Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sempat Tolak Rumah Pensiun, Ini Update Terbaru Pembangunannya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
Proses pembersihan lahan yang akan dibangun rumah pensiun Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Setelah dua periode menjabat, Mantan Presiden Joko Widodo bersiap menempati rumah pensiun Jokowi di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. 

Rumah dua lantai ini dibangun di atas lahan seluas 1,2 hektare dan disebut sebagai kediaman resmi yang disiapkan negara untuk Jokowi setelah masa jabatannya berakhir. 

Baca juga: Mantan Presiden dan Wapres RI Berhak Dapat Rumah Pensiun, Ini Aturan Lengkapnya

Padahal, di awal rencana pembangunan beberapa tahun lalu, Jokowi sempat menolak fasilitas tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana cerita penolakan Jokowi dan update mengenai proses pembangunan terkini?

Pernah tolak rumah pensiun dari negara

Rencana pembangunan rumah Jokowi di Colomadu sebenarnya sudah muncul sejak 2017, saat masa jabatan pertamanya bersama Jusuf Kalla. 

Kala itu, pemerintah telah menyiapkan lahan dan mekanisme pembangunan sesuai aturan rumah kediaman bagi mantan presiden. Namun, Jokowi menolak tawaran tersebut.

"Namun, Pak Jokowi (saat itu) menolak,” kata Bey Machmudin, Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden kala itu, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).

Menurut Bey, penyediaan rumah pensiun bagi presiden diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120 Tahun 2022. 

Ketentuan itu menetapkan bahwa rumah diberikan setelah masa jabatan berakhir, dengan lokasi dan desain disesuaikan kebutuhan mantan kepala negara dan keluarga.

Jokowi baru menyetujui pembangunan rumah setelah terpilih kembali untuk periode kedua. Pemerintah pun memproses pengadaan tanah pada Oktober 2022 melalui Sekretariat Negara.

"Beliaunya enggak-enggak terus, akhirnya sekarang rumah pensiun di Colomadu belum jadi," ujar Menteri Sekretaris Negara saat itu Pratikno, pada Oktober 2024. 

Baca juga: Rumah Pensiun Jokowi Belum Selesai Saat Masa Jabatan Presiden Berakhir, Mensesneg Ungkap Penyebabnya

Progres pembangunan capai 95 persen

Pembangunan dimulai pada Juni 2024 dan kini mencapai tahap finishing. Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono, mengatakan pekerjaan proyek dibagi dua tahap.

“Tahap pertama sudah selesai 100 persen, sementara tahap kedua masih proses finishing,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/10/2025).

Menurut Slamet, bangunan utama sudah rampung sekitar 90–95 persen, sementara pagar baru setengah. 

"Kalau progres sekarang masih tahap finishing... bangunan utama sudah 90–95 persen, tapi pagar baru sekitar 50 persen," jelasnya.

Rumah Jokowi di Colomadu disebut akan memiliki taman luas serta area akses khusus pengamanan.

Baca juga: Terungkap, Jokowi Pernah Tolak Pemberian Rumah Pensiun dari Negara pada 2018

Lokasi strategis di jalur utama Solo–Karanganyar

Kediaman baru ini berlokasi di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, sekitar 13 menit dari Bandara Adi Soemarmo. 

Area sekitar tidak bersebelahan langsung dengan permukiman warga, melainkan diapit dua rumah makan dan dekat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Harga tanah di kawasan tersebut kini mencapai Rp10–15 juta per meter persegi, seiring pesatnya pembangunan di sekitar Colomadu. Warga berharap rumah Jokowi Karanganyar segera rampung agar presiden bisa menempatinya setelah pensiun.

"Harapannya cepat selesai dan beliau bisa menempati rumah ini. Warga juga berharap bisa berinteraksi dengan beliau," kata Slamet.

(Sumber: Kompas.com/Romensy Augustino, Dian Erika Nugraheny| Krisiandi, Diamanty Meiliana)

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi