KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan penemuan jasad seorang pria di dalam rumah yang dipenuhi sampah viral di media sosial TikTok pada Minggu (26/10/2025).
Video berdurasi sekitar 1 menit itu memperlihatkan kondisi rumah yang penuh tumpukan sampah di hampir setiap ruangan.
Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa pemilik rumah telah hidup menyendiri selama delapan tahun dan hanya keluar rumah untuk membeli makanan.
“Warga Pati dihebohkan dengan penemuan mayat di perumahan yang dipenuhi sampah. Menurut saksi, sudah delapan tahun hidup menyendiri dan hanya keluar saat beli makan,” demikian keterangan dalam video yang diunggah akun TikTok @aya***.
Hingga Senin (27/10/2025), video tersebut telah ditonton lebih dari 1,3 juta kali oleh pengguna TikTok lainnya.
Baca juga: Otoritas Gaza Sebut Israel Curi Organ Jenazah Warga Palestina
Kronologi penemuan mayat di rumah penuh sampah
Kapolsek Margorejo, AKP Dwi Kristiawan, membenarkan peristiwa tersebut memang terjadi di Kabupaten Pati, tepatnya di Perumahan Taman Anggrek, Dukuh Cacah, Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo.
“Betul, warga yang meninggal dunia tinggal di Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati,” ujar Dwi saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Korban diketahui bernama Yofi Lefiandri (50), warga asal Bandung yang tinggal seorang diri di rumah tersebut.
Penemuan jasad bermula ketika salah satu tetangga mencium bau busuk dari arah rumah Yofi sekitar pukul 13.00 WIB, Sabtu (25/10/2025).
Warga yang curiga karena korban sudah sekitar lima hari tidak terlihat keluar rumah kemudian melapor ke perangkat desa.
Perangkat desa bersama Bhabinkamtibmas lalu meneruskan laporan ke Polsek Margorejo.
Tak lama, tim gabungan dari Polsek Margorejo, Inafis Polresta Pati, Puskesmas Margorejo, serta BPBD Kabupaten Pati mendatangi lokasi kejadian.
“Saat kami tiba, pintu rumah dalam keadaan terkunci dari dalam. Setelah dibuka bersama tim, korban ditemukan sudah meninggal dunia di dalam kamar,” kata Dwi.
Korban ditemukan dalam posisi duduk di lantai kamar. Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Margorejo, dr. Bambang Priambodo, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Diperkirakan korban sudah meninggal dunia lebih dari enam hari akibat serangan jantung (cardiac arrest).
Baca juga: Update Ponpes Al Khoziny: 60 Jenazah Santri Ditemukan, 3 Masih Dicari di Sektor A1 dan A2
Korban dikenal tertutup dan jarang berinteraksi
Berdasarkan keterangan warga sekitar, Yofi dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bersosialisasi.
Ia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan memesan makanan serta barang melalui layanan daring seperti Grab.
“Korban dikenal hidup menyendiri. Karena semua kebutuhan dipenuhi secara online, warga tidak menyadari bahwa korban sudah meninggal dunia beberapa hari,” ujar Dwi.
Imbauan Polisi
Dwi menambahkan, pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah sesuai prosedur, mulai dari pemeriksaan medis, pencatatan keterangan saksi, hingga pelaporan resmi.
Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama bagi mereka yang mengetahui ada tetangga yang hidup seorang diri.
“Kejadian ini menjadi pengingat agar kita tidak menutup diri dari lingkungan dan tetap menjaga hubungan sosial. Kepedulian warga bisa membantu mencegah peristiwa seperti ini terulang,” kata Dwi.
Saat ini, jenazah korban telah dievakuasi untuk pemeriksaan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Polisi memastikan tidak ditemukan unsur kekerasan, dan kematian korban murni disebabkan oleh penyakit yang dideritanya.
Baca juga: Kenapa Demo Pati 25 Agustus Batal? Inisiator Mundur, AMPB Tegaskan Sikap
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang