Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar UGM Ungkap Efek Menghirup Inhaler Hong Thai yang Terkontaminasi Mikroba

Baca di App
Lihat Foto
X/@ThaiEnquirer
Produk Hong Thai Herbal Inhaler Formula 2 dinyatakan terkontaminasi mikroba berdasarkan temuan FDA Thailand.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Thailand telah mengeluarkan peringatan terhadap merek inhaler Hong Thai Formula 2 yang terkontaminasi mikroba.

"Produk ini tidak mematuhi peraturan keselamatan dan produksi serta tidak boleh digunakan dalam kondisi apa pun," ujar Wakil Sekretaris Jenderal dan Pelaksana Tugas Kepala FDA, Withit Supachaiyagul.

Produsen Thai Herbal Hong Thai sendiri langsung mengumumkan penarikan kembali terhadap 200.000 produk inhaler tersebut dengan kode LOT 000332, dikutip dari Your Say, Rabu (29/10/2025).

Sebelumnya, inhaler Hong Thai sudah menjadi oleh-oleh populer di kalangan wisatawan. Obat ini dikenal sebagai obat cepat untuk mengatasi pusing dan hidung tersumbat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FDA menegaskan akan menindaklanjuti pemasaran Hong Thai agar masyarakat terhindar dari risiko kesehatan yang ditimbulkan.

Lantas, apa saja efek samping mengggunakan inhaler yang terkontaminasi mikroba?

Baca juga: Produk Inhaler Herbal Hong Thai Tak Terdaftar BPOM, Masyarakat Diimbau Tak Membeli

Efek samping menghirup inhaler yang terinfeksi mikroba

Menurut Guru Besar Fakultas farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr apt Zullies Ikawati, produk  yang terkontaminasi bakteri dan jamur menimbulkan sejumlah risiko kesehatan apabila dihirup ke dalam saluran pernapasan.

"Pasca inhalasi (produk tersebut), spora jamur atau mikroba bisa menyebabkan bersin, hidung tersumbat, bersin-bersin, mata merah, gatal tenggorokan," terang Zullies saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/10/2025).

Dia melanjutkan, spora mikroba yang masuk ke saluran napas bagian bawah juga bisa memicu batuk, sesak napas, atau memperburuk kondisi semacam asma. 

Selain itu, inhaler tersebut juga dinilai dapat menyebabkan eksaserbasi penyakit paru yang sudah ada.

"Orang yang memiliki asma, Kronis Obstruktif Paru (COPD), atau masalah imunitas, lebih rentan terhadap infeksi mikroba atau respons alergi bila terpapar jamur atau bakteri," ujar dia.

"Karena inhaler ini secara langsung memasukkan bahan ke rongga napas, maka jika ada mikroba yang terhirup, potensi risiko lebih tinggi dibanding hanya paparan lingkungan," lanjutnya.

Zullies menambahkan, kontaminasi bakteri tertentu seperti Clostridium bisa berpotensi menyebabkan infeksi saluran nafas akut.

Hal ini, kata dia, tergantung dari seberapa besar jumlah bakteri yang terhirup dari inhaler.

Di samping itu, ia mengatakan bahwa mikroba dapat memicu alergi pada orang-orang hipersensitif.  Potensi alergi yang timbul berupa rhinitis, konjungtivitis, dan eksaserbasi asma. 

"Terlepas dari mikroba, inhaler herbal kadang mengandung mentol, kamper, dan bahan penguap yang bisa iritatif atau membahayakan jika digunakan berlebihan," imbau dia.

"Jadi gabungan antara kontaminasi mikroba plus bahan aktif membuat efek samping bisa lebih kompleks," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi