KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah wilayah di Indonesia masuk puncak musim hujan pada November hingga Desember 2025.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan hasil analisis, puncak musim hujan di Indonesia secara umum akan terjadi sejak November 2025 hingga Februari 2026.
Sementara itu, awal musim hujan sudah terpantau sejak Agustus 2025 dan diperkirakan berlangsung hingga April 2026.
“Dibandingkan dengan rerata klimatologis 1991–2020, awal musim hujan tahun ini cenderung maju di sebagian besar wilayah Indonesia,” ujar Dwikorita dikutip dari laman resmi BMKG, Rabu (29/10/2025).
Berikut daftar wilayah Indonesia yang masuk puncak musim hujan November hingga Desember 2025.
Baca juga: Siapkan Payung, Berikut 7 Wilayah Indonesia yang Masuk Musim Hujan Mulai November 2025
Daftar Wilayah Indonesia yang Masuk Puncak Musim Hujan November-Desember 2025
Jumlah wilayah Indonesia yang diprediksi masuk puncak musim hujan pada November-Desember 2025 mencapai 235 zona musim (ZOM) dengan persentase sebesar 33,6 persen.
Wilayah tersebut mencakup:
- Sebagian besar Sumatera
- Banten bagian selatan
- Jawa Barat bagian selatan
- Jawa Tengah bagian selatan
- Sebagian Jawa Timur
- Sebagian besar Kalimantan
- Sulawesi bagian utara
- Sulawesi bagian barat
- Sebagian Maluku Utara
- Sebagian Maluku
- Sebagian Papua Barat
- Papua bagian tengah.
Dwikorita juga mengungkap daftar wilayah yang diprediksi mengalami puncak musim hujan pada Januari-Februari 2026.
Jumlah wilayah yang masuk puncak musim hujan selama periode tersebut mencapai 176 ZOM atau 39,5 persen.
Berikut daftar selengkapnya:
- Jambi bagian selatan
- Bengkulu bagian selatan
- Sumatera Selatan bagian timur
- Sebagian besar Jawa
- Bali, Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Utara bagian barat
- Gorontalo bagian barat
- Sebagian Maluku
- Sebagian Papua Barat
- Sebagian besar Papua.
Baca juga: Benarkah Munculnya Laron Pertanda Datangnya Musim Hujan? Ini Kata Peneliti BRIN
Wilayah yang Alami Musim Hujan di Atas Normal
Dwikorita menambahkan, jika dibandingkan dengan rerata klimatologis 1991–2020, sebanyak 294 ZOM (42,1 persen) wilayah akan masuk awal musim hujan yang lebih cepat (maju).
Sementara itu, 50 ZOM (7,2 persen) wilayah sama dengan normalnya dan 56 ZOM (8,0 persen) wilayah akan mengalami musim hujan yang lebih lambat (mundur).
Kondisi tersebut menandakan bahwa mayoritas wilayah Indonesia diprediksi menghadapi musim hujan lebih cepat dari biasanya.
Meski begitu, sifat hujan secara umum pada musim hujan 2025/2026 diprediksikan pada kategori normal (69,5 persen) yang artinya curah hujan musiman tidak jauh berbeda dengan biasanya.
Kendati demikian, terdapat 193 ZOM (27,6 persen) wilayah berpotensi mengalami musim hujan dengan sifat atas normal.
Kondisi tersebut terjadi di sebagian besar Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, beberapa wilayah Sulawesi, serta Maluku dan Papua.
BMKG juga memprediksi 20 ZOM (2,9 persen) wilayah mengalami musim hujan dengan sifat di bawah normal.
“Dengan kondisi ini, potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yang dapat menyebabkan dampak seperti banjir, banjir bandang, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang tetap perlu diwaspadai, terutama pada wilayah dengan prediksi curah hujan atas normal,” ujarnya.
Baca juga: Awal Musim Hujan Akhir 2025 Tidak Serentak, BMKG Ungkap Penyebabnya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang