dengan banyaknya wawasan yang dimiliki, mereka paham bahwa hidup penuh hal tak terduga.
Karena itu, mereka cenderung tenang dan tidak panik ketika menghadapi situasi sulit, serta lebih dewasa dalam menanggapi perubahan.
Mereka tidak butuh diyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja — cukup diberi kebenaran, meski belum pasti atau terasa tidak nyaman.
6. Mandiri secara emosionalPembaca nonfiksi biasanya mengelola emosi dengan logika.
Alih-alih larut dalam kesedihan, mereka lebih memilih membaca buku pengembangan diri untuk memahami perasaan mereka.
Dengan cara itu, mereka belajar merespons emosi secara sadar dan rasional — ciri khas orang dengan kecerdasan emosional tinggi.
Baca juga: Menghabiskan Masa Kecil dengan Barang Lungsuran? Anda Punya 9 Karakter Ini secara Tidak Sadar
7. Selektif terhadap waktu dan energiBuku nonfiksi bukan bacaan ringan, sehingga membacanya butuh fokus dan kesabaran.
Karena itu, pembaca nonfiksi cenderung disiplin dan selektif dalam menggunakan waktu serta energinya.
Kebiasaan ini terbawa ke kehidupan sehari-hari: mereka berhati-hati dalam memilih pertemanan, pekerjaan, dan keputusan penting lainnya.
Anda sendiri termasuk orang yang lebih menikmati fakta dan logika daripada imajinasi?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang