KOMPAS.com - Meskipun tidak ada peringatan khusus di Indonesia, tanggal 25 Oktober menjadi momen istimewa di berbagai belahan dunia.
Pada Sabtu (25/10/2025), masyarakat internasional menandai beragam peringatan unik.
Baca juga: 15 Negara dengan Hari Libur Terbanyak di Dunia, Mana Saja?
Adapun peringatan tersebut mulai dari Hari Seniman Internasional, Hari Pasta Sedunia, Hari Opera Sedunia, hingga Pekan Kesadaran Tumor Otak Internasional.
Masing-masing memiliki makna dan sejarah tersendiri yang menarik untuk disimak.
Lantas, seperti apa asal-usul dan cara dunia memperingatinya?
Hari Seniman Internasional
Dunia merayakan International Artist Day atau Hari Seniman Internasional setiap 25 Oktober untuk menghargai peran seni sebagai ekspresi manusia. Selama ini, seni telah merekam sejarah, menggambarkan keindahan, hingga memprotes kenyataan hidup.
Peringatan ini menjadi momen untuk menghormati para seniman di berbagai bidang mulai dari lukisan, patung, musik, fotografi, hingga arsitektur.
Dilansir dari National Today, sejarah dukungan terhadap seni di dunia modern dimulai sejak era Presiden Kennedy pada 1960-an yang menunjukkan kepeduliannya terhadap dunia seni dan budaya.
Kebijakan itu berlanjut lewat pembentukan National Endowment for the Arts oleh Presiden Johnson dan berbagai inisiatif lain yang menegaskan pentingnya seni dalam pembangunan bangsa.
Hingga kini, institusi seperti Museum of Modern Art (MoMA) di New York terus menjadi simbol komitmen dunia terhadap seni melalui renovasi besar dan akses publik yang luas.
Hari Seniman Internasional mengingatkan kita bahwa tanpa seni, tidak akan ada sejarah dan budaya. Peringatan ini juga menjadi dorongan bagi masyarakat untuk kembali berkunjung ke museum, mendukung seniman lokal, atau bahkan mencoba menciptakan karya sendiri.
Baca juga: Selain Hari Dokter Indonesia, 24 Oktober 2025 Memperingati Apa?
Hari Pasta Sedunia
World Pasta Day atau Hari Pasta Sedunia dirayakan setiap 25 Oktober untuk menghormati salah satu makanan paling populer dan serbaguna di dunia. Sejak pertama kali dibuat ribuan tahun lalu, pasta telah menjadi simbol kelezatan dan budaya kuliner global.
Dikutip dari National Today, peringatan ini pertama kali diresmikan pada tahun 1995 melalui World Pasta Congress, yang dihadiri 40 produsen pasta dari berbagai negara.
Meski banyak mitos menyebut Marco Polo membawa pasta dari China, catatan sejarah menunjukkan bahwa masyarakat Italia Selatan sudah mengonsumsi pasta sejak abad ke-14 karena mudah disimpan dan dibawa dalam pelayaran.
Popularitasnya terus meningkat hingga akhirnya menjadi bagian penting dari diet Mediterania, dikenal karena nilai gizinya yang seimbang dan kemampuannya beradaptasi dalam berbagai hidangan.
Selain itu, Hari Pasta Dunia bukan hanya tentang menikmati spaghetti atau lasagna favorit, tetapi juga merayakan kreativitas dapur di seluruh dunia.
Baca juga: Kalender 2026 Masehi, Hijriah, Jawa, dan Long Weekend, Bisa Libur hingga 7 Hari
Hari Opera Sedunia
World Opera Day atau Hari Opera Sedunia diperingati setiap 25 Oktober. Peringatan ini merupakan ajang penghormatan terhadap salah satu seni pertunjukan klasik tertua di dunia.
Selama lebih dari 400 tahun, opera tetap bertahan dan berevolusi, menghadirkan perpaduan musik, teater, dan cerita yang menginspirasi banyak generasi.
Dilansir dari Days of the Year,peringatan ini pertama kali diluncurkan pada 2019, hasil kolaborasi tiga organisasi besar: OPERA America, Opera Europa, dan Ópera Latinoamérica.
Tanggal 25 Oktober dipilih karena bertepatan dengan ulang tahun dua komponis legendaris, Georges Bizet (pencipta Carmen) dan Johann Strauss II (pencipta The Blue Danube).
Hari Opera Sedunia juga melanjutkan semangat National Opera Week yang telah berlangsung selama satu dekade di Amerika Serikat sebagai bentuk apresiasi terhadap keberagaman seni opera modern.
Setiap tahun, Hari Opera Sedunia mengusung tema berbeda, seperti Opera Reboot (2021) dan Unboxing Opera (2022), untuk menarik minat generasi baru.
Baca juga: 23 Oktober 2025 Hari Apa? Ini Daftar Peringatannya
Pekan Kesadaran Tumor Otak Internasional
Pekan Kesadaran Tumor Otak Internasional diperingati setiap tahun antara 25 Oktober hingga 1 November, sebagai upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penyakit tumor otak.
Kondisi tersebut terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di otak, menimbulkan gejala seperti sakit kepala, mual, atau kejang. Sebagian besar tumor otak bersifat jinak (benign), tetapi sebagian lainnya bisa ganas (malignant) dan bahkan menyebar dari organ lain, yang dikenal sebagai tumor otak sekunder.
Dilansir dari National Today, pekan ini pertama kali diselenggarakan pada 1997 untuk mengedukasi publik sekaligus mendorong pendanaan riset medis.
Inisiatif ini lahir dari peran berbagai organisasi, seperti National Brain Tumor Foundation (N.B.T.F.) yang berdiri di San Francisco pada 1981 dan Brain Tumor Society (B.T.S.) yang dibentuk di Boston pada 1989 setelah seorang anak bernama Seth meninggal akibat tumor otak.
Kedua lembaga ini kemudian bergabung pada 2008 menjadi National Brain Tumor Society, memperkuat jaringan riset dan dukungan pasien di seluruh dunia.
Selama Pekan Kesadaran Tumor Otak, masyarakat didorong untuk memakai warna oranye atau abu-abu, berbagi informasi di media sosial dengan tagar seperti #BrainTumorAwarenessWeek, dan mengikuti kegiatan amal untuk mendukung penelitian.
Melalui kampanye ini, dunia diingatkan bahwa kesadaran dan kepedulian bisa menyelamatkan banyak nyawa serta memberi harapan bagi para penyintas tumor otak di berbagai negara.
Baca juga: Selain Hari Santri Nasional, Tanggal 22 Oktober 2025 Memperingati Apa?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang