Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Danone soal Video Dedi Mulyadi Sidak Sumber Air AQUA

Baca di App
Lihat Foto
Pixabay/Pexels
Ilustrasi Air. Penjelasan Danone soal Video Dedi Mulyadi Sidak Sumber Air Aqua
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Potongan konten video Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyidak lokasi pengolahan air mineral AQUA, viral di media sosial Instagram.

Video tersebut awalnya diunggah di kanal YouTube pribadi Kang Dedi Mulyadi pada Selasa (21/10/2025).

Sehari berselang, video tersebut telah ditonton sebanyak 1,1 juta kali.

Dalam video berdurasi 26 menit 51 detik itu, Dedi menanyakan dari mana sumber air yang digunakan. Apakah berasal dari sungai atau dari mata air.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, jawaban karyawan tampaknya mengagetkannya.

"Ngambil airnya dari sungai?" tanya Dedi.

"Airnya dari bawah tanah, Pak," jawab karyawan tersebut.

Dedi mengira selama ini sumber air yang digunakan perusahaan tersebut berasal dari air permukaan atau mata air.

Dia khawatir, jika air yang digunakan berasal dari bawah tanah, proses pengeborannya dapat berdampak ke lingkungan sekitar, seperti pergeseran tanah hingga longsor.

Lantas, bagaimana penjelasan Danone terkait hal ini?

Baca juga: Penjelasan Danone soal Video Jentik Hitam di Dalam Galon Aqua Tersegel

Penjelasan Danone soal sumber air AQUA

Dikutip dari laman AQUA, Danone meluruskan disinformasi yang beredar di media sosial soal sumber air Aqua.

Perusahaan itu membantah bahwa sumber air AQUA berasal dari sumur bor biasa.

Sumber air AQUA berasal dari akuifer tertekan di kedalaman 60-140 meter.

Air di akuifer tertekan adalah air yang memiliki lapisan pelindung alami berupa bebatuan yang tidak bisa dilewati air.

Dengan begitu, air yang diambil bebas dari kontaminasi aktivitas manusia dan aman.

"AQUA menggunakan air dari akuifer dalam yang merupakan bagian dari sistem hidrogeologi pegunungan," tulis Aqua.

Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Sebagian titik sumber juga bersifat self-flowing (mengalir alami).

Hal ini berbeda dengan sumur gali masyarakat yang berada di lapisan akuifer bebas, yakni lapisan batuan pembawa air yang tidak dilapisi pelindung di atasnya.

Di sisi lain, AQUA juga berasal dari 19 sumber air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia. Masing-masing sumber air dipilih melalui proses seleksi yang ketat dan melibatkan beberapa unsur berikut ini:

  • 9 kriteria ilmiah
  • 5 tahapan evaluasi
  • Minimal 1 tahun penelitian.

Proses ini juga melibatkan tim ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti geologi, hidrogeologi, geofisika, dan mikrobiologi.

Tak hanya sumber air yang terjaga, proses produksi AQUA juga dijaga kemurniannya.

Aqua menerapkan sistem pengemasan otomatis tanpa sentuhan tangan manusia. Proses ini mencakup sebagai berikut:

  • Pengaliran air melalui pipa stainless food-grade dengan kekedapan optimal
  • Pengolahan dengan mesin berteknologi tinggi
  • Pengujian lebih dari 400 parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi
  • Pemenuhan standar keamanan pangan dari BPOM dan SNI.

Baca juga: Cara Mengecek Galon Aqua Asli atau Palsu, Simak Tanda pada Tutupnya

Produksi tidak mengganggu aktivitas masyarakat

Soal mengambil air di kedalaman tertentu, Danone memastikan bahwa produksinya tidak mengganggu penggunaan air masyarakat.

"Air yang digunakan AQUA berasal dari lapisan dalam yang tidak bersinggungan dengan air permukaan yang digunakan masyarakat," jelas Aqua.

Proses pengambilan air juga dilakukan sesuai dengan izin pemerintah dan diawasi secara berkala oleh pemerintah daerah dan pusat melalui Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

AQUA bahkan memiliki Kebijakan Perlindungan Air Tanah Dalam (Ground Water Resources Policy) yang mengatur bahwa pengelolaan sumber daya air harus menjamin kemurnian dan kualitas sumber air, menjaga kelestarian sumber daya airnya, dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di wilayah operasional.

Serta melindungi dan mempromosikan adat dan cagar budaya di sekitar wilayah operasionalnya.

Baca juga: Harga Kulkas AQUA 2 Pintu

Aktivitas produksi tak sebabkan pergeseran tanah

Lebih lanjut, Danone memastikan bahwa masyarakat tak perlu khawatir dengan aktivitas produksi AQUA yang disebut dapat menyebabkan pergeseran tanah.

Berdasarkan kajian bersama UGM, pengambilan air dilakukan secara hati-hati dan tidak menyebabkan pergeseran tanah atau longsor.

Namun, faktor lain seperti perubahan tata guna lahan dan deforestasi juga berpengaruh.

Oleh karena itu, AQUA aktif melakukan konservasi dan pemantauan lingkungan secara berkala serta melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan setempat untuk mengelola sumber daya air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir sehingga terjaga kualitas dan kuantitasnya.

Hal ini juga bertujuan untuk menjaga area tangkapan dan resapan air tetap terjaga fungsi dan keberlanjutannya.

Klarifikasi pihak Danone ini juga sudah disampaikan langsung melalui kanal YouTube Kang Dedi Mulyani Channel yang tayang pada Rabu (22/10/2025).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi